Banyak di antara kita yang tidak mengerti bedanya antara kambing dan domba. Apalagi masyarakat perkotaan yang tidak pernah merasakan rasanya berternak kambing atau domba. Tahunya sekedar makan sate dan gulenya. Keduanya memang mirip, tapi sebenarnya sangat berbeda. Apa saja yang membedakan antara kambing dan domba? Simak ulasan berikut ini: 1. Perbedaan Makanan Domba dan kambing memang pemakan tumbuhan, namun ketika liar di luar kandang, mereka mempunyai makanan kesukaan masing-masing. Kambing lebih senang makan dedaunan yang berada di atas, contohnya daun mahoni, daun pisang, daun ketela, dan lain-lain. Sedangkan domba cenderung senang makan rumput yang berada di bawah. Saya ulangi, itu jika mereka dapat memilih santapan di hutan. Kalau kambing/domba yang dipelihara dalam kandang, maka tidak dapat memilih jenis pakan. Mereka cuma makan sesuai dengan apa yang dikasih oleh peternak. 2. Perbedaan Fisik Bentuk m...
Tenggarong (ANTARA News Kaltim) - Apa jadinya jika seorang warga yang logat Jawanya masih kental (medok) tapi "bemamai" (ngomel-ngomel) dengan nada tinggi 'pake' Bahasa Kutai ? Kesan pertama, baik bagi yang memahami sedikit Bahasa Kutai ataupun tidak samasekali akan menggelitik "sense of humor" karena terdengar aneh dan lucu. "Lopat leh awak ni, jadi kanak bini pembayut beneh, ndik ndak sama sekali bantu emek betepas atau masak, malah pacaran terus. Mun awak gini terus, kanak laki mana yang endak dengan awak, Tanya aja ke penonton, siapa yang endak dengan awak," tutur ibu peserta itu sambil berkacak pinggang dan sekali-kali telunjuk tangan kanannya menuding si anak. Artinya kira-kira demikian, "Astaga kamu ini, jadi perempuan tapi betul-betul pemalas, sama sekali tidak mau bantu mama mencuci atau memasak, malah pacaran terus. Kalau kamu begini terus, laki-laki mana yang mau dengan kamu. Tanya saja ke penonton, siapa yang mau sama kamu"." Mende...
Asek tidur di gera'i Emek Suruh jualan tulungin sida Jualan jajak polahan sida Jajak serabi putu ngan bingka Habis bedarup terus bejualan Jajak ku junjung atas kepala Mataku ngantok tunggul tesepak Betis ku bengkak jalanku kenjak Adoh Emek... adoh bapak... Jajak tehambur... Di tengah tambak Oto datang terus merumpak Jajak ku penyek biskom ku lerak Oto datang terus merumpak Jajak ku penyek biskom ku lerak sumber : https://www.smule.com/song/free-style-version-jajak-ku-penyek-lagu-kutai-karaoke-lyrics/578883492_1777543/arrangement
Etam kenalan dengan olahan kuliner khas kutai yaitu Kokor entimun, cara membuatnya sangatlah mudah dan praktis, tak perlu memerlukan waktu sampai berhari-hari, dan yang pastinya sangat ramah kantong. Apabila lagi koler bemasak dan kepingin makanan sehat dan praktis maka bembuat kokor entimun sangatlah cocok, ya hitung-hitung sembari nurunkan tensi darah tinggi... wkwkwk Naah kali ini Jejak Si Koceng ndak membagikan sebuah resep cara memolah kokor timun, pertama-tama yang harus disiapkan adalah bahan-bahannya. Seperti : - 2 buah entimun ( timun ) - 3 siung bawang merah - 1 gelas santan kelapa murni - 3 bintir cabe atau bisa lebih sesuai selera - gula, garam, micin, secukupnya Cara membuatnya : pertama-tama cucilah terdahulu entimunnya sampai bersih, pastikan tidak ada kuman yang tersisa. Setelah itu entimunnya dibelah dua, dan jangan dikupas kulitnya, pastikan juga bela...
Jajanan khas Kutai sungguh beragam jenisnya. Ada jajak cincin, roti balok, keminting, semprong, dan sebagainya. Hajjah Fatma adalah warga Kelurahan Mangkurawang, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, di Kalimantan Timur yang memproduksi jajanan khas Kutai tersebut semenjak tahun 1990 hingga saat ini dan saat ini dilanjutkan oleh anak perempuannya. Salah satu jajanan khas Kutai yang banyak digemari warga adalah adalah jajak cincin. Jajanan ini terbuat dari tepung beras, tepung terigu, gula merah aren, gula pasir, dan minyak goreng. Proses produksi dimulai dari mencairkan gula aren di dalam wajan hingga mendidih. Kemudian dimasukkan tepung dan diaduk merata. Selanjutnya dimasukkan tepung terigu yang berfungsi sebagai pengeras. Selanjutnya adonan didiamkan selama 10-12 jam dalam wadah yang tertutup. Sesudahnya adonan tersebut dibentuk secara manual dan langsung digoreng dalam minyak panas hingga matang atau berwarna merah kecoklatan. Kemudian ja...
BETIMUNG Betimung merupakan salah satu metode perawatan tubuh ydan termasuk dalam tradisi masyarakat Kutai di daerah Kalimantan Timur, terkadang di temukan juga pada masyarakat Banjar. Tradisi betimung sudah dilakukan secara turun-temurun yang dilakukan secara tradisonal. Betimung biasanya dilakukan pada saat akan menjelang melangsungkan acara pernikahan, terutama mempelai laki-laki dan perempuan. Betimung yang dilakukan pada acara pernikahan biasanya memiliki tujuan untuk menghilangkan bau keringat dan mengurangi keringat, sehingga ketika pelaksanaan resepsi pernikahan mempelai memiliki aroma yang harum atau tidak bau badan. Betimung tidak hanya dilalukan pada saat akan menikah saja, tetapi pada masyarakat kutai juga memanfaatkan metode betimung untuk menjaga kesehatan misalnya ketika sedang sakit. Pada dunia medern saat ini, Betimung dikenal juga dengan istilah "mandi uap". Alat yang digunakan dalam metode betimung: Panci besar Baskom ata...
Gasing sendiri merupakan salah satu khasanah permainan tradisional anak-anak Nusantara yang layak untuk dilestarikan, namun sangat disayangkan permainan gasing tradisional ini pada masa sekarang cenderung terlupakan dan tergantikan oleh beragam jenis permainan produk asing. Padahal permainan gasing tradisional pada masa lalu tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia, mulai dari Sumatera, Sunda, Jawa, Bali, Maluku, Sulawesi, NTT, NTB, Kalimantan hingga Papua. Gasing sendiri adalah benda yang dibuat sedemikian rupa dari bahan kayu atau bambu dengan cara memainkannya yang harus diputar menggunakan seutas tali. Bentuk gasing sendiri cukup banyak dan setiap daerah juga memiliki beberapa bentuk Gasing, jika di Jawa memiliki gasing dengan delapan bentuk, sedangkan di Toraja, Sulawesi Selatan mengenal gasing dalam 32 bentuk. Sementara di Kalimantan khususnya Kalteng dalam permainan gasing tradisional atau Bagasing mengenal Gasing dalam dua varian bentuk yakni Gasing Pantau dan Gasing...
Isutan Jarat adalah nama permainan tradisional yang berkembang di daerah Kalimantan Selatan. Asal katanya dari isutan dan jarat , kata isutan ini mungkin dari peralihan kata ‘usutan’ yang berarti ‘mencari’. Sedangkan ‘jarat’ adalah istilah orang Banjar untuk tali yang ujungnya bersimpul untuk menjebak atau mengikat (seperti tali lasso di Amerika). Jadi isutan jarat maksudnya mencari tali yang bajarat (memiliki jerat). Pada permainan ini tiap pemain berusaha mencari jarat pemain lainnya yang disembunyikan di dalam pasir dengan cara menusukkan bilah lidi/kayu/bambu. Permainan ini sebenarnya menebak letak jarat yang ada di dalam pasir. Lokasi permainan ini biasanya di pinggir sungai saat air surut atau di halaman rumah yang banyak pasirnya. Permainan isutan jarat tidak ada kaitan dengan jenis upacara atau peristiwa tertentu. Waktu permainan bebas bisa dimainkan kapan saja kalau di kampung anak-anak akan memainkannya...
Batewah merupakan istilah yang sering dipakai anak-anak di daerah Marabahan dan Banjarmasin. Entah mengapa anak-anak menamai permainan ini dengan nama Batewah. Menurut perkiraan, nama batewah ini diambil dari kata ‘Tiwah’. Tiwah adalah upacara yang dilakukan oleh penganut agama Kaharingan di pedalaman Kalimantan. Upacara Tiwah ini untuk mengantarkan arwah kerabat yang sudah meninggal ke surga. Perkiraan kata tewah berasal dari tiwah didasari pada adanya kesamaan bentuk permainan ini dengan salah satu bagian upacara. Pada upacara Tiwah, keluarga yang melaksanakan upacara membeli seekor kerbau besar atau sapi untuk dijadikan kurban. Selama upacara berlangsung, kurban tadi diikat pada tongkat kayu dan seluruh keluarga yang ikut mengelilinginya. Masing-masing anggota keluarga memegang tombak, kemudian melemparkannya ke kurban terus menerus sampai kurban tidak berdaya lagi. Setelah itu baru disembelih untuk dimakan bersama. Dalam permainan Batewah, sasaran yang dituju bu...