Kisah percintaan para keluarga Kerajaan Majapahit selalu menarik untuk disimak. Dalam kisah Babad Tanah Jawa disebutkan bahwa Prabu Brawijaya adalah Raja Majapahit yang terakhir memerintah salah satu kerajaan besar di Nusantara ini. Sang Prabu berwajah tampan sebagai Hyang Asmara turun ke Bumi, adil dalam memerintah negara serta termasyhur sebagai raja yang senantiasa jaya dalam perang, hingga namanya terkenal di seluruh jagat. Ia mempunyai seorang putri yang sangat elok parasnya, cahayanya mengalahkan segala keindahan, namanya Putri Dyah Kasmala. Sang putri telah dinikahkan tujuh kali, tetapi karena ia menderita sakit berbisa, suaminya semua meninggal. Kebahagiaan sang putri hanya berlangsung singkat karena setiap kali menikah dengan pria, maka pria tersebut meninggal dunia tak lama setelah melangsungkan malam pertama. Sang Maharaja sangat prihatin, bahkan agak merasa malu, hingga ia hampir tak pernah keluar dari keraton. Ia senantiasa ada di dalam sebuah gedung di taman...
Situs arca Arca Gupolo ini Terletak di Dusun Sambirejo, Kec.Prambanan, Kab.Sleman, Yogyakarta Lokasi arca ini berada di tengah hutan dan ada pada di ketinggian 195 m di atas permukaan air laut. Peninggalan situs Gupolo pada tanggal 1 September 1981. Menurut laporan dari SPSP di seputar situs Gupolo juga terdapat peninggalan-peninggalan lain yang letaknya demikian terserak. Peninggalan-peninggalan lain itu di antaranya ialah Arca Ganesya yang sudah hilang bagian kepalanya. Arca Ganesya ini terletak di sebelah barat daya dari lokasi situs Gupolo. Tinggi Arca Ganesya adalah 605 sentimeter, lebar 400 sentimeter, tebal 125 sentimeter. Konon nama Gupolo merupakan nama yang diberikan oleh penduduk setempat. Bagi penduduk setempat Gupolo dipersamakan artinya dengan arca yang berpostur tinggi besar dan cenderung gemuk seperti arca-arca yang menghiasi gerbang-gerbang rumah mewah/istana, yakni sepasang raksasa yang bernama Cingkara Bala dan Bala Upata yang dalam dunia percandian terken...
Tanaman tali putri ini juga disebut dengan sangga langit oleh masyarakat Sunda. Mudah ditemukan di tepi hutan dan ladang, bahan ini mampu dijadikan obat disentri yang cukup bagus. Selain disentri, herbal tali putri cocok digunakan sebagai solusi sakit perut, sakit borok, dan cacingan, bahkan baik untuk menyuburkan rambut. Caranya : Sediakan 50 gram herbal tali putri yang masih segar berikut juga 3 gelas air. Tali putri ini bisa Anda cuci lebih dulu hingga bersih. Baru kemudian Anda bisa merebusnya sampai sisa air menjadi sebanyak 1 gelas. Saringlah ketika telah dingin, minumlah masing-masing ½ gelas setiap 2 kali sehari. Sumber: https://halosehat.com/penyakit/disentri/obat-disentri
Alkisah, zaman dahulu ada sebuah kerajaan di Dieng yang memiliki seorang putri cantik jelita bernama Shinta Dewi. Banyak sekali para pangeran dan bangsawan ingin meminang Putri Shinta Dewi. Namun belum ada satupun berani datang untuk meminangnya. Tersebutlah seorang pangeran kaya raya bernama Kidang Garungan. Disamping kaya, ia juga dikenal amat sakti mandraguna. Pangeran Kidang Garungan telah mendengar kabar kecantikan Putri Shinta Dewi. Ia berminat untuk meminangnya. Ia kemudian mengirimkan utusan ke kerajaan Dieng untuk menyampaikan pinangannya pada Putri Shinta Dewi. Mendengar penjelasan dari utusan Pangeran Kidang Garungan, Putri Shinta Dewi akhirnya setuju dengan pinangan Pangeran Kidang Garungan, karena tertarik dengan kekayaan dan kesaktian sang Pangeran. “Baiklah aku menerima pinangan Pangeran Kidang Garungan. Sampaikan pada pangeranmu untuk datang langsung kemari menyampaikan lamarannya.” ujar Putri Shinta Dewi. Setelah mendengar penjelasan dari utusannya b...
Rawa Pening merupakan sebuah obyek wisata telaga yang berada di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Kini telaga Rawa Pening ditumbuhi oleh tumbuhan Eceng Gondok. Penduduk biasa menggunakannya sebagai bahan kerajinan seperti tas, ikat pinggang, dompet dan lain sebagainya. Konon menurut legenda Rawa Pening terbentuk karena kemarahan seorang pemuda miskin bernama Jaka Baru Klinting. Pada masa itu masyarakat tidak menyukai orang miskin karena penampilan mereka yang lusuh, dekil dan bau amis. Mereka seringkali menghina Jaka Baru Klinting karena kemiskinannya. Penduduk selalu memperlakukannya secara tidak adil. Namun tidak semua orang membenci Jaka Baru Klinting. Ada seorang janda tua bernama Nyi Lantung yang merasa kasihan terhadap Jaka Baru Klinting. Nyi Lantung merupakan satu-satunya orang yang mau membantu Jaka Baru Klinting. Nyi Lantung selalu berbaik hati memberikan makanan dan minuman padanya. Nyi Lantung Selalu Membantu Jaka Baru Klinting "Terima kasih Nyi Lantung karena selalu...
Baturaden artinya pembantu dan bangsawan. Berasal dari kata “batur” yang berarti pembantu dan “raden” yang berarti bangsawan. Menurut cerita rakyat Jawa Tengah, Baturaden merupakan kisah cinta antara Suta, seorang perawat kuda milik Adipati Kutaliman dengan putri Adipati Kutaliman yang berdarah bangsawan. Kisah cinta ini terjadi dahulu kala di Kadipaten Kutaliman, Banyumas, Jawa Tengah sekarang. Adipati Kutaliman memiliki seorang pembantu bernama Suta. Tugas Suta adalah merawat kuda-kuda milik Adipati Kutaliman dan membersihkan istal (kandang kuda). Disamping dikenal sebagai sosok perkerja keras dan jujur, Suta juga dikenal memiliki paras yang tampan rupawan. Selama bekerja di Kadipaten Kutaliman, Suta tidak pernah membuat masalah. Selepas mengurus kuda-kuda Kadipaten, Suta biasa mengisi waktunya dengan berjalan mengelilingi area Kadipaten. Karena Kadipaten memiliki area yang cukup luas, setiap harinya Suta akan berjalan melewati lokasi yang berbeda. Di s...
3 buah batu berbentuk Tabung silinder, 1 buah di antaranya berukuran lebih besar yaitu Tinggi sekitar 50 cm dengan diameter 30 cm berada di tengah, di apit oleh 2 buah batu lainnya berukuran lebih kecil ukuran Tinggi sekitar 20 cm dan diameter 25 cm. Lokasi keberadaan situs yang berada jauh dari pemukiman penduduk di tengah persawahan dan tengah alas menjadikannya kurang di ketahui oleh masyarakat. 3 buah batu tersebut di tengarai sebagai peninggalan budaya jaman megalitikum atau pra Hindu Buddha, yang di pergunakan sebagai sarana ibadah menyembah kepada Tuhan.
Bawor atau Ki Lurah Carub Bawor juga dikenal dengan nama Bagong adalah anak bungsu Semar, sebagai tokoh Punakawan sebagai Pemomong, pengasuh, pembantu dan teman Pandawa. Senjatanya adalah kudi. Tutur bahasanya kasar, jujur dan tidak serius. Dikatakan Bawor adalah wayang "ora basa ala tanpa rupa". bagi masyarakat Banyumas, Bawor sangat disukai kemunculannya dalam setiap pagelaran wayang kulit. Bawor memiliki karakter dan berwatak Blakasutha atau berterus terang, jujur apa adanya, Merakyat dan semedulur atau suka persaudaraan. Bawor muncul dalam pagelaran Wayang Kulit gagrak Banyumasan sebagai ganti Bagong dalam gagrak wetan/ timur.
Artefak baru berbentuk alat kelamin laki - laki atau Phallus, sebagai lambang kesuburan yang dalam agama Hindu di simbol kan dengan Lingga. Batu peninggalan jaman Megalitikum ini oleh Masyarakat sekitar di Desa Karangmangu, Baturaden di sebut dengan Sela Kakung, atau Watu Gatel. Kondisi batu ini bagian bawah tertanam dalam tanah dengan posisi miring menghadap arah barat dan berada tidak jauh dari aliran sungai Belot, sebagai simbol kesuburan, Sela Kakung di gunakan sebagai sarana ibadah oleh Masyarakat terdahulu yang berada di lereng selatan Gunung Slamet