Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Jawa Tengah Dieng
Legenda Kawah Sikidang
- 14 November 2018 - direvisi ke 3 oleh Bangindsoft pada 12 November 2021

Alkisah, zaman dahulu ada sebuah kerajaan di Dieng yang memiliki seorang putri cantik jelita bernama Shinta Dewi. Banyak sekali para pangeran dan bangsawan ingin meminang Putri Shinta Dewi. Namun belum ada satupun berani datang untuk meminangnya. Tersebutlah seorang pangeran kaya raya bernama Kidang Garungan. Disamping kaya, ia juga dikenal amat sakti mandraguna. Pangeran Kidang Garungan telah mendengar kabar kecantikan Putri Shinta Dewi. Ia berminat untuk meminangnya. Ia kemudian mengirimkan utusan ke kerajaan Dieng untuk menyampaikan pinangannya pada Putri Shinta Dewi.

Mendengar penjelasan dari utusan Pangeran Kidang Garungan, Putri Shinta Dewi akhirnya setuju dengan pinangan Pangeran Kidang Garungan, karena tertarik dengan kekayaan dan kesaktian sang Pangeran. “Baiklah aku menerima pinangan Pangeran Kidang Garungan. Sampaikan pada pangeranmu untuk datang langsung kemari menyampaikan lamarannya.” ujar Putri Shinta Dewi.

Setelah mendengar penjelasan dari utusannya bahwa Putri Shinta Dewi menerima lamarannya, Pangeran Kidang sangat senang. Ia segera menyiapkan diri untuk pergi menuju Dieng. Ia lalu menyiapkan kereta indah berlapis emas berikut kuda-kuda pilihan terbaik. Tak lupa, berbagai hadiah indah telah disiapkan untuk diberikan kepada Shinta Dewi. Kemudian berangkatlah Pangeran Kidang Garungan diiringi para pengawal.

Sementara di istana Dieng, Shinta Dewi telah mengadakan persiapan penyambutan di Istana Kerajaan. Istana telah dipercantik dengan berbagai hiasan. Aneka hiburan telah pula disiapkan untuk menyambut pangeran kaya lagi sakti mandraguna.

Tidak lama kemudian Pangeran Kidang Garungan tiba di istana Putri Shinta Dewi. Namun betapa terkejutnya Putri Shinta Dewi ketika melihat rupa sang Pangeran. Tubuhnya langsung lemas ketika mengetahui bahwa ternyata Pangeran Kidang Garungan memiliki kepala seperti seekor kijang jantan. Tubuh sang Pangeran memang tegap lagi gagah, tapi kepalanya berbentuk kepala kijang jantan lengkap dengan kedua tanduknya.

Segera saja Putri Shinta Dewi memanggil para dayang-dayang. Ia mengatakan bahwa ia ingin menolak lamaran sang Pangeran tapi merasa tidak enak. Setelah sekian lama merasa gelisah, akhirnya Shinta mendapatkan ide untuk menolak lamaran sang Pangeran. Ia pun meminta para prajurit kerajaan agar bersiap-siap menerima perintahnya.

Kemudian Shinta Dewi pergi menemui Kidang Garungan. Sang Putri mengajukan syarat agar sang pangeran membuat sumur sangat dalam dan besar jika ingin menikahinya. “Hendaklah Pangeran membuatkan hamba sebuah sumur sangat dalam dan besar jika memang serius menikahi hamba. Harus pangeran sendiri yang membuatnya. Kita akan mengunakannya untuk mandi kita bersama” kata Shinta Dewi.

Awalnya sang Pangeran merasa keheranan namun akhirnya mau menuruti permintaan Shinta Dewi. Segera saja tanpa membuang waktu ia langsung bekerja membuat sumur permintaan Shinta Dewi. Pangeran Kidang mengerahkan segala kesaktiannya. Ia menggali tanah untuk menciptakan sebuah lubang besar. Kedua tangan kekar lagi kokohnya terus menggali tanah. Kedua tanduknya digunakan untuk menggali tanah keras. Dalam waktu singkat telah tercipta sebuah lubang besar. Sumur permintaan Shinta Dewi hampir selesai.

Melihat kemampuan sang Pangeran dalam membuat sumur, Shinta Dewi merasa ketakutan. Ia berpikir keras untuk menggagalkan pekerjaan Kidang Garungan. Dalam keadaan panik, tanpa pikir panjang Shinta Dewi memerintahkan para prajuritnya untuk menimbun lubang tersebut dengan tanah agar Kidang Garungan tertimbun tanah. Para prajurit segera melemparkan tanah ke dalam lubang. Akibatnya lubang itu tertimbun oleh tanah hingga menutupi tubuh Pangeran Kidang Garungan.

Tentu saja Pangeran Kidang Garungan merasa terkejut. Ia sangat marah ketika mengetahui lubang itu ditimbun atas perintah Shinta Dewi. Akhirnya ia sadar bahwa Shinta Dewi tengah berusaha menggagalkan pernikahan mereka. Ia pun mengerahkan kesaktiannya untuk keluar dari lubang. Maka terjadilah sebuah ledakan besar ketika sang Pangeran berusaha keluar dari timbunan tanah. Tanah di sekitar lubang bergetar dengan sangat hebatnya. Namun, sebelum sang Pangeran berhasil keluar dari lubang, Shinta Dewi memerintahkan para prajurit untuk menimbun kembali dengan tanah. Para prajurit bekerja keras memenuhi perintah Shinta Dewi menimbun lubang tersebut sampai akhirnya sang Pangeran tidak mampu keluar dari lubang.

Menyadari dirinya tidak mampu keluar dari lubang tersebut, Pangeran Kidang Garungan merasa sangat marah. Ia sakit hati hingga akhirnya ia memberikan kutukan pada Putri Shinta Dewi. Ia mengutuk seluruh keturunan Shinta Dewi akan memiliki rambut gimbal. “Hai Shinta Dewi! Apa yang kau lakukan sungguh sangat keterlaluan! Semoga semua keturunannmu akan memiliki rambut gimbal.” teriak Pangeran Kidang Garungan dari dalam lubang.

Hingga kini, sumur tersebut masih terus meledak hingga membuat tanah diatasnya bergetar hebat. Masyarakat sekitar menamai sumur tersebut dengan nama Kawah Sikidang. Dalam bahasa jawa, Kidang berarti Kijang. Masyarakat juga mempercayai bahwa penduduk di sekitar Dieng yang berambut gimbal, merupakan keturunan Putri Shinta Dewi.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
sate ayam madura
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

soto ayam adalah makanan dari lamongan

avatar
Sadaaaa