masyarakat adat
949 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Kolam Si Ko'ol Pembawa Petaka Keraton Pamekasan
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Untuk mendidik rakyat Pamekasan agar mencintai lingkungan hidup, Pangeran Ronggosukowati senang memelihara ikan hias. Oleh karena itu, pada waktu kota Pamekasan di bawah kekuasaan Pangeran Ronggosukowati, ia memerintahkan pembuatan Kolam Si Kool di belakang Keraton Mandiraras. Ikan-ikan hias yang amat disenangi orang terdapat disana. Di tepi kolam Si Kool ditanami bunga beraneka warna dan pepohonan pelindung yang amat rindang. Dalam waktu senggangnya, Pangeran Ronggosukowati dan Ratu Inten, isterinya, sering bercengkerama di sana. Tak seorang pun yang berani mendekati kolam itu, apa lagi mengambil ikan kesayangan Sang Pangeran dari Pamekasan ini. Untuk menjaga kebersihan kolam, Pangeran Ronggosukowati memiliki petugas khusus. Tak sembarang orang yang diizinkan berada di kolam itu. Sehingga Kolam Si Ko’ol kelihatan berwibawa dan cukup angker. Kunjungan Pangeran Lemah Duwur Dari Bangkalan Diceritakan bahwa Pangeran Lemah Duwur dari Keraton Anyar di wilayah Arosbaya,...

avatar
Aze
Gambar Entri
Legenda Pangeran Islam Ongguk dari Pulau Madura
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Pada artikel sebelumnya telah diceritakan perkawinan yang setingkat dan serasi serta kehidupan rukun sentosa antara Nyi Banu dan Ki Ario Pramono. Pasangan serasi tersebut dikaruniai seorang putra yang bernama Pangeran Banurogo. Ia merupakan putra mahkota Keraton Pamekasan dan naik tahta dengan gelar Pangeran Nugroho setelah kedua orang tuanya meninggal dunia. Pada waktu ia memerintah, agama Islam mulai masuk dan menyebar ke seluruh pelosok Madura. Akan tetapi Pangeran Nugroho dan sebagian rakyatnya tetap memeluk agama Budha. Sedangkan sebagian rakyat Keraton Pamekasan dan kelima putra telah memeluk agama Islam. Lima orang putra Pangeran Nugroho adalah Pangeran Ronggosukowati, Pangeran Nurogo, isteri Pangeran Lumajang, Adipati Madegan, dan Nyi Taluki. Meskipun Pangeran Nugroho sering dibujuk oleh putra-putrinya supaya memeluk agama Islam, ia selalu menolak sambil tersenyum. Pangeran Nugroho mengatakan bahwa kelak jika dia sudah meninggal dan jenazahnya sudah dimasukkan ke dal...

avatar
Aze
Gambar Entri
Mayu Desa
Ritual Ritual
Jawa Timur

Mayu Desa adalah persembahan alam yang sederhana untuk memastikan hubungan yang harmonis antara manusia dan lingkungannya. Ini adalah ungkapan iman dan rasa terima kasih yang tak tergoyahkan oleh orang-orang Tengger, yang diadakan setiap lima tahun sekali di desa-desa di dataran tinggi. Gunung Bromo di Jawa Timur dan padang pasirnya sudah menjadi tujuan yang terkenal di dunia. Bekas kaldera dengan berbagai pegunungan di pusatnya menawarkan pemandangan yang megah ke pengunjung. Tapi kali ini saya mengunjungi tempat tidak hanya untuk bernapas dalam panorama. Setiap lima tahun sekali menurut kalender Tengger, masyarakat setempat merayakan Mayu Desa. Orang Tengger, yang diyakini sebagai satu-satunya komunitas Hindu asli di Jawa modern, melakukan beberapa upacara sakral yang mengasyikkan sepanjang tahun. Tapi Mayu Desa mengambil sebuah tempat khusus karena melambangkan prinsip dasar gaya hidup orang Tengger, yang menandakan kelemahan manusia di hadapan Ibu Alam. Mengenakan kostum...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Ngateraken Perantau
Ritual Ritual
Jawa Timur

TRADISI ngateraken (mengantar) tidak hanya diperuntukkan bagi warga Pulau Bawean yang hendak menjalankan rukun Islam kelima, yakni haji. Di pulau tersebut, tradisi itu juga dilakukan untuk mengantar warga yang hendak "berlayar" ke Jawa.Sampai saat ini, budaya tersebut masih berlaku, terutama kepada warga Bawean yang kali pertama hendak meninggalkan pulau tersebut. Bedanya dengan tradisi terdahulu adalah sarana pengantarnya. Dulu, kata Mustain, warga Desa Kumalasa, Sangkapura, masyarakat yang hendak pergi ke Pulau Jawa diantar secara berombongan dengan jalan kaki alias long march sampai di perbatasan desa. "Tapi, sekarang kami menggunakan mobil dan motor dan mengantar sampai dermaga," ujarnya. Tradisi turun-temurun yang guyup itu mungkin sangat langka. Namun, di Pulau Putri -sebutan lain Pulau Bawean- tradisi tersebut masih lestari. (yad/c8/ruk) Sumber: http://www.bawean.net/2010/07/tradisi-ngateraken-perantau.html  

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Rujak Gobed
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

    Rujak Gobet adalah salah satu makanan tradisional Jawa (Malang). Rujak ini biasanya di sajikan pada acara Telonan atau Tingkepan wanita yang sedang hamil. Rujak ini terdiri dari beraneka ragam buah-buahan, seperti bengkowang, nanas, pencit, blimbing, jambu, babal (nangka muda), asem dan masih banyak lagi lainya. Jadi, rasa RUJAK GOBET ini nano-nano, karena di aduk dan dicampur menjadi satu. Suguhan Rujak Gobet menjadi menarik, enak, karena menyatukan beragam buah yang berbeda rasa, warna, serta asalnya. Rasa rujak ini begitu nikmat, baunya mengoda setiap orang mendekat. Secara tradisi, RUJAK GOBET hanya disajikan pada acara Tingkepan atau telonan. Tetapi, realitasnya saat ini banyak dijumpai dimana-mana, karena sudah menjadi makanan tradisional masyarakat (Malang). Memang, nama rujak ini tidak asing ditelingga. Hampir semua lapisan masyarakat mengetahui, dan pernah merasakan rujak ini. Namun demikian, tidak semua masyarakat memahami makn...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Kopi Uthek
Ritual Ritual
Jawa Timur

Dinamakan Kopi Uthek karena cara menikmati kopi tersebut berbeda dari biasanya. Secangkir kopi pahit, dinikmati dengan gigitan gula aren yang terpisah. Saat gula aren digigit akan berbunyi "thek", itu yang menjadi dasar penamaan Kopi uthek. Begitu gula sudah di dalam mulut, kopi pun disruput. Perpaduan keduanya akan menghasilkan cita rasa kopi yang unik nan nikmat. Sumber: http://radiovisfm.com/index.php/banyuwangi-hari-ini/19-pemerintahan/542-sego-lemeng-dan-kopi-uthek-gambaran-tradisi-masyarakat-banjar

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Pencak Dor
Ritual Ritual
Jawa Timur

Buat kamu yang tinggal di Kediri tentu tak asing dengan tradisi tarung bebas, Pencak Dor. Pencak Dor sendiri diinisiasi oleh almarhum Kiai Agus Maksum Jauhari atau yang biasa dipanggil Gus Maksum di Pesantren Lirboyo Kediri. Tujuannya adalah terjalinnya silaturahmi sesama pendekar dan media dakwah pemuda. Namun sebenarnya pendirian arena Pencak Dor dilatarbelakangi oleh kegelisahan Gus Maksum akan maraknya aksi perkelahian antar remaja di Kediri kala itu.Tak jarang dari perkelahian tersebut menimbulkan korban. Oleh karena itulah Gus Maksum ingin membuat arena untuk bertarung satu lawan satu secara fair. Jadi segala perselisihan yang dihadapi bisa terselesaikan dengan adil tanpa menguras rasa persaudaraan. Meski jadi arena tarung bebas namun rupanya tradisi ini sangat digemari oleh masyarakat Kediri. Setiap kali acara ini digelar pasti dipadati oleh ratusan hingga ribuan penonton.Penasaran seperti apa kegiatan tarung bebas atau Pencak Dor ini? Berikut foto-foto seputar Pencak...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
"Ayam Panggang Bu Setu Gandu" khas Magetan
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

Ayam panggang Bu Setu Gandu, sebutan ini cukup populer oleh masyarakat Magetan. Sebenarnya di Gandu tidak hanya Bu setu saja yang menjual ayam panggang. Banyak juga penjual-penjual lain yang sama seperti di tempat bu Setu, yaitu menyediakan tempat untuk lesehan di dalam rumahnya. Di desa Gandu, kec. Karangrejo, Magetan ini adalah sentra ayam panggang yang sudah cukup ternama. Hampir setiap hari, lokasi ini selalu ramai dikunjungi. Apalagi waktu bulan puasa, jika tidak memesan tempat terlebih dahulu akan sulit untuk mendapatkan tempat untuk menikmati kuliner ayam panggang Gandu. Ayam panggang yang disajikan ada ayam kampung asli dan ayam pedaging, disana ada bumbu spesial yang khas dengan cita rasa tersendiri. Nama ayam panggang gandu sangat populer, bahkan banyak para pejabat dan para menteri yang singgah di Magetan untuk menikmati ayam panggang Gandu bersama rombongan. Untuk penggorengan ayam yang matang merata dan kapasitas penggorengan banyak biasanya pakai mesin de...

avatar
Roro
Gambar Entri
"Nasi Pecel" Magetan
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

Di Magetan, pecel juga menjadi makanan yang sangat khas bagi masyarakat Magetan. Hampir disetiap sudut jalan di Magetan ada yang menjual nasi pecel. Nasi pecel di Magetan tidak kalah enaknya lho dari Madiun, karena bisa dibilang Magetan dan Madiun memang satu rumpun dan satu wilayah. Nasi pecel di Magetan ada yang disajikan dengan lauk kerupuk, peyek, tempe goreng, dengan telur dan ada juga yang disajikan dengan udang,  ikan lele atau ayam goreng.   https://hellomagetan.com/makanan-khas-magetan/

avatar
Roro