masyarakat adat
1.030 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Motif Batik Sidomukti
Motif Kain Motif Kain
Jawa Tengah

Salah satu  motif batik Yogyakarta  yang masuk kategori motif batik klasik  khas busana kraton adalah jenis  Sidomukti , biasanya batik  sidomukti  ini terbuat dari zat pewarna soga alam . Warna soga atau coklat pada kain batik sidomukti merupakan warna batik klasik atau seperti aslinya. Batik Sidomukti berasal dari Solo, Jawa Tengah, dengan motifnya yang asli dan kuno.  Motif batik Sidomukti  adalah merupakan perkembangan motif batik Sidomulya dengan latar putih yang berasal dari zaman Mataram Kartasura, diganti dengan latar ukel oleh Paku Buwono IV. Pengertian batik  Sidomukti  dijabarkan dari kata asalnya.  Sidomukti  berasal dari kata  ”sido”  yang berarti jadi/ menjadi atau terus menerus, dan  “mukti”  yang berarti mulia dan sejahtera. Jadi pengertian batik Sidomukti adalah menjadi mulia dan sejahtera. Motif motif batik berawalan “sido” mengandung ha...

avatar
Almas Azzahra
Gambar Entri
Asal Muasal Nama Kota Solo
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Tengah

Kota Surakarta pada mulanya adalah bagian dari Kerajaan Mataram. Akan tetapi, adanya Perjanjian Giyanti (13 Februari 1755) menyebabkan Kerajaan Mataram Islam terpecah karena propaganda kolonialisme Belanda. Pemecahan pusat pemerintahan terbagi menjadi 2, yakni Kota Surakarta dan Yogyakarta. Pemerintah Kota Surakarta terpecah menjadi 2 lagi, yakni Kasunanan dan Mangkunegaran atas dasar Perjanjian Salatiga (1767). Kota Surakarta sendiri lebih dikenal masyarakat dengan nama Kota Solo. "Sala" adalah nama sebuah desa yang dipilih oleh Sunan Pakubuwana II untuk mendirikan istana baru setelah perang suksesi Mataram yang terjadi di Kartasura. Pada saat itu, Sunan Pakubuwana II membeli tanah itu dari seorang Kepala Desa Sala bernama Kyai Gedhe Sala. Kata "sala" berasal dari nama sebuah pohon suci asal India, yaitu Pohon Sala (Couroupita guianensis). Nama Kota Sala (dibaca Solo) terus dipakai secara meluas, bahkan lebih umum penggunaannya dibandingkan nama Kota Surakarta. Akan tetapi ejaanny...

avatar
OSKM18_19918060_Safiranisa Ardelia
Gambar Entri
Grebegan ( Mulutan )
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Grebegan atau mulutan adalah sebuah tradisi keraton solo yang diadakan pada 12 rabiul awal yaitu pada saat hari kelahiran nabi Muhammad SAW. Hal itu dilakukan oleh pihak keraton untuk diberikan kepada masyarakat yang ada di kota solo. Tradisi ini dinamakan grebegan diambil dari kata "grebeg" yang berarti menangkap, masyarakat menangkap apa yang diberikan masyarakat tersebut dan nama mulutan tersebut diambil dari kata maulid, orang jawa memudahkan hal itu dengan mengganti nama menjadi mulut dan kebiasaan orang jawa menambahkan huruf diakhir kata dengan akhiran -an sehingga menjadi mulutan. Tradisi ini terjadi secara turun temurun dari pertama kalinya keraton solo berdiri hingga sekarang. Tradisi tersebut dimaksudkan untuk menyebarkan agama islam. Masyarakat yang awalnya beragama hindu kemudian para pimpinan keraton memiliki ide untuk membuat agama islam dapat diterima dengan melakukan akulturasi budaya antara hindu dan islam. Dengan hal itu, meningkatkan jumlah orang yang beragama i...

avatar
OSKM_16318113_FITB ITB_2018
Gambar Entri
Tingkeban, Prosesi Meminta Keselamatan Ibu dan Bayi
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Tingkeban, Prosesi Memohon Keselamatan Ibu dan Bayi                     Indonesia sebagai negara yang kaya akan budaya, meninggalkan berbagai adat pada setiap aktivitas yang dilakukan ataupun hal-hal yang terjadi di sekitarnya. Tidak terlepas ketika seorang wanita sedang mengandung, berbagai ritual telah turun menurun dilakukan demi kebaikan dan keselamatan ibu dan calon bayinya. Berasal dari adat Jawa, tradisi ibu yang sedang mengandung salah satunya disebut Tingkeban atau Mitoni.             Tingkeban atau mitoni adalah tradisi adat Jawa dimana ketika kandungan kehamilan sudah memasuki usia tujuh bulan. Mitoni sendiri berasal dari kata “pitu” atau tujuh dalam bahsa Jawa. Pitu sendiri dapat diartikan sebagai pitulungan atau pertolongan untuk keselamatan dan memohon kelancaran persalinan nantinya. Untuk melaksanakan r...

avatar
OSKM_16018352_Amalia
Gambar Entri
Museum Kartini
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Tengah

 R.A. Kartini merupakan salah satu tokoh nasional kebanggaan masyarakat Indonesia terlebih masyarakat kota Rembang. Hal tersebut karena di kota Rembang inilah dia memanfaatkan masa-masa akhir hayatnya untuk melanjutkan pemikiran-pemikiran segarnya mengenai kemajuan wanita Indonesia. Bangsa Indonesia, telah mengakuinya sebagai pahlawan emansipasi wanita. Untuk itulah Museum Kartini didirikan di Rembang khususnya bertempat di kompleks pendopo Kabupaten Rembang yang menyatu dengan rumah dinas Bupati Rembang di Jalan Gatot Subroto No. 8 Rembang. Museum Kartini menempati ruangan yang dulu pernah digunakan oleh Kartini dalam aktivtas menuliskan ide-ide dan buah pikirannya  mengenai kemajuan bangsa Indonesia pada umumnya dan wanita pada khususnya. Tempat ini sekaligus juga merupakan tempat beliau melahirkan putra satu-satunya yaitu Raden Mas Susalit dan sebagai kamar pribadi hingga beliau wafat. Benda-benda yang menjadi koleksi museum beraneka macam khususnya benda-benda yang per...

avatar
Firda_sk itb
Gambar Entri
Tugu lilin
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Tengah

Bagi masyarakat Solo dan sekitarnya, nama Tugu Lilin tentu tidak asing lagi. Tugu tersebut terletak di Kelurahan Pajang Kecamatan Laweyan. Persisnya berada di pertigaan Pajang pertemuan Jl. Joko Tingkir, Jl. Dr Radjiman dan Jl. Slamet Riyadi Makamhaji, perbatasan Solo dan Kartasura. Rumah, pertokoan, perkantoran dan warung di sekitar Tugu Lilin menjadikan nama atau menambahkan nama itu sebagai alamat. Misalnya, Apotek Tugu Lilin, Mie Ayam Tugu Lilin atau Toko Besi Tugu Lilin. Namun, Tugu Lilin Pajang itu tidak punya nilai historis. Tugu Lilin di Solo yang memiliki nilai sejarah, meskipun tidak terlalu populer adalah Tugu Lilin yang terletak di Kelurahan Penumping Kecamatan Laweyan. Tugu itu dibangun pada tahun 1933 bertepatan dengan peringatan 25 tahun Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 20 Mei sejak berdirinya Boedi Oetomo. Sebagaimana tertulis di prasasti Tugu Lilin Penumping, pembangunan tugu tersebut untuk Peringatan Pergerakan Kebangsaan Indonesia. Menurut cerita dari mul...

avatar
Cahyobimom
Gambar Entri
Rokok Kretek
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

Masyarakat Indonesia ditengarai baru mulai mengonsumsi tembakau pada awal abad 16. Namun kreativitas masyarakat Indonesia untuk menemukan berbagai cara guna menikmati tembakau memang luar biasa. Selain kretek, yang kini mendominasi produk tembakau Indonesia, masyarakat Indonesia sebelumnya juga sudah memiliki berbagai produk olahan daun tembakau. Mereka memiliki kemampuan untuk melakukan berbagai inovasi, guna meningkatkan cita rasa dan khasiat daun tembakau. Tradisi menikmati daun tembakau di Indonesia semula memang diperkenalkan oleh orang-orang asing yang menjajah Indonesia. Mereka memperkenalkan tradisi tersebut kepada raja-raja dan kaum bangsawan.  Orang Belanda menyebutnya dengan  rokken  dan orang Indonesia melafalkannya dengan rokok. Rokok adalah rajangan daun tembakau yang dilinting dengan kertas tipis lalu dibakar pada salah satu ujungnya dan dihisap pada ujung yang lain. Kegiatan merokok kemudian menjadi status simbol elite yang hanya dipunyai kalan...

avatar
Abdulcahyo
Gambar Entri
Rokok Klobot
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

Masyarakat Indonesia ditengarai baru mulai mengonsumsi tembakau pada awal abad 16. Namun kreativitas masyarakat Indonesia untuk menemukan berbagai cara guna menikmati tembakau memang luar biasa. Selain kretek, yang kini mendominasi produk tembakau Indonesia, masyarakat Indonesia sebelumnya juga sudah memiliki berbagai produk olahan daun tembakau. Mereka memiliki kemampuan untuk melakukan berbagai inovasi, guna meningkatkan cita rasa dan khasiat daun tembakau. Tradisi menikmati daun tembakau di Indonesia semula memang diperkenalkan oleh orang-orang asing yang menjajah Indonesia. Mereka memperkenalkan tradisi tersebut kepada raja-raja dan kaum bangsawan.  Orang Belanda menyebutnya dengan  rokken  dan orang Indonesia melafalkannya dengan rokok. Rokok adalah rajangan daun tembakau yang dilinting dengan kertas tipis lalu dibakar pada salah satu ujungnya dan dihisap pada ujung yang lain. Kegiatan merokok kemudian menjadi status simbol elite yang hanya dipunyai kalan...

avatar
Abdulcahyo
Gambar Entri
Rokok Diko (rokok wangen)
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

Masyarakat Indonesia ditengarai baru mulai mengonsumsi tembakau pada awal abad 16. Namun kreativitas masyarakat Indonesia untuk menemukan berbagai cara guna menikmati tembakau memang luar biasa. Selain kretek, yang kini mendominasi produk tembakau Indonesia, masyarakat Indonesia sebelumnya juga sudah memiliki berbagai produk olahan daun tembakau. Mereka memiliki kemampuan untuk melakukan berbagai inovasi, guna meningkatkan cita rasa dan khasiat daun tembakau. Tradisi menikmati daun tembakau di Indonesia semula memang diperkenalkan oleh orang-orang asing yang menjajah Indonesia. Mereka memperkenalkan tradisi tersebut kepada raja-raja dan kaum bangsawan.  Orang Belanda menyebutnya dengan  rokken  dan orang Indonesia melafalkannya dengan rokok. Rokok adalah rajangan daun tembakau yang dilinting dengan kertas tipis lalu dibakar pada salah satu ujungnya dan dihisap pada ujung yang lain. Kegiatan merokok kemudian menjadi status simbol elite yang hanya dipunyai kal...

avatar
Abdulcahyo