Hajat Bumi Kampung Nyenang adalah sebuah acara yang rutin dilakukan oleh masyarakat Kampung Nyenang, Kecamatan Cipeundeuy.Sebagai bentuk rasa syukur atas hasil alam yang dipanen. Tak hanya itu, hajat bumi sebagai bentuk memperlihatkan bahwa Kampung Nyenang masih mempertahankan kebudayaan dan kesenian yang ada. Hal yang membedakan Hajat Bumi Kampung Nyenang dengan hajat bumi daerah lain adalah hiasan atau ranggeuyan dalam tenda atau panggung. Di daerah lain, di Jawa Barat khususnya hiasan tenda berupa olahan makanan seperti opak, rangginang, kicimpring, dan lainnya. Tapi di Kampung Nyenang ranggeyan berupa hasil sawah dan kebun berupa ikatan padi, rambutan, kelapa, durian, manggis, kecapi, nanas, sirsak, dan lainnya. Sedangkan umbi berupa singkong, talas, ubi, gadung, dan lainnya. Hal unik lain yang membedakan Hajat Bumi Kampung Nyenang dengan Hajat Bumi daerah lain adalah dalam prosesi tradisi maupun kesenian yang mendukungnya. Di Hajat Bumi Kampung Nyenang tidak ada hiburan kesenian...
Lengser merupakan kesenian sunda yang diperankan oleh Aki Lengser atau Ki Lengser. Ki Lengser biasanya ditemukan di upacara adat tradisional orang sunda terutama pernikahan. Ki Lengser difungsikan sebagai upacara pernikahan salah satu atraksi seni upacara adat “mapag panganten” atau sambut pengantin. Ki Lengser merupakan tokoh yang memiliki karakteristik yang unik. Dalam upacara mapag panganten, Ki lengser digambarkan sebagai seorang laki-laki tua yang berpakaian sederhana dengan memakai baju kampret, celana pangsi, dan ikat kepala. Dalam menyambut kedua mempelai, Ki Lengser didampingi oleh para penari dan pembawa umbul umbul. Ki Lengser mengarahkan jalannya upacara dan mengarahkan kedua mempelai hingga duduk di kursi pelaminan. Ki Lengser merupakan simbol keakraban dan kedekatan yang demikian menyatu dengan kehidupan masyarakat kecil. Ki lengser tidak hanya ditampilkan dalam pernikahan, tetapi juga...
Kita sebagai masyarakat Indonesia pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah "pamali". Pamali sendiri biasanya diceritakan oleh orang tua kepada anak-anaknya. Seringkali pamali mempunyai akibat yang menyeramkan dan biasanya digunakan untuk menakuti anak-anak dengan tujuan agar anak-anaknya tidak melanggar perintah/nasihat orangtuanya. Meskipun pamali terkadang terkesan tidak berdasar, namun pamali sebenarnya didasari oleh kenyataan kehidupan sehari-hari, termasuk pamali menggunting kuku di malam hari . Menggunting kuku di malam hari dikatakan dapat memperpendek umur. Jika ditelaah secara logika, maka hal ini cukup masuk akal dengan catatan kita melihat keadaan di masa lampau. Dahulu tentunya mendapatkan penerangan di malam hari tidak semudah masa kini. Dulu masyarakat masih menggunakan obor atau api unggun untuk penerangan di malam hari, karena listrik dan lampu belum diciptakan. Ditambah lagi, alat menggunting kuku pada masa lampau belum secanggih atau sepraktis sekarang...
Geco atau taoge goreng merupakan campuran tauge, mie basah, serta tahu. Untuk kuah tauconya, biasa ditambahkan tauco, tomat, daun bawang dan oncom. Kemudian, geco ini ditambahkan rempah-rempah untuk memperkaya rasanya. Geco dipercaya sebagai makanan sehat. Masyarakat Bogor juga percaya bila taoge goreng mampu melawan kanker dan stroke. Selain sehat, geco alias taoge goreng juga dijual dengan harga yang murah. Satu porsi geco dijual dengan harga antara Rp 6.000 sampai Rp 10.000.
Ulen Ketan adalah salah satu makanan tradisional yang berasal dari Tanah Sunda. Ulen Ketan merupakan makanan khas urang Tasikmalaya, Jawa Barat. Makanan yang terbuat dari beras ketan putih yang dicampur kelapa parut dan garam ini sudah menjadi suatu ciri masyarakat Tasikmalaya sebagai makanan khas yang tidak dapat ditemukan di daerah lainnya. Bukan hanya masyarakat Tasikmalaya saja yang menjadi penikmat makanan tradisional yang enak ini tetapi seluruh masyarakat dari tatar sunda pasti kebanyakan sudah mencoba makanan ini. Ulen Ketan ini cukup mudah dibuat namun sudah jarang masyarakat membuat makanan tradisional ini. Cara membuat Ulen Ketan ini adalah dengan menanak beras ketan putih kemudian dicampur dengan parutan kelapa dan diberi garam sekucupya. Kemudian kukus adonan tadi sampai matang setelah itu di tumbuk hingga adonan menjadi cukup lembut atau tidak berbentuk butiran butiran nasi atau beras. Sesudah di tumbuk cukup lembut ambil adonan lalu...
Balong (atau kolam) Cigugur merupakan salah satu objek wisata yang cukup terkenal di Kuningan dan dianggap keramat oleh warga sekitarnya. Kolam ini dihuni oleh ikan-ikan yang disebut sebagai "ikan dewa". Bila dilihat secara sekilas, ikan ini mirip dengan ikan mas pada umumnya, hanya saja ukurannya lebih besar. Di kawasan wisata ini, pengunjung dapat melihat ikan dewa secara langsung bahkan diperbolehkan berenang di kolam tersebut. Tak hanya itu, pengunjung juga bisa merasakan terapi ikan dengan ikan-ikan yang ukurannya lebih kecil. Tak kalah dari ikan Garra rufa , sang ikan dokter, ikan-ikan ini juga akan mengerumuni bagian badan yang diterapi (biasanya kaki) dan memakan sel-sel kulit yang mati. Terapi ikan di Kolam Keramat Cigugur, Kuningan Yang jauh lebih menarik dari balong ini ialah kepercayaan masyarakat Cigugur terhadap ikan dewa. Konon, masyarakat Cigugur percaya ikan-ikan ini ialah jelmaan dari prajurit Prabu Siliwangi. Tidak hanya itu, menu...
Rumah Sakit Harapan ialah sebuah rumah sakit yang berada di Jalan Pemuda No.10. Banyak orang telah mengetahui akan keberadaan rumah sakit pertama di Depok ini, tetapi tidak sedikit juga yang masih belum mengetahui sejarah awal mula berdirinya rumah sakit ini. Asal Mula Pemerintahan Cornelis Chastelein. Sebuah sosok perintis kota etalase ibukota negara ini. Setelah ia berhenti menjabat di VOC, ia diberikan sebuah tanah oleh pemerintah Belanda yang sekarang kita kenal sebagai kota Depok. Ia membawa budak-budaknya ke tanah ini, dan mengolahya bersama. Seiring dengan berjalannya waktu, budak-budaknya pun memiliki keturunan dan merekalah yang disebut sebagai warga asli kota Depok. Mereka memiliki 12 marga; Bacas, Isakh, Jonathans, Jacob, Joseph, Loen, Laurens, Leander, Tholonse, Soedira, Samuel, dan Zadokh. Bersama, mereka membangun sebuah pemerintahan. Walaupun ia merupakan seorang bangsawan Belanda, tetapi ia memperlakukan budak-budaknya serta pribumi...
Kuningan adalah kota yang terletak di provinsi Jawa Barat. Kuningan terletak di antara Kabupaten Majalengka, Cirebon dan di bagian Barat terdapat pegunungan dengan tinggi 3.076 m, gunung tersebut adalah Gunung Ciremai, gunung tertinggi di Jawa Barat. Siapa sangka Kuningan adalah kota 1001 kuda, kuda merupakan transportasi umum di Kuningan. Kuda digunakan untuk menarik delman yang dijadikan sebagai alat transportasi umum di Kuningan, kuda yang menarik delam tersebut adalah maskot dan jati diri masyarakat Kuningan. Banyak masyarakat yang menggantung nasib menjadi kusir delman. Konon pada zaman dahulu di Kuningan, ada seekor kuda bernama "Winduhaji", kuda ini dipelihara dan dipakai dipati Ewangga untuk mobilitas perang melawan Raja Galuh Cirebon, Indramayu dan Sunda Kalapa untuk mengalahkan Portugis.Kuda Windu adalah kuda yang gagah dan gesit, sehingga dalam pertempuran ia selalu mampu mengalahkan musuhnya. Karena kuda nya yang bagus, kuda tersebut sering disebut kecil kecil kuda K...
Ngunjung/Munjung Ngunjung/Munjung merupakan ritual leluhur masyarakat indramyu, dimana Ngunjung bersal dari kata berkunjung atau bisa dimaknai berziarah. Kesamaan antara ngunjung dan berziarah adalah sama-sama mengunjungi makam. Bedanya, berziarah dilakukan kapan saja dan ke orang terdekat, Sementara ngunjung memilki waktu khusus dan berkunjung ke makam leluhur yang dianggap penting dan berjasa dalam daerah. Alasan melakukan Munjung atau Ngunjung pada situs leluhur adalah pertama untuk mendoakan arwah-arwah pendahulu yang telah tiada, agar leluhur mendapatkan kebahagiaan di alam kelanggengan. Kedua agar anak cucu tetap terjalin hubungan kekeluargaan yang erat, ketiga agar anak cucu tetap mengenang jasa-jasa para leluhur yang telah membabad desa atau pedukuhan, sehingga mereka menaruh rasa hormat dan tidak melupakan sejarah, keempat untuk memberitahukan kepada warga akan datangya musim rendengan (garapan sawah/ladang), sehingga perlu kekompakan dalam pengolahan dan b...