|
|
|
|
Budaya Pamali-Gunting Kuku di Malam Hari Tanggal 05 Aug 2018 oleh OSKM_(16518266)_(Patrick) Segara. |
Kita sebagai masyarakat Indonesia pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah "pamali". Pamali sendiri biasanya diceritakan oleh orang tua kepada anak-anaknya. Seringkali pamali mempunyai akibat yang menyeramkan dan biasanya digunakan untuk menakuti anak-anak dengan tujuan agar anak-anaknya tidak melanggar perintah/nasihat orangtuanya. Meskipun pamali terkadang terkesan tidak berdasar, namun pamali sebenarnya didasari oleh kenyataan kehidupan sehari-hari, termasuk pamali menggunting kuku di malam hari.
Menggunting kuku di malam hari dikatakan dapat memperpendek umur. Jika ditelaah secara logika, maka hal ini cukup masuk akal dengan catatan kita melihat keadaan di masa lampau. Dahulu tentunya mendapatkan penerangan di malam hari tidak semudah masa kini. Dulu masyarakat masih menggunakan obor atau api unggun untuk penerangan di malam hari, karena listrik dan lampu belum diciptakan. Ditambah lagi, alat menggunting kuku pada masa lampau belum secanggih atau sepraktis sekarang ini. Kemungkinan besar masyarakat pada zaman dahulu masih menggunakan mata pisau besar atau bahkan ujung tombak untuk menggunting kuku.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tanpa penerangan yang cukup dan alat yang mumpuni, menggunting kuku di malam hari dapat menjadi sangat berbahaya.
Namun mengapa dikaitkan dengan umur yang pendek?
Coba kita bayangkan, jika saat ingin memotong kuku, ternyata bukan kuku yang terpotong, tetapi jari, atau bahkan tangan atau kaki, pasti akan terjadi luka yang cukup serius. Dengan pengetahuan akan kesehatan yang sangat rendah dan alat yang tidak memadai, pendarahan atau luka yang terjadi akan membutuhkan waktu yang lama untuk pulih. Ditambah lagi malam hari merupakan waktu istirahat, jadi kemungkinan orang untuk tidak fokus karena mengantuk lebih besar, yang artinya kemungkinan terjadi kesalahan saat memotong kuku pun lebih besar.
Jadi, hal-hal tersebutlah yang mendasari pamali menggunting kuku di malam hari. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua.
#OSKMITB2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |