×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Bangunan Kuno

Elemen Budaya

Produk Arsitektur

Provinsi

Jawa Barat

Harapan, Sebuah Rumah Sakit Belanda-Depok

Tanggal 05 Aug 2018 oleh OSKM18_16518307_Ichsan Sholeh Abdurrahim.

Rumah Sakit Harapan ialah sebuah rumah sakit yang berada di Jalan Pemuda No.10. Banyak orang telah mengetahui akan keberadaan rumah sakit pertama di Depok ini, tetapi tidak sedikit juga yang masih belum mengetahui sejarah awal mula berdirinya rumah sakit ini.

 

Asal Mula Pemerintahan

Cornelis Chastelein. Sebuah sosok perintis kota etalase ibukota negara ini. Setelah ia berhenti menjabat di VOC, ia diberikan sebuah tanah oleh pemerintah Belanda yang sekarang kita kenal sebagai kota Depok. Ia membawa budak-budaknya ke tanah ini, dan mengolahya bersama. Seiring dengan berjalannya waktu, budak-budaknya pun memiliki keturunan dan merekalah yang disebut sebagai warga asli kota Depok. Mereka memiliki 12 marga; Bacas, Isakh, Jonathans, Jacob, Joseph, Loen, Laurens, Leander, Tholonse, Soedira, Samuel, dan Zadokh. Bersama, mereka membangun sebuah pemerintahan. Walaupun ia merupakan seorang bangsawan Belanda, tetapi ia memperlakukan budak-budaknya serta pribumi lainnya dengan baik. Ia memberikan fasilitas-fasilitas untuk masyarakatnya, seperti pendidikan, makanan, dan hal penyokong kehidupan layak yanng lainnya. Disini, Belanda serta Pribumi hidup rukun bersama, bahkan menghasilkan keturunan Belanda-Indonesia. Gedung pemerintahan kotapraja, ialah sebuah bangunan pusat pemerintahan bukti bentuk kerjasama Belanda-Pribumi pada kala itu, kini, bangunan tersebutlah yang kita kenal dengan R. S. Harapan.

Gedoran Depok

Oktober 1945, tepat 2 bulan setelah peristiwa kemerdekaan Indonesia, terjadi peristiwa yang dikenal dengan 'Gedoran Depok' di kota yang dikenal baik sebagai kota belimbing ini. Peristiwa tersebut terjadi akibat para pemuda di sekitar Depok menganggap masyrakat kota Depok tidak 'pro' terhadap kemerdekaan Indonesia. Namun, bagi beberapa masyarakat asli Depok, mereka bukan tidak 'pro' terhadap kemerdekaan, tetapi hanya terlalu nyaman dengan fasilitas yang diberikan pemerintah Belanda kepada mereka. Berbeda dengan masyarakat lain yang justru diperlakukan semena-menanya. Mereka bingung terhadap kondisi yang mereka hadapi. 

Pada peristiwa ini, para laki-laki dibawa pergi ke Bogor, sedangkan para wanita serta anak-anak disekap di gedung pemerintahan kotapraja, Padahal wanita yang disekap itu hanya beberapa yang bekulit putih, dan sisanya ialah pribumi. Beruntungnya, Fabricius, seorang wartawan yang sedang berada di Bogor kala itu, mendengar bahwa Depok sedang mengalami kekacauan, meminta para pasukan sekutu untuk datang ke Depok. Alhasil, saat mereka sampai di Depok, keadaannya sangat berantakan. Perampokan dan penjarahan terjadi dimana-mana. Setelah terjadi kontak senjata, beruntung para wanita dan anak-anak berhasil diselamatkan.

Selama pemerintah belanda berada di Indonesia, memang Depok diberikan hak otonomm tersendiri, hingga akhirnya Belanda mengaui keberadaan Indonesia pada tahun 1949, status kebebasan Depok ini pun tamat. Pemerintah Ri pada 4 Agustus 1952 kemudian resmi mencabut status Depok yang berdiri sendiri. Tanah-tanah ini diambil alih oleh negara. Hanya sebagiam kecil yang dikembalikan kkepada yayasan chastelein, termasuk gedung kotapraja ini.

Setelah itu, banyak masyarakat Depok yang pindah ke luar negri, kebanyakannya pergi ke Belanda. Sisanya tetap berada di Depok, dan berketurunan hingga hari ini. Setelah situasi kembali damai, pada tahu 1960, terjadi wabah TBC di Depok.

 

Terbentuklah R. S. Harapan

Kemudian dibentuklah sebuah organisasi bernama Pelayanan Kesehatan Kaum Awam Depok atau yang lebih dikenal dengan Pelkad. Selanjutnya, organisasi inilah yang membentuk balai pengobatan untuk masyarakat Depok yang terkena wabah tersebut. Saat itu memang di Depok belum memiliki Rumah Sakit. Hanya ada beberapa balai seperti puskesmas yang dibuat oleh pemerintah, tetapi tidak banyak.

Hingga pada tahun 1965, kemudian Pelkad bubar dan digantikan oleh Yayasan Pelayanan Kristen atau yang disebut Pelkris. Kemudian Balai tersebut terus berkembang hingga menjadi rumah sakit.

Tahun 1968 ketika terjadi kecelakaan kereta api di Ratu Jaya, Depok, yang menewaskan 116 orang, RS ini mulai dikenal karena menampung para korban. Saat itu, kereta listrik dari Stasiun Depok Lama bertabrakan dengan KRL yang berangkat dari Stasiun Citayam. Setelah kejadian itu, Depok yang saat itu masih merupakan kecamatan di Kabupaten Bogor mulai terbuka. Akses jalan dari Lenteng Agung, Jakarta, mulai dibuat, dan perumahan nasional dibangun. RS baru pun dibuka, yaitu RS Bhakti Yudha di Pancoran Mas, pada tahun 1980, yang pada awalnya merupakan klinik bersalin.

Kemudian, setelah Pelkris bubar, tahun 1990 Yayasan Kesehatan Harapan mulai mengambil alih dan berdirilah RS Harapan Depok hingga kini. RS Harapan yang terletak di Jalan Pemuda (dahulu Kerk Weg) melayani pasien umum dan juga terbuka bagi peserta BPJS. Meski dimiliki YLCC, operasional RS Harapan sepenuhnya dikelola oleh Yayasan Kesehatan Harapan di bawah naungan Persatuan Gereja-gereja Indonesia (PGI). Namun, YLCC berharap, ke depan RS Harapan bisa berkembang lebih pesat lagi sehingga dapat lebih banyak menampung pasien. Saat ini RS Harapan termasuk RS tipe D dengan jumlah tempat tidur 100 unit.

Bangunan yang digunakan, yaitu bangunan utama, masih merupakan bangunan asli kantor pemerintahan saat itu, dengan ciri khas jendela-jendela dan pintu-pintu berukuran besar. Namun, di sekelilingnya kini dibangun bangunan tambahan untuk menampung para pasien sehingga bangunan utama tidak lagi terlihat dari luar.

 

5.8.18

Ichsan Sholeh Abdurrahim

 

#OSKM2018

 

 

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...