Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Bangunan Kuno Jawa Barat Depok
Harapan, Sebuah Rumah Sakit Belanda-Depok

Rumah Sakit Harapan ialah sebuah rumah sakit yang berada di Jalan Pemuda No.10. Banyak orang telah mengetahui akan keberadaan rumah sakit pertama di Depok ini, tetapi tidak sedikit juga yang masih belum mengetahui sejarah awal mula berdirinya rumah sakit ini.

 

Asal Mula Pemerintahan

Cornelis Chastelein. Sebuah sosok perintis kota etalase ibukota negara ini. Setelah ia berhenti menjabat di VOC, ia diberikan sebuah tanah oleh pemerintah Belanda yang sekarang kita kenal sebagai kota Depok. Ia membawa budak-budaknya ke tanah ini, dan mengolahya bersama. Seiring dengan berjalannya waktu, budak-budaknya pun memiliki keturunan dan merekalah yang disebut sebagai warga asli kota Depok. Mereka memiliki 12 marga; Bacas, Isakh, Jonathans, Jacob, Joseph, Loen, Laurens, Leander, Tholonse, Soedira, Samuel, dan Zadokh. Bersama, mereka membangun sebuah pemerintahan. Walaupun ia merupakan seorang bangsawan Belanda, tetapi ia memperlakukan budak-budaknya serta pribumi lainnya dengan baik. Ia memberikan fasilitas-fasilitas untuk masyarakatnya, seperti pendidikan, makanan, dan hal penyokong kehidupan layak yanng lainnya. Disini, Belanda serta Pribumi hidup rukun bersama, bahkan menghasilkan keturunan Belanda-Indonesia. Gedung pemerintahan kotapraja, ialah sebuah bangunan pusat pemerintahan bukti bentuk kerjasama Belanda-Pribumi pada kala itu, kini, bangunan tersebutlah yang kita kenal dengan R. S. Harapan.

Gedoran Depok

Oktober 1945, tepat 2 bulan setelah peristiwa kemerdekaan Indonesia, terjadi peristiwa yang dikenal dengan 'Gedoran Depok' di kota yang dikenal baik sebagai kota belimbing ini. Peristiwa tersebut terjadi akibat para pemuda di sekitar Depok menganggap masyrakat kota Depok tidak 'pro' terhadap kemerdekaan Indonesia. Namun, bagi beberapa masyarakat asli Depok, mereka bukan tidak 'pro' terhadap kemerdekaan, tetapi hanya terlalu nyaman dengan fasilitas yang diberikan pemerintah Belanda kepada mereka. Berbeda dengan masyarakat lain yang justru diperlakukan semena-menanya. Mereka bingung terhadap kondisi yang mereka hadapi. 

Pada peristiwa ini, para laki-laki dibawa pergi ke Bogor, sedangkan para wanita serta anak-anak disekap di gedung pemerintahan kotapraja, Padahal wanita yang disekap itu hanya beberapa yang bekulit putih, dan sisanya ialah pribumi. Beruntungnya, Fabricius, seorang wartawan yang sedang berada di Bogor kala itu, mendengar bahwa Depok sedang mengalami kekacauan, meminta para pasukan sekutu untuk datang ke Depok. Alhasil, saat mereka sampai di Depok, keadaannya sangat berantakan. Perampokan dan penjarahan terjadi dimana-mana. Setelah terjadi kontak senjata, beruntung para wanita dan anak-anak berhasil diselamatkan.

Selama pemerintah belanda berada di Indonesia, memang Depok diberikan hak otonomm tersendiri, hingga akhirnya Belanda mengaui keberadaan Indonesia pada tahun 1949, status kebebasan Depok ini pun tamat. Pemerintah Ri pada 4 Agustus 1952 kemudian resmi mencabut status Depok yang berdiri sendiri. Tanah-tanah ini diambil alih oleh negara. Hanya sebagiam kecil yang dikembalikan kkepada yayasan chastelein, termasuk gedung kotapraja ini.

Setelah itu, banyak masyarakat Depok yang pindah ke luar negri, kebanyakannya pergi ke Belanda. Sisanya tetap berada di Depok, dan berketurunan hingga hari ini. Setelah situasi kembali damai, pada tahu 1960, terjadi wabah TBC di Depok.

 

Terbentuklah R. S. Harapan

Kemudian dibentuklah sebuah organisasi bernama Pelayanan Kesehatan Kaum Awam Depok atau yang lebih dikenal dengan Pelkad. Selanjutnya, organisasi inilah yang membentuk balai pengobatan untuk masyarakat Depok yang terkena wabah tersebut. Saat itu memang di Depok belum memiliki Rumah Sakit. Hanya ada beberapa balai seperti puskesmas yang dibuat oleh pemerintah, tetapi tidak banyak.

Hingga pada tahun 1965, kemudian Pelkad bubar dan digantikan oleh Yayasan Pelayanan Kristen atau yang disebut Pelkris. Kemudian Balai tersebut terus berkembang hingga menjadi rumah sakit.

Tahun 1968 ketika terjadi kecelakaan kereta api di Ratu Jaya, Depok, yang menewaskan 116 orang, RS ini mulai dikenal karena menampung para korban. Saat itu, kereta listrik dari Stasiun Depok Lama bertabrakan dengan KRL yang berangkat dari Stasiun Citayam. Setelah kejadian itu, Depok yang saat itu masih merupakan kecamatan di Kabupaten Bogor mulai terbuka. Akses jalan dari Lenteng Agung, Jakarta, mulai dibuat, dan perumahan nasional dibangun. RS baru pun dibuka, yaitu RS Bhakti Yudha di Pancoran Mas, pada tahun 1980, yang pada awalnya merupakan klinik bersalin.

Kemudian, setelah Pelkris bubar, tahun 1990 Yayasan Kesehatan Harapan mulai mengambil alih dan berdirilah RS Harapan Depok hingga kini. RS Harapan yang terletak di Jalan Pemuda (dahulu Kerk Weg) melayani pasien umum dan juga terbuka bagi peserta BPJS. Meski dimiliki YLCC, operasional RS Harapan sepenuhnya dikelola oleh Yayasan Kesehatan Harapan di bawah naungan Persatuan Gereja-gereja Indonesia (PGI). Namun, YLCC berharap, ke depan RS Harapan bisa berkembang lebih pesat lagi sehingga dapat lebih banyak menampung pasien. Saat ini RS Harapan termasuk RS tipe D dengan jumlah tempat tidur 100 unit.

Bangunan yang digunakan, yaitu bangunan utama, masih merupakan bangunan asli kantor pemerintahan saat itu, dengan ciri khas jendela-jendela dan pintu-pintu berukuran besar. Namun, di sekelilingnya kini dibangun bangunan tambahan untuk menampung para pasien sehingga bangunan utama tidak lagi terlihat dari luar.

 

5.8.18

Ichsan Sholeh Abdurrahim

 

#OSKM2018

 

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline