Kuningan adalah kota yang terletak di provinsi Jawa Barat. Kuningan terletak di antara Kabupaten Majalengka, Cirebon dan di bagian Barat terdapat pegunungan dengan tinggi 3.076 m, gunung tersebut adalah Gunung Ciremai, gunung tertinggi di Jawa Barat. Siapa sangka Kuningan adalah kota 1001 kuda, kuda merupakan transportasi umum di Kuningan. Kuda digunakan untuk menarik delman yang dijadikan sebagai alat transportasi umum di Kuningan, kuda yang menarik delam tersebut adalah maskot dan jati diri masyarakat Kuningan. Banyak masyarakat yang menggantung nasib menjadi kusir delman.
Konon pada zaman dahulu di Kuningan, ada seekor kuda bernama "Winduhaji", kuda ini dipelihara dan dipakai dipati Ewangga untuk mobilitas perang melawan Raja Galuh Cirebon, Indramayu dan Sunda Kalapa untuk mengalahkan Portugis.Kuda Windu adalah kuda yang gagah dan gesit, sehingga dalam pertempuran ia selalu mampu mengalahkan musuhnya. Karena kuda nya yang bagus, kuda tersebut sering disebut kecil kecil kuda Kuningan, artinya walaupun kuda tersebut memiliki badan yang kecil, namun kuda Kuningan memiliki kemampuan yang luar biasa. Dari situ Winduhaji menjadi maskot dan kebanggan kota Kuningan karena kota Kuningan berhasil menghasilkan kuda gesit untuk mobilitas perang yang dipakai dipati Ewangga perang. Kuda Kuningan tak lagi untuk berperang. Saat ini, Kuda Kuningan digunakan untuk menarik delman untuk digunakan masyakarat sekitar sebagai alat transportasi umum.
Di kehidupan kita yang sekarang ini, pasti kita akan melihat sesuatu dari sisi positif dan negatifnya. Penggunaan kuda sebagai alat transportasi terutama di Kota Kuningan memiliki sisi kelebihan, yaitu :
adapun kerugiannya pula, yaitu :
Kuda menjadi maskot kota Kuningan karena dulu di Kuningan sendiri banyak peternakan kuda dan kuda-kuda yang dipelihara ialah kuda-kuda unggulan. Kuda yang paling bagus di Kuningan adalah Winduhaji. Akibatnya, kota Kuningan terkenal dengan julukan kota kuda dengan memiliki patung kuda di kota nya dan juga jumlah kuda yang terbilang banyak.
#OSKMITB2018
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang