Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Jawa Barat Kuningan
1001 Kuda di Kota Kuda

Kuningan adalah kota yang terletak di provinsi Jawa Barat. Kuningan terletak di antara Kabupaten Majalengka, Cirebon dan di bagian Barat terdapat pegunungan dengan tinggi 3.076 m, gunung tersebut adalah Gunung Ciremai, gunung tertinggi di Jawa Barat. Siapa sangka Kuningan adalah kota 1001 kuda, kuda merupakan transportasi umum di Kuningan. Kuda digunakan untuk menarik delman yang dijadikan sebagai alat transportasi umum di Kuningan, kuda yang menarik delam tersebut adalah maskot dan jati diri masyarakat Kuningan. Banyak masyarakat yang menggantung nasib menjadi kusir delman.

Konon pada zaman dahulu di Kuningan, ada seekor kuda bernama "Winduhaji", kuda ini dipelihara dan dipakai dipati Ewangga untuk mobilitas perang melawan Raja Galuh Cirebon, Indramayu dan Sunda Kalapa untuk mengalahkan Portugis.Kuda Windu adalah kuda yang gagah dan gesit, sehingga dalam pertempuran ia selalu mampu mengalahkan musuhnya. Karena kuda nya yang bagus, kuda tersebut sering disebut kecil kecil kuda Kuningan, artinya walaupun kuda tersebut memiliki badan yang kecil, namun kuda Kuningan memiliki kemampuan yang luar biasa. Dari situ Winduhaji menjadi maskot dan kebanggan kota Kuningan karena kota Kuningan berhasil menghasilkan kuda gesit untuk mobilitas perang yang dipakai dipati Ewangga perang. Kuda Kuningan tak lagi untuk berperang. Saat ini, Kuda Kuningan digunakan untuk menarik delman untuk digunakan masyakarat sekitar sebagai alat transportasi umum. 

Di kehidupan kita yang sekarang ini, pasti kita akan melihat sesuatu dari sisi positif dan negatifnya. Penggunaan kuda sebagai alat transportasi terutama di Kota Kuningan memiliki sisi kelebihan, yaitu :

  1. Kuda merupakan alat transportasi tradisional. Bahkan kuda pun dijadikan alat operasional kavaleri perang. Tercatat detasemen kavaleri kuda (Denkavkud) TNI AD yang terletak di Parongpong Cisarua Jawa Barat merupakan datasemen kavaleri kuda yang dimiliki tentara nasional Indonesia. Kuda juga alat transportasi yang ramah lingkungan karena tidak mengeluarkan gas emisi dan tidak menggunakan bahan bakar fosil untuk bergerak.
  2. Selain ramah lingkungan, menggunakan delman juga melestarikan budaya dan maskot dari Kuninngan juga.

adapun kerugiannya pula, yaitu :

  1. Kuda berpotensi menimbulkan titik kemacetan di jam prime time karena kecepatan nya yang terbatas dan tidak semudah mengatur kecepatan kendaraan  bermotor
  2. Kuda memiliki potensi mengotori jalanan apabila kotoran nya tidak diatur untuk dibersihkan.

Kuda menjadi maskot kota Kuningan karena dulu di Kuningan sendiri banyak peternakan kuda dan kuda-kuda yang dipelihara ialah kuda-kuda unggulan. Kuda yang paling bagus di Kuningan adalah Winduhaji. Akibatnya, kota Kuningan terkenal dengan julukan kota kuda dengan memiliki patung kuda di kota nya dan juga jumlah kuda yang terbilang banyak. 

 

#OSKMITB2018

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline