Ritual Padusan merupakan budaya campuran Jawa dan Islam dengan tujuan menyucikan diri dengan masuknya bulan Ramadhan. Padusan berasal dari kata adus dalam bahasa Jawa yang artinya “mandi”. Dengan datangnya hindu, budha dan islam ke Jawa, mendorong terciptanya kebudayaan Jawa yang lebih kompleks. Masuknya ketiga agama tersebut kedalam masyarakat Jawa tentu saja tidak menghilangkan citarasa dan bentuk-bentuk yang sebelumnya digunakan dalam kepercayaan-kepercayaan dalam masyarakat jawa , dengan demikian terbentuklah percampuran antara budaya Jawa yang berkaitan dengan kepercayaan yang di anut serta agama-agama yang datang ke tanah Jawa. Sebagian masyarakat Jawa melaksanakan tradisi padusan sehari menjelang tanggal 1 bulan Ramadan. Adat Padusan merupakan mandi besar ini, yang di lakukan oleh sebagian warga dengan mendatangi berbagai tempat yang di anggap airnya bersih. Warga biasanya melakukan mandi padusan dengan cara berombongan. Warga memilih tempat man...
Yogyakarta merupakan salah satu tempat di Indonesia dengan kekayaan budaya yang melimpah-ruah, termasuk dalam hal pakaian adat. Butuh berlembar-lembar halaman untuk mengurai, baik dari sisi jenis, waktu pemakaian, cara pembuatan, material, atau bahkan simbol dan filosofi di baliknya. Di dalam Keraton Yogyakarta, berbagai kekayaan khasanah sandang masyarakat Jawa, khususnya di Yogyakarta, masih hidup secara alami dalam keseharian manusianya. Berikut ini secara singkat diuraikan berbagai jenis pakaian adat Yogyakarta, terutama yang dikenakan di dalam keraton, yang disarikan dari buku “Pakaian Adat Tradisional Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta” , yang disusun oleh Wibowo, H. J., dkk (1990) , terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-nilai Budaya: 1.Pakaian Abdi Dalem Abdi dalem adalah seluruh pegawai atau karyawan keraton, yang umumnya tinggal di sekitar keraton. Pakaian mereka terdiri dari dua...
Konon menurut cerita yang dimitoskan oleh masyarakat Yogyakarta Selatan, terjadilah suatu peristiwa yang sangat menakjubkan. Yakni terjadinya sungai Gajah Wong pada zaman kerajaan Mataram yang diperintah oleh Raja Sultan Agung. Kali Gajah Wong adalah sebuah kali yang terletak ditengah-tengah kota kecamatan Kotagede. Panjang kali ini tak lebih dari 20 kilometer. Pada abad ketujuhbelas, kali ini merupakan kali yang kecil. Masyarakat di situ menyebutnya sebuah kalen, yang artinya kali kecil. Dan kebetulan airnyapun hanya gemercik mengalir sedikit sekali. Pada suatu hari Sultan memanggil seorang Pawang Gajah. “Pawang, cobalah kau mandikan gajah itu hingga bersih”. “Oh…. hamba akan kerjakan kehendak Gusti Sultan,” jawab Pawang. “Di kali sana, yang airnya bening sekali,” sabda Sultan lagi. “Demi Sultan, akan segera kukerjakan perintah ini”. Tetapi mana mungkin, kali ini...
Candi Kedulan terletak di Dusun Kedulan, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Kedulan berada di tanah kas desa di Bulak Perung. Secara geografis candi ini terletak pada 07º 044’ 28” LS dan 110º 28’ 05” BT dengan ketinggian antara 167,640 – 168.356 m di atas permukaan air laut. Adapun batas – batas Situs Kedulan di sebelah barat adalah Sungai Wareng, sebelah timur adalah Dusun Segaran, sebelah selatan adalah Dusun Plasan, dan sebelah utara adalah perumahan penduduk. Sungai Wareng yang berjarak sekitar 500 m di sebelah barat adalah salah satu sungai yang mengalirkan air dari utara ke selatan sepanjang tahun, dan saat musim penghujan permukaan air sungai naik mendekati permukaan tanah sehingga mempengaruhi permukaan air bawah tanah yang menjadi dangkal. Hal ini akan menimbulkan masalah bagi pelestarian candi, karena candi akan terendam air di musim...
Tari Golek Ayun-Ayun adalah tari klasik yang berasal dari Jawa Tengah tepatnya Solo. Tarian ini adalah tarian untuk penyambutan tamu kehormatan. Tarian yang paling sedikit ditarikan oleh 2 penari putri ini, berkisah tentang gadis-gadis yang sedang beranjak dewasa, dimana mereka sedang senang-senangnya bersolek mempercantik diri. Tarian ini pada tahun 1976 diperkenalkan oleh Romo Sas sang penciptanya. Dengan musik iringan gendhing jawa serta kostum dan properti yang indah, menambah cantik penampilan para penari, sehingga terlihat seperti bidadari. Pada gerakan lainnya juga terlihat gerakan layaknya si penari sedang menyulam.
Wayang Beber adalah seni wayang yang muncul dan berkembang di Jawa pada masa pra Islam dan masih berkembang di daerah daerah tertentu di Pulau Jawa. Dinamakan wayang beber karena berupa lembaran lembaran (beberan) yang dibentuk menjadi tokoh tokoh dalam cerita wayang baik Mahabharata maupun Ramayana . Wayang beber muncul dan berkembang di Pulau Jawa pada masa kerajaan Majapahit . Gambar-gambar tokoh pewayangan dilukiskan pada selembar kain atau kertas, kemudian disusun adegan demi adegan berurutan sesuai dengan urutan cerita. Gambar-gambar ini dimainkan dengan cara dibeber. Saat ini hanya beberapa kalangan di Dusun Gelaran, Desa Bejiharjo, Karangmojo Gunung Kidul, yang masih menyimpan dan memainkan wayang beber ini. [1] Konon oleh para Wali di antaranya adalah Sunan Kalijaga wayang beber ini dimodifikasi bentuk menjadi wayang kulit dengan bentuk bentuk yang bersifat ornamen yang dikenal sekarang, kar...
Pedoman Penulisan Aksara Jawa, Jaman Sriwedari tahun 1926 bisa diundhuh di www.sasayota.jimdo.com
Sebuah Naskah yang menceritakan kisah legendaris AJISAKA, ditulis dalam bahasa Jawa - Macapat, aksara Jawa, file pdf nisa diundhuh di www.sasayota.jimdo.com
Tak seperti namanya yang aneh, tampilan roti bentuk segi empat ini cukup sederhana. Tapi jangan salah, rasanya manis, legit, dan terasa empuk saat digigit. Roti yang menjadi favorit sejak tahun 1950 hingga 90-an ini masih tetap eksis lhoo. Dibeberapa daerah di Jawa tengah, Jogja dan sekitarnya kue ini masih menjadi idola. Resep roti kolombeng ini sangat sederhana. Bahan-bahannya hanya telur, tepung terigu, gula, dan ovalet. Roti ini tidak menggunakan margarin, cokelat, ataupun topping di dalam adonannya. Proses awalnya menyiapkan telur, satu resep ini bisa menghabiskan sebanyak 15-30 telur. Aduk telur hingga mengembang. Selanjutnya dicampur dengan bahan lain seperti gula dan tepung terigu, diaduk selama 15 menit agar rata. Jangan lupa tambahkan ovalet supaya adonan menjadi lebih lembut. Roti kolombeng ini biasanya dicetak dalam 2 bentuk saja, kotak dan bulat. Namun yang paling terkenal adalah bentuk kotak, karena sudah ada sejak jaman dulu. Selanjutnya adonan dituang...