Ritual Padusan merupakan budaya campuran Jawa dan Islam dengan tujuan menyucikan diri dengan masuknya bulan Ramadhan. Padusan berasal dari kata adus dalam bahasa Jawa yang artinya “mandi”.
Dengan datangnya hindu, budha dan islam ke Jawa, mendorong terciptanya kebudayaan Jawa yang lebih kompleks. Masuknya ketiga agama tersebut kedalam masyarakat Jawa tentu saja tidak menghilangkan citarasa dan bentuk-bentuk yang sebelumnya digunakan dalam kepercayaan-kepercayaan dalam masyarakat jawa , dengan demikian terbentuklah percampuran antara budaya Jawa yang berkaitan dengan kepercayaan yang di anut serta agama-agama yang datang ke tanah Jawa.
Sebagian masyarakat Jawa melaksanakan tradisi padusan sehari menjelang tanggal 1 bulan Ramadan. Adat Padusan merupakan mandi besar ini, yang di lakukan oleh sebagian warga dengan mendatangi berbagai tempat yang di anggap airnya bersih. Warga biasanya melakukan mandi padusan dengan cara berombongan. Warga memilih tempat mandi biasanya di sebuah telaga, Kolam renang, laut, serta sumber mata air atau sungai sebagai tempat untuk membersihkan diri, agar di dalam menunaikan ibadah puasa sudah bersih lahir batin.
Tempat-tempat yang di pakai untuk mandi padusan jelang Romadhan tersebut membuat lokasi menjadi ramai karena kedatangan rombongan wisatawan Padusan. Di Sleman setidaknya ada 4 (empat) lokasi yang biasa digunakan untuk tradisi padusan secara massal, yaitu Umbul Pajangan Pendowoharjo Sleman, Sendang Klangkapan Margoluwih Seyegan, Sendang Ngepas Lor Donoharjo Ngaglik, dan Umbul Temanten Umbulharjo di Cangkringan. Sedangkan di kabupaten Bantul biasanya di laksanakan di Pantai Selatan, seperti Parangtritis.
Sumber: http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1435/ritual-padusan-yogyakarta#photo[gallery]/1/
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang