Tersebutlah Raja Jungur yang arif dan bijaksana dari Tanah Pejang. Ia mempunyai seorang putri cantik jelita bernama Putri Serindu. Sudah lama sang Raja ingin punya menantu. Ketika ditanya, Putri Serindu ingin menikah dengan Raja Tidur, Raja pun mengadakan sayembara. Siapa saja yang bisa tidur paling lama, dialah yang akan dinobatkan sebagai Raja Tidur dan akan menjadi suami Putri Serindu. Banyak orang mengikuti sayembara itu. Di antaranya, Anak Lumang, seorang pemuda yatim piatu pembuat bubu yang tampan. Setiap hari ia membuat bubu dan menjualnya di pasar. Bubu adalah alat untuk menangkap ikan. Anak Lumang ingin mengikuti sayembara itu sambil membuat bubu. Akhirnya, ia akan membuat bubu dulu sebelum mengikuti sayembara itu. Saat perlombaan dimulai, semua peserta mulai memejamkan matanya. Namun, Anak Lumang malah bekerja membuat bubu. Pekerjaannya baru selesai menjelang subuh. Walau tugasnya sudah selesai dan sudah merasa mengantuk, ia tak langsung tidur. Ia membereskan d...
Dahulu kala di kaki sebuah gunung di Bengkulu, hiduplah seorang ibu tua dengan tiga orang putrinya. Suatu hari, ibu tua itu sakit keras. Dukun di desanya mengatakan bahwa ibu tua itu baru akan sembuh jika diobati dengan dedaunan hutan yang dimasak dengan bara gaib di puncak gunung. Bara gaib itu konon dijaga oleh seekor ular gaib yang yang akan memangsa siapa saja yang berani mendekatinya. Di antara ketiga anak ibu tua itu, hanya si bungsu yang berani mengambil bara gaib itu. Esoknya, si bungsu berangkat ke puncak gunung yang sangat menakutkan. Tiba-tiba terdengar gemuruh dan raungan yang amat keras. Bumi bergetar hebat pertanda si ular gaib mencium manusia di dekatnya. Si bungsu sangat ketakutan. Tapi, ia tak sampai hati untuk lari karena ingin mengobati ibunya. Si bungsu mendekati ular gaib untuk meminta sebutir bara gaib. Tanpa diduga, ular gaib itu memberikan bara itu apabila si bungsu mau menjadi istrinya. Si bungsu pun menyanggupinya. Kemudian pulanglah si...
Alkisah, di daerah Bengkulu, hiduplah seorang raja yang bernama Raja Mawang yang berkedudukan di Lebong. Raja Mawang mempunyai enam putra, dan seorang putri. Mereka adalah Ki Gete, Ki Tago, Ki Ain, Ki Jenain, Ki Geeting, Ki Karang Nio, dan Putri Serindang Bulan. Saat berusia senja dan tidak dapat lagi melaksanakan tugas-tugas kerajaan, Raja Mawang menunjuk putra keenamnya, Ki Karang Nio yang bergelar Sultan Abdullah, untuk menggantikan kedudukannya. Tidak beberapa lama setelah Ki Karang Nio menjabat sebagai raja, Raja Mawang pun wafat. Sepeninggal Raja Mawang, terjadilah prahara di antara putra-putrinya akibat penyakit kusta yang diderita oleh Putri Serindang Bulan. Penyakit itu muncul setiap kali ada raja yang datang melamarnya. Akibatnya, pertunangan pun selalu batal. Anehnya, jika pertunangan itu batal, penyakit kusta itu pun hilang. Peristiwa tersebut tidak hanya sekali terjadi, tetapi berulang hingga sembilan kali. Peristiwa tersebut menjadi aib bagi keluarga istana. Oleh k...
Hikayat Putri Gading Cempaka berasal dari cerita rakyat daerah Bengkulu Utara. Putri Gading Cempaka adalah anak bungsu dari Raja Ratu Agung. Raja Ratu Agung sendiri berasal dari Kerajaan Majapahit. Berdasarkan cerita, Putri Gading Cempaka merupakan leluhur dari raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan Sungai Lemau, Bengkulu Utara. Alkisah pada zaman dahulu, di daerah Bengkulu Tinggi, pernah berdiri sebuah kerajaan bernama Kerajaan Sungai Serut. Ratu Agung, seorang pangeran dari Kerajaan Majapahit, merupakan pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Sungai Serut. Konon, ia merupakan penjelmaan dewa dari Gunung Bungkuk yang bertugas mengatur kehidupan di bumi. Ratu Agung memerintah Kerajaan Sungai Serut dengan arif bijaksana. Ia sangat disegani oleh rakyatnya, meskipun rakyat yang dipimpinnya adalah bangsa Rejang Sawah yang memiliki perawakan tinggi besar. Ratu Agung mempunyai enam orang putra dan seorang putri. Keenam putra Ratu Agung adalah Kelamba Api atau Raden Cili,...
Bengkulu (bahasa Inggris: Bencoolen) adalah sebuah provinsi di Indonesia. Ibu kotanya berada di Kota Bengkulu. Provinsi ini terletak di bagian barat daya Pulau Sumatera. Di wilayah Bengkulu pernah berdiri kerajaan-kerajaan yang berdasarkan etnis seperti Kerajaan Sungai Serut, Kerajaan Selebar, Kerajaan Pat Petulai, Kerajaan Balai Buntar, Kerajaan Sungai Lemau, Kerajaan Sekiris, Kerajaan Gedung Agung, dan Kerajaan Marau Riang. Di bawah Kesultanan Banten, mereka menjadi vazal. Menurut cerita rakyat Bengkulu, Legenda asal mula nama Bengkulu berawal saat terjadi peperangan antara Kerajaan Aceh dengan Kerajaan Serut. Pangkal masalahnya adalah penolakan lamaran Putra Raja Aceh oleh Raja Anak Dalam Muara Bengkulu, Raja Kerajaan Serut. Peperangan terjadi antara kedua kerajaan tersebut dengan hebatnya tanpa ada pihak menang maupun pihak kalah. Alkisah, dahulu kala tersebutlah sebuah kerajaan di Bengkulu bernama Kerajaan Serut yang dipimpin oleh Ratu Agung. Ratu Agung memiliki tuj...
Ular N’Daung adalah seekor ular raksasa yang tinggal di sebuah puncak gunung di daerah Bengkulu. Ular N’Daung itu terkenal buas dan ganas yang akan memangsa siapa saja yang mendekati puncak gunung tersebut. Suatu ketika, seorang gadis cantik memberanikan diri mendekati puncak gunung karena ingin mencari bara gaib untuk mengobati ibunya yang sedang sakit keras. Bagaimana nasib gadis cantik itu selanjutnya? Simak ceritanya dalam Kisah Ular N’Daung berikut ini! * * * Dahulu, di kaki sebuah gunung di daerah Bengkulu, hiduplah seorang janda tua dengan tiga anak gadisnya. Dari ketiga anak gadis tersebut, si Bungsulah yang paling rajin membantu ibu mereka bekerja di ladang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Ia juga yang harus memasak sepulang dari ladang. Sementara itu, kedua kakaknya hanya bermalas-malasan di rumah. Mereka tidak pernah membantu ibu mereka bekerja di ladang. Suatu hari, sang Ibu sakit keras, tidak mau makan dan minum. Melihat kon...
Tembo Puyang Gindo Lura ~ Asal mula puyang Gindo Lura menurut riwayatnya berasal dari Dusun Rena Panco. Dan beliau ini termasuk keturunan dari keluarga Puyang Darah Manis. Sewaktu beliau berumur dua belas tahun ayah dan ibunya telah meninggal dunia tewas dalam pertempuran di medan peperangan. Oleh karena Gindo Lura ini berjiwa pahlawan maka dia telah bertekad dalam hatinya berjanji untuk membalas peristiwa terbunuhnya orang tuanya, setelah beliau dewasa nanti. Kemudian Gindo Lura ini ingin menuntut ilmu bathin serta ilmu silat agar nantinya dia dapat menjadi orang yang gagah perkasa. Untuk dapat memenuhi hasratnya itu Gindo Lura mendatangi Puyang Rena Kandis. Setelah beliau sampai di rumah Puyang Rena Kandis, beliau bermohon kepada Gindo Lura lalu berkata; "Wahai Tuan Puyang Rena Kandis, aku datang ke sini bukan sembarang datang, melainkan ada keperluan, keperluannya ini adalah bermohon supaya puyang dapat mengajari aku soal ilmu bathin d...
Dusun Air Babatan (Puyang Penjaga Piring) ~ Menurut cerita, di dusun ini asal mulanya ada sebatang kayu, dan kayu ini disebut orang kayu babatan. Kemudian kayu ini oleh rakyat disini dijadikan sebagai salah satu bahan obat, apabila orang sakit demam malaria. Oleh karena dusun ini, dahulu bertambah lama bertambah ramai maka diangkatlah kepala dusun. Setelah diadakan pemilihan ternyata Panjaga Piring yang menang, dan kepala dusun ini disebut Puyang Penjaga Piring. Setelah dia menjadi kepala dusun, maka Puyang Penjaga Piring membuat rumah di atas sebuah bukit yang sangat tinggal dengan dikelilingi sungai yang airnya jernih sekeli, merupakan tempat mandi yang bagus sedangkan di sekeliling rumah Puyang ini sangat terkenal pula dengan keangkerannya di sini banyak setan-setan yang berdiam dan melindungi rumah Puyang Penunggu Piring. Sedangkan Puyang penjaga piring itu terkenal pula dengan kesaktiannya, yaitu beliau dapat membunuh orang dar...
Cerita Tembo Puyang Simpang ~ Ada sebuah cerita yang bernama Tembo Puyang Simpang. Puyang ini tinggal di dalam sebuah dusun yang bernama Dusun Simpang. Dusun ini adalah hulu dari pada air Seluma, yang terletak di pinggir daerah persawahan sehingga daerah ini terkenal karena menghasilkan padi yang banyak dan dapat dikatakan gudang beras di daerah itu. Puyang ini diakui sebagai tetua dusun, karena beliau mempunyai kesaktian yang hebat sekali dan diakui oleh masyarakat setempat, tetapi beliau tidak sombong. Adapun kesaktian yang pertama beliau miliki ia bisa melompat sampai 50 meter tingginya, sehingga kapan orang mau melawannya boleh dikatakan sangat susah sekali, lagi pula beliau ahli pencak silat. Di dusun ini beliau mengajarkan pencak silat kepada penduduknya, sampai pengikutnya mencapai 500 orang. Pengikutnya berasal dari dalam dusun itu sendiri dan dari luar dusun juga ada. Pencak silat beliau ini tidak sama dengan silat yang dimilki o...