Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Bengkulu Bengkulu
Ular Gaib dan Si Bungsu
- 14 Mei 2018

Dahulu kala di kaki sebuah gunung di Bengkulu, hiduplah seorang ibu tua dengan tiga orang putrinya.

Suatu hari, ibu tua itu sakit keras. Dukun di desanya mengatakan bahwa ibu tua itu baru akan sembuh jika diobati dengan dedaunan hutan yang dimasak dengan bara gaib di puncak gunung. Bara gaib itu konon dijaga oleh seekor ular gaib yang yang akan memangsa siapa saja yang berani mendekatinya.

Di antara ketiga anak ibu tua itu, hanya si bungsu yang berani mengambil bara gaib itu. Esoknya, si bungsu berangkat ke puncak gunung yang sangat menakutkan. Tiba-tiba terdengar gemuruh dan raungan yang amat keras. Bumi bergetar hebat pertanda si ular gaib mencium manusia di dekatnya.

Si bungsu sangat ketakutan. Tapi, ia tak sampai hati untuk lari karena ingin mengobati ibunya. Si bungsu mendekati ular gaib untuk meminta sebutir bara gaib.

Tanpa diduga, ular gaib itu memberikan bara itu apabila si bungsu mau menjadi istrinya. Si bungsu pun menyanggupinya.

Kemudian pulanglah si bungsu membawa sebutir bara gaib untuk memasak obat-obatan bagi ibunya.

Setelah mengobati ibunya, si bungsu pun kembali ke sarang ular gaib tersebut. Ibunya berangsur-angsur sembuh. Tetapi dua kakak si bungsu penasaran, mengapa si bungsu kembali lagi ke puncak gunung itu.

Pada malam harinya, betapa terkejut si bungsu melihat ular gaib itu menjelma menjadi seorang pangeran yang gagah dan tampan. Tetapi pada pagi harinya, ia kembali menjadi ular. Semua itu disaksikan pula oleh kedua kakak si bungsu.

Suatu malam, kedua kakak si bungsu mencuri kulit ular gaib dan membakarnya. Mereka berharap si ular gaib akan marah dan menyakiti si bungsu. Namun, ternyata malah sebaliknya. Karena kulitnya dibakar, justru pangeran itu tak bisa berubah lagi menjadi ular.

Menurut kutukan dari pamannya yang mengambil alih kerajaan, barang siapa yang membakar kulit ular gaib dengan sukarela, maka terbebaslah kutukannya itu.

Kemudia si ular gaib yang telah menjadi manusia mengambil alih kerajaan dan menikahi si bungsu. Ibunya diajak tinggal di istana, sementara kakaknya menolak karena malu atas perbuatan jahatnya pada si bungsu.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline