Berasal dari Pulau Lombok. Sate yang satu ini terbuat dari campuran daging cincang (sapi, ayam, atau ikan), kelapa parut, dan bumbu. Campuran ini kemudian dililitkan membungkus tusukan dan dipanggang dengan bara arang. Mirip dengan sate lilit Bali namun tidak ditambah santan di dalamnya. Beda tipis, tapi tetap punya khasnya masing-masing http://www.gulalives.co/sate-khas-daerah-indonesia/
Bahan: 1 ekor (750 g) ayam kampung muda, bersihkan 4 buah jeruk nipis, ambil airnya 3 sdm minyak goreng 250 ml air Bumbu, haluskan: 10 buah cabai merah 6 siung bawang putih 6 buah cabai rawit merah 1 sdt terasi bakar 1 sdt gula pasir 1½ sdt garam Pelengkap: Nasi putih Plecing kangkung Cara membuat: 1. Lebarkan ayam hingga berbentuk bekakak. Tusuk dengan bambu/tusukan besi. 2. Bakar ayam di atas bara api hingga ¾ matang. 3. Campur bumbu halus dan ayam dengan minyak dan air jeruk, aduk rata. Ungkep di atas api kecil selama 15 menit, angkat. 4. Bakar ayam di atas bara api kembali sambil diolesi bumbu sesekali hingga matang kedua sisinya, angkat. 5. Sajikan dengan pelengkapnya. Untuk 4 porsi Nilai gizi per porsi: Kalori 462 kkal Karbohidrat 12,1 g Protein 21,3 g Lemak 37,7 g
Uta Londe Puru atau ikan bandeng bakar, ikannya kebanyakan didapat dari ombo (tambak) kepunyaan masyarakat setempat. Biasanya diracik dari bandeng ukuran besar yang dibiarkan saja bagian isinya, hanya dibuang empedunya saja, dan dikerat-kerat di bagian kulit. Ikan kemudian disalut bumbu yang hanya berupa garam lalu dipanggang di atas bara api hingga matang di kedua sisinya. Setelah setengah matang, ikan dicelupkan ke dalam larutan garam dan dipanggang kembali hingga matang. Asalkan ikannya segar, cita rasanya gurih dan manis. Sangat pas disajikan bersama sambal kecap dan potongan jeruk lemon cui. Rasanya segar. Untuk menikmati hidangan ini, bisa mampir ke warung-warung yang menyediakan londe (olahan ikan bandeng) yang menjamur di kota Bima. Di tempat-tempat makan ini, biasa disajikan bersama tambeca maci ro’o parongge. Sumber: https://www.femina.co.id/article/eksotika-kuliner-sumbawa
Uta Maju Puru adalah dendeng daging rusa yang diproses lewat pengeringan dan dipanggang di atas bara api. Tak seperti dendeng daging sapi atau daging kerbau di tempat lain yang rata-rata menggunakan ketumbar dan gula, dendeng daging rusa yang dipanggang ini hanya berbumbu garam. Bisa jadi karena dulu masyarakat Sumbawa tak mengenal banyak bumbu. Rasanya gurih dan sedap. Cara mematangkannya pun mudah, dendeng maju (daging rusa) kering dibakar di atas bara api hingga kecokelatan. Letakkan di atas cobek, lalu pukul-pukul menggunakan martil atau batu hingga tercabik-cabik seperti membuat dendeng batokok di Sumatera Barat. Lalu bakar lagi sejenak di atas bara api. Bila terasa terlalu asin, cuci kembali dengan air matang setelah dicabik-cabik dan sebelum dipanggang untuk kedua kalinya. Sumber: https://www.femina.co.id/article/eksotika-kuliner-sumbawa https://sportourism.id/kuliner/yuk-cicipi-kuliner-khas-bima-yang-menggoda-program-die...
Wajik khas di Pulau Lombok ada dua jenis yaitu wajik merah dan wajik hitam. Wajik merah saya temukan di masyarakat Lombok Timur. Wajik merah terbuat dari Ketan yang di kukus setengah matang, dan dicampur dengan gula merah. Setelah tercampur rata, ketan tersebut dikukus kembali hingga matang dan dibentuk di atas nampan. Wajik hitam biasa dibuat untuk penganan pada saat upacara adat oleh masyarakat Pujut, Lombok Tengah. Wajik hitam terbuat dari ketan hitam yang sangrai kemudian dicampur dengan air gula merah. Dimasak hingga ketannya agak lunak. Sumber: https://sasambotour.com/8-jajanan-khas-lombok/
Bahan Bahan Ayam RaRang : 1 ekor (750 g) ayam kampung muda, bersihkan 4 buah jeruk nipis, ambil airnya 3 sdm minyak goreng 250 ml air Bumbu haluskan : 10 buah cabai merah 6 siung bawang putih 6 buah cabai rawit merah 1 sdt terasi bakar 1 sdt gula pasir 1½ sdt garam Bahan Pelengkap : Nasi putih Plecing kangkung Cara Membuat Ayam Raarang : Lebarkan ayam hingga berbentuk bekakak. 1.Tusuk dengan bambu/tusukan besi. 2.Bakar ayam di atas bara api hingga ¾ matang. 3.Campur bumbu halus dan ayam dengan minyak dan air jeruk, aduk rata. 4.Ungkep di atas api kecil selama 15 menit, angkat. 5.Bakar ayam di atas bara api kembali sambil diolesi bumbu sesekali hingga matang kedua sisinya, angkat. 6.Sajikan dengan pelengkapnya. RM/Toko yang Menyediakan : Ayam Rarang Chicken Restaurant Address: Jl. Airlangga, Mataram Bar., Selaparang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Bar. 83126 Phone: 0877-6335-7567  ...
Upacara U’a Pua merupakan sebuah tradisi masyarakat Lombok yang dipengaruhi oleh ajaran Islam. Upacara U’a Pua dilaksanakan bersamaan dengan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang juga dirangkai dengan penampilan atraksi Seni Budaya masyarakat Suku Mbojo (Bima) yang berlangsung selama 7 hari.Prosesi U’a Pua diawali dengan Pawai dari Istana Bima yang diikuti oleh semua Laskar Kesultanan, Keluarga Istana, Group Kesenian Tradisional Bima dengan dua Penari Lenggo yang dilengkapi dengan Upacara Ua Pua. Selama proses pawai berlangsung Group Kesenian terus memainkan Genda Mbojo, Silu dan Genda Lenggo. Ketika memasuki Istana, Penunggang Kuda menari dengan suka ria (Jara Sara’u), Sere, Soka dan lain-lain sampai Ketua Rombongan bertemu dengan Sultan yang diiringi dengan Penari Lenggo. Pada sa’at itu diserahkan ”Sere Pua” dan Al-Qur’an kepada Sultan. Tujuan dari perayaan U’a Pua adalah Antara Lain : 1. &n...
Datu Panda`i adalah putra mahkota kerajaan di Sumbawa. Suatu hari, ia bermimpi menikahi seorang gadis yang sangat cantik. Dalam mimpinya, ia memanggil gadis itu "Sari Bulan". Begitu terjaga, Datu Panda'i bertekad untuk mencari Sari Bulan dan menikahinya. Jadi, ia memohon pada ayahnya agar diizinkan berlayar mencari gadis dalam mimpinya itu. Selama perjalanan, Datu Panda'i bersama pengawal-pengawalnya sering menemui kesulitan. Tapi pada hari ke-672, mereka mendapat petunjuk. Saat itu, mereka tengah kehabisan air. Mereka berlabuh di sebuah pulau kecil untuk mencari mata air. Saat itulah mereka melihat di pinggir sebuah sungai sekelompok wanita cantik sedang bersenda gurau. Salah satu di antara mereka berseru, "Sari Bulan, kemarilah!" Datu Panda'i terkesiap. Wanita yang dipanggil Sari Bulan itu benar-benar cantik, persis seperti dalam mimpinya. Datu Panda'i memberanikan diri untuk berkenalan denggn Sari Bulan. Ternyata, ayah Sari Bulan berada tak jauh dari sungai itu. Ia sedang...
Alkisah, dahulu kala di Pulau Sumbawa, hiduplah seorang petani yang sangat rajin. Ia mengerjakan sawahnya seorang diri. Namun, ia selalu bersyukur dan tak pernah mengeluh. Suatu hari, ia meminjam bajak pada temannya untuk mengerjakan sawahnya. “Musim hujan telah datang. Aku ingin segera menggarap sawah. Bolehkah aku meminjam bajakmu?” pintanya. “Tentu saja boleh. Namun, ada syaratnya.” “Syaratnya apa?” “Kau harus mengembalikan bajakku tanpa cacat, patah, dan rusak,” sahut temannya. “Baiklah. Aku terima syaratmu,” ujar si petani, bahagia. Si petani mulai menggarap sawah dengan bajak itu. Namun sayang, kerbau yang dipakai untuk membajak tidak bisa dikendalikan. Kerbau menabrak pematang sawah dan membuat bajak menjadi patah. Melihat bajak yang patah, si petani merasa sedih. “Malang benar nasibku,” bisiknya dalam hati. Si petani berusaha mengg...