Budaya Begalan merupakan salah satu tradisi adat yang masih dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat di wilayah Banyumas, termasuk di Kabupaten Cilacap. Tradisi ini, yang pada awalnya dilakukan dalam prosesi pernikahan adat Jawa, memiliki sejarah panjang dan penuh makna simbolis. Begalan berperan penting sebagai media penyampaian nasihat dan wejangan kepada pasangan pengantin, sekaligus menjadi bagian dari pelestarian nilai-nilai budaya Jawa yang luhur. Dalam rangka pelestarian budaya ini, Kelompok 47 KKN UNS 2024 turut berkontribusi melalui program digitalisasi budaya di wilayah Kabupaten Cilacap. Salah satu program kerjanya adalah melakukan wawancara dengan pelaku budaya lokal dan mendokumentasikan tradisi Begalan, agar dapat dipahami dan diakses oleh masyarakat yang lebih luas. Wawancara yang dilakukan dengan Mas Sigit Aji Wijayanto, seorang pelaku utama Begalan, memberikan informasi penting mengenai sejarah, makna, dan proses pelaksanaan Begalan yang ada di daerah tersebut. S...
Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang telah menjadi media untuk menyampaikan cerita-cerita epik, mitos, hingga pesan-pesan moral bagi masyarakat. Dalam perkembangannya, wayang tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga alat edukasi dan refleksi sosial. Di wilayah Cilacap, khususnya bagian Banyumasan, tradisi ini terus dipertahankan, meskipun dihadapkan dengan berbagai tantangan modernisasi. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai sejarah, proses, serta alat-alat yang digunakan dalam pertunjukan wayang Banyumasan. Sejarah Wayang Banyumasan di Cilacap Wayang Banyumasan adalah varian dari wayang kulit yang berkembang di daerah Banyumas, Jawa Tengah, termasuk Cilacap. Kata "wayang" sendiri berasal dari istilah " ayang-ayang " yang berarti bayangan, merujuk pada pertunjukan di mana penonton melihat bayangan dari boneka kulit di layar. Wayang Banyumasa...
Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyarakat Jawa merupakan salah satu masyarakat yang hidup dan berkembang mulai zaman dahulu hingga sekarang yang secara turun temurun menggunakan bahasa Jawa dalam berbagai ragam dialeknya dan mendiami sebagian besar Pulau Jawa (Herusatoto, 1987: 10). Salah satu produk dari masyarakat Jawa yang masih dilestarikan sekarang adalah tradisi Sekaten. Tradisi Sekaten merupakan tradisi tahunan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat di Solo,Jawa Tengah selama tujuh hari. Ketika kembali mengulik sejarah, tradisi sekaten sebenarnya berhubungan erat dengan sejarah penyebaran agama Islam yang ada di Pulau Jawa. Walisongo adalah tokoh utama dibalik lahirnya tradisi sekaten, yang di mana Sekaten digunakan oleh Walisongo untuk menyebarkan agama islam di Pulau Jawa. Saat itu, Walisongo memproyeks...
Bahan-bahan 12 porsi 1 papan tempe besar 1 genggam daun kemangi Bumbu Halus: 3 siung bawang putih 5 buah bawang merah 5 buah cabai rawit merah (opsional) 1 ruas kencur Bumbu Perisai: Secukupnya garam Cara membuat: Potong dadu tempe, kukus hingga matang. Lumatkan. Campur bumbu halus, daun kemangi, dan garam dengan adonan tempe. Cek rasa. Bentuk adonan tempe sesuai selera. Panggang dengan wajan anti lengket atau oven dengan tingkat kematangan sesuai selera. Tempong khas Temanggung siap disajikan sebagai lauk pendamping. sumber: https://cookpad.com/id/resep/24185034-tempong-khas-temanggung?ref=search&search_term=tempong
Ikan layur yang terkenal sering diolah dengan bumbu kuning. Rasa ikan layur yang dimasak dengan bumbu kuning memberikan nuansa oriental yang kuat dan sangat nikmat di lidah, sehingga rasa asin yang ada menjadi berkurang, namun kelezatannya tetap terasa. Bumbu kuning adalah salah satu bumbu dasar yang umum digunakan di Indonesia. Bumbu ini biasanya digunakan dalam masakan ikan dan ayam. Kombinasi bumbu kuning dengan ikan layur yang kaya manfaat ini sangatlah cocok. Bahan Utama Bumbu Kuning 400 gr bawang merah, dicincang 125 gr bawang putih, dicincang 75 gr kemiri 30 gr kunyit, dicincang 20 gr jahe, dicincang 20 gr lengkuas, dicincang 200 ml minyak 1 sdm garam ½ sdm gula ¼ sdt merica Bumbu Tambahan 2 lembar daun salam 4 lembar daun jeruk, buang tulang daunnya. 1 batang serai, gunakan bagian putihnya saja, kemudian memarkan. Garam dan gula merah yang telah disisir. Tips Memasak Ikan Layur Untuk mengurangi bau amis pada ikan, lumuri ikan dengan air jeruk...