Pendahuluan Mata pencaharian utama mayoritas penduduk Aceh adalah di sektor pertanian. Pada akhir Pelita keempat, penduduk Aceh yang bekerja di sektor pertanian yang meliputi pertanian tanaman, perikanan, perkebunan, peternakan dan kehutanan tercatat telah mencapai 993.318 orang atau 71,68 prosen dari jumlah angkatan kerja sebanyak 1.385.668 orang. Tingginya prosentase penduduk yang bekerja di sektor pertanian menunjukkan bahwa peluang kerja di sektor lain belum cukup berkembang. Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam memiliki lahan sawah seluas 258.266 hektar dan lahan kering yang dapat digunakan untuk kegiatan pertanian 386.742 hektar. Lahan tersebut tersebar di semua Daerah Tingkat II (Dati II). Sementara yang berusaha di perkebunan, ada pada perkebunan besar dan perkebunan rakyat. Sebagian besar areal perkebunan yang ada merupakan perkebunan rakyat yang mencapai 72 persen (akhir Pelita keempat). Usaha perkebunan rakyat yang dikelola oleh petani perorangan dan badan hukum at...
Pemamanan Dalam Salah Satu Tradisi Pernikahan Suku Alas Disebuah desa yang nyaman, namanya Engkeran di wilayah Tanah Alas Aceh Tenggara, masyarakatnya hidup dengan kebersamaan dan gemar bergotong royong, masyarakat desa ini hidup dari hasil pertanian, peternakan dan hasil hutan. Hasil pertanian dan peternakan masyarakatnya melimpah ruah. Desa tersebut dipimpin oleh seorang raja yang memerintah secara turun temurun. Raja ini sudah beberapa tahun tidak mempunyai keturunan. Dan menurut kebiasaan atau tradisi di Alas, bahwa seseorang yang tidak mempunyai keturunan apalagi tidak laki-laki maka silsilah itu akan putus. Sebab yang hanya bisa menyambung silsilah dari keturunan keluarga hanya anak laki-laki sebab kalau perempuan dia akan dibawa suaminya. Pada malam hari, si istri raja berdiskusi dengan suaminya, “suamiku,,, sudah lama kita berumah tangga, ingin rasanya aku mempunyai anak” si istri berkata...
Sumedang adalah salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Di kabupaten ini, tepatnya di Desa Karedok, Kecamatan Jati Gede, ada satu upacara adat yang disebut dengan ngarot. Kata "ngarot" dalam bahasa Jawa dapat diartikan sebagai "berkenduri menjelang mengerjakan sawah" (Prawiro-atmodjo, 198: 422). Sedangkan, dalam bahasa Sunda, kata "ngarot" berasal dari kata "ngaruat" yang artinya adalah "selamatan untuk menolak bala". Asal usul upacara ngarot di Desa Karedok berawal pada sekitar tahun 1900-an, ketika desa itu dilanda wabah penyakit yang banyak memakan korban, baik manusia maupun hewan peliharaan. Melihat warganya mendapat musibah, Erum, Kepala Desa Karedok waktu itu, meminta bantuan seorang Polisi Desa bernama Ki Maryamin untuk bertapa selama 40 hari-40 malam. Tujuannya adalah mencari tahu penyebab terjadinya wabah penyakit di Desa Karedok. Konon, ketika menjelang malam ke-40 tiba-tiba Ki Maryamin mendengar sora tan katingal (suara tanpa wujud) yang memberi...
Maudu Lompoa Merupakan Event Budaya Tahunan yang di lakukan di desa Cikoang Kab. Takalar. Event ini diselenggarakan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. semangat kekeluargan dan gotong royong yang tinggi dapat kita lihat dengan sangat jelas melalui tradisi mengangkat Julung-Julung (Perahu hias yang telah diisi dengan berbagai jenis makanan dan barang-barang) yang digotong bersama ke tempat acara. https://www.youtube.com/watch?v=OcATm5eFL4k (pengankatan julung-julung)
Tradisi tumpengan dalam orang sunda begitu sudah menjadi sebuah keharusan ketika mendapatkan nikmat kehidupan dari Tuhan YME, dalam tradisi sunda ini tumpengan biasanya didahului oleh hamin, hamin merupakan ibadah membaca surat – surat dan doa – doa dipimpin oleh ustad atau orang yang dituakan dengan tujuan ucap syukur atas nikmat yang diberikan.Atau dengan kata lain hamin merupakan seremonial dari tumpengan , tumpengan merupakan syukuran makan bersamadengan tujuan tertentu dan biasanya disediakan nasi tumpeng dengan lauk – lauk nya dan disimbolkan dalam sebuah “nyiru” berbentuk limas dengan bagian atas yang runcing. &n...
Seni Beluk adalah sejenik seni suara. Kesenian rakyat ini tidak diiringi oleh instrumen musik ( dalam seni modern disebut acapela) , dengan pengertian bahwa suara / sora dieluk-eluk sehingga seorang pemain beluk harus kuat phisik suaranya sehingga mampu dalam memainkan suara keras serta nada panjang. pemainnya yang berjumlah empat orang atau lebih. Syair yang biasa digunakan dalam pementasan seni Beluk berasal dari naskah-naskah yang bersumber dari “Carita Babad” / Wawacan. Berdasarkan pembagian peran penyajian kesenian Beluk dapat dilihat aspek gotong-royong, kerja sama, dan komunikasi dalam mencapai sebuah keharmonisan. Aspek-aspek tersebut merupakan aspek yang menjadi ciri khas sebuah tatanan sosial masyarakat agraris. Sangat menarik dari pertunjukan Beluk adalah para juru Ilo menyajikan dengan suara yang keras dan panjang, sehingga menambah suasana yang khas pedesaan penuh keakraban dan harmoni dengan lingkungan alam sekitarnya. Frekuensi suara tinggi mer...
Tari Maengket merupakan tarian yang berasal dari Manado, Sulawesi Utara . Kata maengket sendiri berasal dari bahasa setempat yakni engket yang berarti mengangkat tumit kaki naik turun. Tambahan awalan ma- di pada kata engket berarti menari dengan naik turun. Tarian ini merupakan salah satu tradisi masyarakat Minahasa yang masih dipertahankan sampai saat ini. Masyarakat Minahasa sendiri adalah masyarakat suku asli Sulawesi Utara. Masyarakat Minahasa sendiri berasal dari orang Austronesia yang telah mendiami wilayah Sulawesi Utara selama ribuan tahun sebelum masehi. Suku minahasa merupakan kesatuan dari beberapa sub etnik yang mendiami wilayah Sulawesi utara seperti Tontemboan, Tombulu, Tonsea, Tolour (Tondano), Tonsawang, Ponosakan, Pasan, dan Bantik. Meskipun masyrakat minahasa terdiri dari berbagai suku dan agama, masayrakat minahasa hidup berdampingan dan rukun. Hal ini juga mempengaruhi terhadap corak kebudayaan masyarakat Minahasa termasuk tar...
Lagu ini menceritakan tentang gotong royong. Berikut liriknya: Sabilulungan Sabilulungan, dasar gotong-royong Sabilulungan, urang silih rojong Sabilulungan, genteng ulah potong Sabilulungan, persatuan tembong Tohaga, rohaka, Rempug jukung ngabasmi pasalingsingan Satia, sajiwa, Rempug jukung ngabasmi pasalingsingan.
Rumah suku Baduy Proses pembuatan rumah/membangun rumah selalu dikerjakan secara gotong royong, yang menunjukkan bahwa masyarakat Baduy sangat tinggi rasa kebersamaannya. Adapun bentuk rumah tidak semewah rumah di kota-kota yang dindingnya menggunakan pasir, semen, ditata dengan indah, diberikan berbagai aksesoris dan hiasan dinding sesuai dengan keinginan pemilik rumah, namun pada masyarakat Baduy rumah mereka cukup sederhana, terbuat dari bahan-bahan seperti kayu yang berasal dari alamnya, bilik bambu, atap rumbia, genting ijuk dan lain-lain yang jelas sangat sederhana, dengan posisi semua rumah di Baduy selalu menghadap utara selatan, yang secara logika rumah menghadap utara selatan maka proses pergantian dan penyinaran sinar matahari sangat baik, apabila pagi sinar matahari masuk dari arah timur dan sore hari sinar matahari masuk dari arah barat, sehingga masyarakat baduy memiliki tingkat kesehatan yang sangat tinggi apalagi dengan aktifitas mereka ya...