Tarian
Tarian
Tarian Tradisional Aceh Aceh
Tari Likok Pulo
- 22 Januari 2015
Asal usul tari likok pulo Asal usul tari likok pulo diciptakan oleh seorang Ulama tua berasal dari Arab tarian ini lahir sekitar tahun 1849, yang hanyut di laut dan terdampar di Pulo Aceh atau sering juga disebut Pulau (beras). Diadakan sesudah menanam padi atau sesudah, biasanya pertunjukan dilangsungkan pada malam hari bahkan jika tarian dipertandingkan berjalan semalam suntuk sampai pagi. Tarian dimainkan dengan posisi duduk bersimpuh, berbanjar bahu membahu.
 
Asal usul tari likok pulo dari arti nya.
Likok artinya gerak tari sedang Pulo artinya Pulau, sesuai dengan nama tariannya yang berasal dari Pulo Aceh (Pulau Aceh) yaitu sebuah pulau kecil yang terletak di ujung sebelah Utara Pulau Sumatera yang dinamakan juga pulau Breuh atau Pulau Beras. Likok Pulo dimainkan dalam posisi duduk bersimpuh, berbanjar bahu-membahu.
 
Asal usul tari likok pulo dan cara menarikan nya Asal usul tari likok pulo di kisahkan seorang pemaian utama yang disebut syeh berada di tengah-tengah pemain. Dua orang penabuh rapai berada dibelakang atau sisi kiri/kanan pemain. Sedangkan gerak tari hanya memfungsikan anggota tubuh bagian atas, badan, tangan dan kepala. Gerakan tari pada prinsipnya ialah gerakan oleh tubuh, keterampilan, keseragaman/kesetaraan dengan memfungsikan tangan sama-sama ke depan, kesamping kiri atau kanan, ke atas dan melingkar dari depan ke belakang, dengan tempo mula lambat hingga cepat.
 
Kesenian tradisional ini berkedudukan di Pulau Beras Selatan, Kampung Ulee Paya, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar. Pulau Beras Selatan tersebut terletak kita-kira 30 mil dari pelabuhan Ulee Lheue.
Menurut keterangan Ayah Lem Sulaiman, yakni salah seorang tokok Likok di Ulee Paya yang pada masa kecilnya sering diajak oleh kakeknya ke tempat-tempat pertunjukan Likok, kakeknya mengatakan bahwa setahu beliau kesenian Likok ini asalnya memang dari Ulee Paya dan telah lahir sekitar tahun 1849.
Menurut Ayah Lem, dahulu ada seorang ulama tua yang berasal dari Arab menetap di Ulee Paya, ulama tersebut hanyut dari laut dan terdampar ke Pulau Beras Selatan. Pada saat itu beliau mulai menyebarkan Agama Islam di Pulau Beras Selatan. Untuk sarana pengembangan Agama Islam di sana, maka diciptakanlah sebuah kesenian sebagai wadah pertemuan. Karena kesenian ini belum memiliki nama khusus, maka setelah diperhatikan permainannya yang penuh dengan Likok-Likok (Gerak Tari) maka disebutlah permainan (tari) ini dengan Likok, karena berasal dari Pulo Aceh maka nama lengkap dari tari itu ialah Likok Pulo Aceh, artinya Likok yang berasal dari Pulo Aceh.
Permainan itu dimainkan oleh penari laki-laki berjumlah ganjil sambil duduk berlutut dengan bahu merapat. Biasanya tarian ini dimainkan di atas pasir di tepi pantai dengan hanya membentangkan sehelai tikar dan tidak pernah dimainkan di atas pentas karena pada masa itu pentas belum dikenal.
 

Unsur Penyajian

Tarian ini dimainkan dengan cara duduk berlutut dan dimainkan oleh penari laki-laki berjumlah ganjil. Seorang laki-laki yang duduk ditengah barisan penari disebut Syekh dan penari lainnya yang duduk disebelah kanan dan kirinya disebut Apit atau Pengapit. Tarian ini biasa menggunakan bagian badan, kepala, tangan dan juga pinggul. Tangan berselang-seling ke kanan dan ke kiri, ke muka dan ke belakang, terkadang juga keatas secara serentak.
Tarian ini digolongkan ke dalam tari hiburan yang lazim dimainkan pada malam hari setelah selesai panen atau pada perayaan-perayaan lainnya. Tarian ini juga sering diperlombakan antara satu grup dengan grup lainnya dari kampung yang satu dengan kampung lainnya. Waktu perlombaannya biasanya mulai jam 21.00 sampai pagi. Melihat lamanya waktu perlombaan, dapat disimpulkan bahwa tarian ini memiliki likok (gerakan) yang sangat banyak, bahkan sampai pagi hari masih ada gerakan-gerakan yang berlainan.
Adapun cara penilaian dalam tarian ini berupa; kesanggupan/kemampuan satu grup untuk mencontoh likok yang dimainkan oleh grup yang lain, musik pengiring atau sarana pendukung tari (dalam hai ini alat yang digunakan adalah Rapa'i) yang berfungsi untuk mengatur tempo vokal penari dan penabuh Rapa'i. Penabuh Rapa'i biasanya terdiri dari 2 orang dan duduk di belakang penari.
 

Fungsi Permainan Likok Pulo Aceh

Selain sebagai sarana hiburan dan perlombaan, tarian ini memiliki beberapa fungsi tertentu bagi para penarinya, antara lain:
1.  Untuk alat olah tubuh (senam irama)
2.  Untuk mengasah keterampilan, karena tarian ini membutuhkan konsentrasi yang matang
3.  Menunjukkan sifat kegotongroyongan
4.  Memperkuat ketangkasan dan kesabaran.

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya