Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Kepercayaan Jawa Barat Garut
Cerita Rakyat Singajaya
- 17 Januari 2015

Kecamatan Singajaya memiliki beberapa legenda, salah satunya menceritakan tentang sejarah nama ‘Singajaya’ itu sendiri. Nama ‘Singajaya’ diambil dari nama orang pertama yang datang ke Singajaya yang konon menurut cerita, badannya terdiri dari setengah manusia dan setengahnya lagi singa, selain itu ia juga sangat terkenal dengan ilmunya yang tinggi. Eyang Singajaya sebetulnya bernama Eyang Yaya Syarif Hidayatullah, tetapi karena ia adalah orang pertama yang tinggal di Singajaya sehingga anak cucunya menyebutnya dengan sebutan Eyang Singajaya. Selain cerita itu, menurut sebagian masyarakat, nama Singajaya ada kaitannya dengan nama kecamatan Singaparna yang ada di kabupaten Tasikmalaya, konon katanya ada dua singa yang bertarung, kemudian yang menang diberi nama Singajaya dan yang kalah diberi nama Singaparna. Dibalik cerita tersebut, pada dasarnya masyarakat Singajaya masih memegang teguh sejarah daerahnya sendiri, terbukti dengan adanya pengajian yang dilaksanakan setiap hari Jum’at pagi di makam Eyang Singajaya. Sebenarnya tempat yang dikatakan orang sebagai makam Eyang itu bukanlah makam Eyang yang sesungguhnya, tetapi hanya berupa pohon beringin yang tumbuh tinggi, karena tidak diketahui secara pasti kapan, di mana dan kenapa Eyang meninggal, bahkan jasadnya pun tidak ditemukan, menurut cerita, sampai saat ini Eyang Singajaya masih ada di kecamatan Singajaya tetapi berwujud singa jadi-jadian, yang hanya bisa dilihat oleh orang-orang tertentu saja.

Ritual pengajian di makam Eyang Singajaya dilaksanakan setiap hari Jum’at dari pukul 06.00 sampai 09.00 WIB, pada hari itu masyarakat akan berbondong-bondong untuk datang ke makam untuk mengaji yasin bersama-sama dan meminta kepada Eyang agar diberikan berkah dan selalu dilindungi oleh Eyang Singajaya tersebut, dari ritual yang dilaksanakan tiap sepekan ini terbentuk sarana untuk bersilaturahmi antar-masyarakat, selain itu setelah sama-sama ziarah ke makam Eyang, biasanya orang-orang juga ziarah ke makam sanak saudaranya masing-masing. Untuk melaksanakan rutinitas ini tidak sedikit orang yang rela terlambat bekerja demi mendatangi makam Eyang.

Eyang Singajaya terkenal memiliki kekuatan yang sangat tinggi, apalagi ia adalah orang pertama yang tinggal di Singajaya, hal itu membuatnya berpengaruh besar dalam memberikan ajaran-ajaran kepada generasi selanjutnya. Ada beberapa mitos yang lahir di kecamatan Singajaya, salah satunya mengenai pengetahuan tentang gejala alam. Masyarakat Singajaya memercayai bahwa alam selalu memberikan pertanda di setiap geraknya, di antaranya:

 

 

 

1.    Cigoong

 

Singajaya memiliki sungai yang aliran airnya memanjang, sungai ini mengalir dan sambung menyambung dengan sungai yang ada di kecamatan lain, dan pada akhirnya akan bermuara di aliran air pantai Santolo. Konon di salah satu bagian sungai yang menjorok ada sebuah gua yang katanya sering mengeluarkan bunyi goong setiap malam Jum’at (Kamis malam). Masyarakat percaya bahwa ini adalah suatu pertanda bahwa Eyang sedang mengunjungi dan menengok masyarakat Singajaya.

 

 

2.    Batu Sahéng

 

Batu ini terdapat di gunung Batu Agréng, batu ini hanya akan berbunyi jika akan terjadi gempa di wilayah Singajaya.

 

 

 

 

3.    Petir

 

Menurut cerita, dahulu pernah ada petir yang berbunyi sangat keras, dan tidak lama setelah petir ini berbunyi, kemudian terjadilah longsor. Sejak itu masyarakat Singajaya percaya bahwa jika ada petir yang berbunyi sangat kencang maka itu adalah sebuah pertanda dari akan datangnya longsor.

 

4.    Kohkol

 

Kohkol adalah suatu alat yang jika dibunyikan mampu untuk mengumpulkan masyarakat, tujuan dari dikumpulkannya masyarakat bergantung pada bunyi yang dihasilkan kohkol. Misalnya jika kohkol dibunyikan dengan cepat berarti ada bahaya dan masyarakat harus segera berkumpul di sumber suara. Kohkol ini sering digunakan untuk kerja bakti di seluruh pemukiman warga, dan juga untuk membersihkan pohon beringin yang katanya adalah makam Eyang Singjaya. Sehingga setiap pengajian dilaksanakan, makam tersebut sudah dalam keadaan bersih. Hal ini dimaksudkan untuk merekatkan tali silaturahmi melaui gotong royong sesama masyarakat dan juga dalam rangka penghormatan kepada leluhurnya yaitu Eyang Singajaya.

Pegetahuan lain yang diberikan Eyang adalah mengenai tempat menyimpan beras dan makanan (goah), masyarakat masih menyimpan persediaan beras di dalam goah, goah ini tempatnya tidak jauh dari dapur. Begitu pula dengan alat menumbuk padi (lisung), masyarakat kini menggunakannya juga untuk membuat tepung beras. Ada pula ‘uga’ (ramalan) yang diperkirakan lahir akibat ajaran Eyang Singajaya.

Waluh cina meunangkeun karembong ciné

 

Artinya suatu hari nanti jika menjual waluh cina akan mendapatkan selendang yang bagus dan mahal. Ramalan ini sudah terbukti mengingat segala sesuatu saat ini sangat bersifat komersil.

Hikmah dari legenda Eyang Singajaya adalah kepercayaan yang masih dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat Kampung Babakan, Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut, Jawa Barat. kepercayaan itulah yang membentuk kearifan untuk peduli terhadap lingkungan sekitar, seperti halnya kegiatan membersihkan makam Eyang Singajaya tadi, bukan hanya sekedar untuk penghormatan terhadap leluhur tapi juga menjadikan lingkungan bersih dan terawat.

 

 

 (Seni Melia Rani/ Garut,  27 September 2013)

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline