HUT RI
101 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Pasilagek
Ritual Ritual
Sumatera Barat

Kawat ukkui rop akek kap aku Ta Giok Pameruk (Mari leluhur. Bantu saya. Kita akan memarut dedaunan ini (untuk mengobati orang sakit) Aroma menyengat dedaunan segar yang dihaluskan dengan parut dari pelepah rotan merebak ke seluruh penjuru ruangan. Sesaat kemudian, mantra mulai dilapalkan. Semua orang terdiam. Anjing yang lalu lalang di atas rumah panggung itu mendadak tenang. Rabu (2/9/2015) malam sekitar pukul 20.00 WIB, dalam temaram cahaya lampu minyak, dua sikerei, yakni Pius Sadodolu (60) dan Elyas Sabailatti (80), memulai ritual pengobatan (pasilagek) salah seorang warga Dusun Salappak, Desa Muntei, Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, yang sedang sakit keras. Sikerei, sebutan dukun dan ahli pengobatan Mentawai, itu duduk di atas tikar rotan di bagian tengah ruangan, tidak jauh dari kamar tempat warga yang sakit. Cahaya lampu berpendar memperlihatkan sosok mereka yang mengenakan hiasan kepala...

avatar
adhaagary
Gambar Entri
Panah Beracun
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Sumatera Barat

Padang, Prokabar –  Mentawai pulau di lamun-lamun ombak itu, punya banyak keunikan.  Tidak hanya alam tapi juga budaya dan tradisi masyarakat. Sebelumnya tato Mentawai sudah mendunia, karena menjadi salah satu tradisi tato tertua di dunia. Belum lagi kehidupan Sikerei yang punya banyak keahlian. Selain itu, masyarakat Mentawai punya tradisi memanah. Uniknya anak panah tersebut dioles dengan racun. Racun itu langsung membunuh target hanya dalam waktu lima menit.  Panah beracun Mentawai, bagi masyarakat dulunya adalah perisai. Gunanya menjaga diri dari ancaman orang lain ataupun binatang buas. Seiring perkembangan waktu, panah itu kemudian digunakan untuk berburu.  Berburu bagi masyarakat tidak hanya soal mencari makanan, tapi ada makna di balik perburuan tersebut. Salah satunya  pembuktian  anak laki-laki bisa menjadi lelaki dewasa. Berburu juga dilakukan pada waktu tertentu untuk kepentingan adat. Padang, Prokabar –  Men...

avatar
adhaagary
Gambar Entri
Tradisi Berburu dan Memanah
Ritual Ritual
Sumatera Barat

REPUBLIKA.CO.ID, SIBERUT SELATAN - Aktivitas berburu hewan di hutan dengan cara memanah ternyata memiliki makna mendalam bagi masyarajat Suku Mentawai di Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat. Tujuan utama berburu memang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama makanan. Namun, ada pula tradisi berburu dan memanah yang dilakukan untuk menjadi ajang pembuktian kecintaan terhadap suku atau sebagai prasyarat dalam adat. Wakil Bupati Mentawai Kortanius Sabeleake menjelaskan, panah yang digunakan untuk berburu pun sangat lekat hubungannya dengan kebudayaan Mentawai. Menurutnya, panah bukan sekadar menjadi alat untuk berburu namun juga untuk membela diri. "Berburu di Mentawai tak sekadar berburu. Ada makna lain. Kalau ada anak lahir misalnya, apalagi kalau anak laki-laki yang lahir, maka harus dapat (hewan) buruan (untuk merayakan)," ujar Kortanius saat membuka Festival Panah Tradisional Mentawai, Selasa (25/7) malam. Kortanius juga membagi pengetahuannya soal tradisi memanah...

avatar
adhaagary
Gambar Entri
Motif Ukiran Minangkabau dan Filsafatnya
Ornamen Ornamen
Sumatera Barat

AKA TANGAH DUO GAGANG Sipasan baranak jantan Anaknyo baranak pulo Anak jadih induakpun jadih Anak manjadi induak pulo   Alam bakalebaran Manusia bakakambangan Lukisan alam Minangkabau   Ada barasa di Parianagn Nan samo naiak jo galombang Samo turun jo kapocoang ukia gambaran alam bakalebaran Diukia di kasau gadang Baitu cancang tarahnyo   SINGO MANDONGKAK JO TAKUAK KACANG GOREANG Singo mandongkak namonyo ukia Ukia di papan nan sakapiang Dirumah gadang sulangko gadiang Di dalam lumbuang nan bapereng   Asa di Agam Balai Gurah Kiasan jago pado adaik Ingek-ingek sabalun kanai Sadio payuang sabalun hujan    Ingek-ingek nan di ataeh Nan di bawah kok mahimpok Baitu kieh ibaraitnyo   CARANO KANSO Carano kanso namonyo ukia Siriah gadang lingka-balingka Balingka jo arai pinang...

avatar
OSKM2018_16018166_Riza Putri Rembulan
Gambar Entri
Batagak Gala
Ritual Ritual
Sumatera Barat

“Batagak gala” (Mewariskan gelar)                         Batagak gala merupakan tradisi minangkabau yang masih berjalan sampai saat ini namun jarang ditemui pada daerah perkotaan. Gala (gelar) ini diperuntukan untuk anak laki-laki di Minangkabau. Batagak gala merupakan pertanda bahwa anak laki-laki dimangkabau sudah memasuki tahap dewasa. Gala (gelar)yang diberikan merupakan suatu pusako yang didak berwujud seperti pusako lainya.             Biasanya batagak gala diadakan sehari sebelum pernikahannya di waktu malam selpas maghrib dan dihadiri oleh tokoh tokoh masyarakat adat dan keluarga besar kedua mempelai pengantin. Gelar yang didapatkan (diwarisi) oleh calon marapulai (pengantin laki-laki) dari gelar mamak yang tertua dari kaumnya. Gala (gelar) yang diberikan berfungsi sebagai panggil...

avatar
Oskm18_16518011_rahmatul
Gambar Entri
Susunan Arisan Punguan Guru Mangaloksa Kota Payakumbuh dan Kab. Lima Puluh Kota
Ritual Ritual
Sumatera Barat

Merantau sudah menjadi budaya turun temurun dari Suku Batak sendiri. Merantau memang adalah pilihan bagi orang Batak. Ketika orang Batak merantau, umumnya mereka akan menetap seterusnya di daerah rantau. Bahkan, banyak orang Batak sendiri yang merantau ke luar Sumatera Utara termasuk ke Kota Payakumbuh, Sumatra Barat. Banyak akhirnya dari mereka yang membentuk punguan (perkumpulan) dari sesama suku marga (Dongan Tubu Na). Penulis sendiri menjadi bagian dari Punguan Guru Mangaloksa atau biasa disingkat PGM. PGM merupakan perkumpulan dari marga Panggabean (Simorangkir Lumban Ratus, Simorangkir, serta Siagian), Hutabarat, Hutagalung, dan Tobing (Hutatorman dan Hutapea). Di Payakumbuh, mereka bersama- sama membentuk PGM. PGM bertujuan untuk mempererat hubungan persaudaraan orang-orang perantau di Kota Payakumbuh dan Kab. Lima Puluh Kota. Dalam kegiatannya, diadakan minimal pertemuan bulanan atau arisan di rumah anggota secara bergiliran. Pertemuan dapat juga diadakan bila ada hal-...

avatar
OSKM18_16018028_Anris Y Simorangkir
Gambar Entri
Tradisi unik "Makan Bajamba" di Minangkabau
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sumatera Barat

       Minangkabau merupakan sebutan untuk setiap daerah yang ada di provinsi sumatera barat. Disini terdapat suatu tradisi makan yang disebut dengan makan bajamba. Makan bajamba adalah salah satu dari sekian banyaknya tradisi yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat minangkabau. Makan bajamba disebut juga makan barapak atau makan balanjuang,merupakan suatu tradisi makan yang dilakukan oleh masyarakat minangkabau dengan cara duduk bersama dalam satu ruangan atau tempat yang telah di tentukan berdasarkan keputusan bersama.Hal ini sesuai dengan cara hidup masyarakat minangkabau yang selalu mengutamakan musyawarah untuk kepentingan bersama,seperti yang tertera dalam ungkapan "musyawarah untuk mufakat". Makan bajamba umumnya dilaksanakan pada hari-hari besar sebagai bentuk perayaan, khusunya pada hari-hari besar islam dan dalam upacara adat seperti hari raya idul fitri dan hari raya idul adha.Adapun tradisi ini bertujuan untuk menciptakan rasa kebersamaa...

avatar
OSKM18_16318076_azora flowrenza
Gambar Entri
Mengenal Kato Nan Ampek Di Minangkabu
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Barat

Minangkabau dikenal dengan adatnya yang kental akan sopan santun serta menjunjung tinggi budi pekerti. Minangkabau juga memiliki petatah petitih yang khas dalam mengatur perilaku sehari hari. Namun seiring berkembangnya zaman dan kencangnya arus globalisasi perubahan pun terjadi pada bertutur kata serta perubahan perilaku. Minangkabau mengenal istilah KATO NAN AMPEK yang berarti kata yang empat. Kato maksudnya disana adalah aturan dalam berbicara bagaimana semestinya. Kapan harus berbicara lemah lembut,kapan harus tegas dan sebagainya. Itu semua diatur dalam kato nan ampek atau dalam kata lain kato nan ampek bisa dikatakan sebagai norma atau ketentuan dalam bertutur kata. Kato nan ampek terdiri atas kato mandaki, kato manurun, kato mandata, kato malereang Kato Mandaki Kato mandaki biasanya digunakan dalam berbicara dan bersikap kepada orang yang lebih tua seperti kepada kakak laki-laki (uda), kakak perempuan (uni), ayah (abak), ibu (amak) dan semua orang yang l...

avatar
OSKM18_16018331_Miftahul Husna
Gambar Entri
Asal Usul Suku Koto dari Minangkabau
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Barat

Asal Usul Suku Joto di Minangkabau   Suku Koto merupakan satu dari empat suku yang terdapat dalam dua klan induk dalam etnis Minangkabau. Etnis Minangkabau memiliki dua klan (suku dalam bahasa orang Minang) yaitu klan/suku Koto Piliang dan klan/suku Bodi Chaniago. A.A. Navis dalam bukunya berjudul Alam Terkembang Jadi Guru menyatakan bahwa nama suku Koto berasal dari kata 'koto' yang berasal dari bahasa Sanskerta 'kotta' yang artinya benteng, di mana dahulu benteng ini terbuat dari bambu. di dalam benteng ini terdapat pula pemukiman beberapa warga yang kemudian menjadi sebuah 'koto' yang juga berarti kota, dalam bahasa Batak disebut 'huta' yang artinya kampung. Dahulu Suku Koto merupakan satu kesatuan dengan Suku Piliang tetapi karena perkembangan populasinya maka paduan suku ini dimekarkan menjadi dua suku yaitu suku Koto dan suku Piliang. Suku Koto dipimpin oleh Datuk Ketumanggungan yang memiliki aliran Aristokratis Militeris, d...

avatar
OSKM18_16718123_Rahayu Ananda