Makanan Minuman
Makanan Minuman
tradisi makan Sumatera Barat Padang
Tradisi unik "Makan Bajamba" di Minangkabau

       Minangkabau merupakan sebutan untuk setiap daerah yang ada di provinsi sumatera barat. Disini terdapat suatu tradisi makan yang disebut dengan makan bajamba. Makan bajamba adalah salah satu dari sekian banyaknya tradisi yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat minangkabau. Makan bajamba disebut juga makan barapak atau makan balanjuang,merupakan suatu tradisi makan yang dilakukan oleh masyarakat minangkabau dengan cara duduk bersama dalam satu ruangan atau tempat yang telah di tentukan berdasarkan keputusan bersama.Hal ini sesuai dengan cara hidup masyarakat minangkabau yang selalu mengutamakan musyawarah untuk kepentingan bersama,seperti yang tertera dalam ungkapan "musyawarah untuk mufakat". Makan bajamba umumnya dilaksanakan pada hari-hari besar sebagai bentuk perayaan, khusunya pada hari-hari besar islam dan dalam upacara adat seperti hari raya idul fitri dan hari raya idul adha.Adapun tradisi ini bertujuan untuk menciptakan rasa kebersamaan dan solidaritas serta mempererat hubungan silaturahmi antar sesama tanpa melihat adanya perbedaan di antara mereka.

       Makan bajamba berasal dari koto Gadang, kabupatam Agam,provinsi Sumatera barat dan sudah ada sejak agama islam masuk ke Indonesia, yaitu sekitar abad ke-7. itulah mengapa makan bajamba biasanya dilaksanakan untuk merayakan hari-hari besar islam. Tidak hanya itu, adab dan tata cara penyelenggaraannya pun berpedoman pada ajaran islam, terutama hadist.Beberapa adab dalam tradisi ini diantaranya,seseorang hanya boleh mengambil makanan yang berada di dekatnya, dan diambil setelah mendahulukan orang yang lebih tua dari dirinya.Dalam hal ini sudah terkandung salah satu bentuk aplikasi dari nilai etika kehidupan.Selain itu, juga terdapat nilai kebersihan, dimana untuk memasukkan nasi kedalam mulut, dilakukan dengan cara melemparnya dalam jarak yang dekat demgan menggunakan tangan kanan.Sementara itu,tangan kiri diletakkan dibawah dagu dengan tujuan agar nasi yang tidak masuk kedalam muluttidak jatuh ke lantai.

       Adapun tata cara penyelenggaraanya adalah dilakukan dengan cara duduk bersama-sama disuatu ruangan atau tempat sesuai dengan aturan duduk yang telah ditetapkan didalam adat minangkabau, yaitu perempuan duduk bersimpuh (basimpuah) dan laki-laki duduk baselo.Jika acara ini dihadiri oleh puluhan orang,maka mereka akan di bagi menjadi beberapa kelompok dimana satu kelompok beranggotakan 3 sampai 7 orang tergantung jumlah pengunjung yang datang.dengan cara duduk membentuk lingkaran.Disetiap kelompok sudah disediakan satu orang "dulang" untuk memimpin acara makan dan sejumlah tumpukan piring yang sudah dilengkapi dengan nasi dan berbagai macam lauknya.Acara ini dibuka dengan berbagai macam pertunjukan kesenian minang, seperti tari galombang,silek,tari piriang dan masih banyak lagi.Setelah itu dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci al-quran sebagai bentuk permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar acara dapat berjalan dengan baik, dan ini sesuai dengan ungkapan adat minangkabau "adat basandi syarak,syarak basandi kitabullah".

       Makan bajamba terbesar yang pernah di selenggarakan masyarakat minangkabau adalah makan bajamba pada tanggan 1-Desember-2006 dalam rangka memperingati Hut ke-123 kota Sawahlunto, dan ini tercatat dalam Museum Rekor Indonesia sebagai acara makan bersana terbanyak dan terpamjang, karena diikuti oleh 16.322 orang.

       Oleh karena itu,makan bajamba atau bisa juga disebut dengan makan barapak ini harus dilestarikan dan dikembangkan sebagai salah satu dari sekian banyaknya budaya indonesia agar dapat memperkuat citra indonesia dikelas dunia internasional sebagai NKRI,negara kepulauan dengan berbagai macam suku,ras,agama dan budaya namun tetap berpegang teguh pada semboyan bangsa indonesia, "Bhineka Tunggal Ika".

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline