×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

tradisi makan

Elemen Budaya

Makanan Minuman

Provinsi

Sumatera Barat

Tradisi unik "Makan Bajamba" di Minangkabau

Tanggal 08 Aug 2018 oleh OSKM18_16318076_azora flowrenza.

       Minangkabau merupakan sebutan untuk setiap daerah yang ada di provinsi sumatera barat. Disini terdapat suatu tradisi makan yang disebut dengan makan bajamba. Makan bajamba adalah salah satu dari sekian banyaknya tradisi yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat minangkabau. Makan bajamba disebut juga makan barapak atau makan balanjuang,merupakan suatu tradisi makan yang dilakukan oleh masyarakat minangkabau dengan cara duduk bersama dalam satu ruangan atau tempat yang telah di tentukan berdasarkan keputusan bersama.Hal ini sesuai dengan cara hidup masyarakat minangkabau yang selalu mengutamakan musyawarah untuk kepentingan bersama,seperti yang tertera dalam ungkapan "musyawarah untuk mufakat". Makan bajamba umumnya dilaksanakan pada hari-hari besar sebagai bentuk perayaan, khusunya pada hari-hari besar islam dan dalam upacara adat seperti hari raya idul fitri dan hari raya idul adha.Adapun tradisi ini bertujuan untuk menciptakan rasa kebersamaan dan solidaritas serta mempererat hubungan silaturahmi antar sesama tanpa melihat adanya perbedaan di antara mereka.

       Makan bajamba berasal dari koto Gadang, kabupatam Agam,provinsi Sumatera barat dan sudah ada sejak agama islam masuk ke Indonesia, yaitu sekitar abad ke-7. itulah mengapa makan bajamba biasanya dilaksanakan untuk merayakan hari-hari besar islam. Tidak hanya itu, adab dan tata cara penyelenggaraannya pun berpedoman pada ajaran islam, terutama hadist.Beberapa adab dalam tradisi ini diantaranya,seseorang hanya boleh mengambil makanan yang berada di dekatnya, dan diambil setelah mendahulukan orang yang lebih tua dari dirinya.Dalam hal ini sudah terkandung salah satu bentuk aplikasi dari nilai etika kehidupan.Selain itu, juga terdapat nilai kebersihan, dimana untuk memasukkan nasi kedalam mulut, dilakukan dengan cara melemparnya dalam jarak yang dekat demgan menggunakan tangan kanan.Sementara itu,tangan kiri diletakkan dibawah dagu dengan tujuan agar nasi yang tidak masuk kedalam muluttidak jatuh ke lantai.

       Adapun tata cara penyelenggaraanya adalah dilakukan dengan cara duduk bersama-sama disuatu ruangan atau tempat sesuai dengan aturan duduk yang telah ditetapkan didalam adat minangkabau, yaitu perempuan duduk bersimpuh (basimpuah) dan laki-laki duduk baselo.Jika acara ini dihadiri oleh puluhan orang,maka mereka akan di bagi menjadi beberapa kelompok dimana satu kelompok beranggotakan 3 sampai 7 orang tergantung jumlah pengunjung yang datang.dengan cara duduk membentuk lingkaran.Disetiap kelompok sudah disediakan satu orang "dulang" untuk memimpin acara makan dan sejumlah tumpukan piring yang sudah dilengkapi dengan nasi dan berbagai macam lauknya.Acara ini dibuka dengan berbagai macam pertunjukan kesenian minang, seperti tari galombang,silek,tari piriang dan masih banyak lagi.Setelah itu dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci al-quran sebagai bentuk permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar acara dapat berjalan dengan baik, dan ini sesuai dengan ungkapan adat minangkabau "adat basandi syarak,syarak basandi kitabullah".

       Makan bajamba terbesar yang pernah di selenggarakan masyarakat minangkabau adalah makan bajamba pada tanggan 1-Desember-2006 dalam rangka memperingati Hut ke-123 kota Sawahlunto, dan ini tercatat dalam Museum Rekor Indonesia sebagai acara makan bersana terbanyak dan terpamjang, karena diikuti oleh 16.322 orang.

       Oleh karena itu,makan bajamba atau bisa juga disebut dengan makan barapak ini harus dilestarikan dan dikembangkan sebagai salah satu dari sekian banyaknya budaya indonesia agar dapat memperkuat citra indonesia dikelas dunia internasional sebagai NKRI,negara kepulauan dengan berbagai macam suku,ras,agama dan budaya namun tetap berpegang teguh pada semboyan bangsa indonesia, "Bhineka Tunggal Ika".

 

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...