Anak
131 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
5_Si Bugu
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Lampung

Alkisah, pada zaman dahulu di suatu kampung di daerah Lampung ada seorang pemuda bernama Bugu. Dia sering disebut sebagai orang pandir karena daya berpikirnya yang sangat lemah. Si Bugu tinggal bersama Sang Ibu di sebuah gubug reot bersebelahan dengan hutan sekunder bekas digunakan sebagai areal perladangan. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, mereka bercocok tanam di ladang peninggalan milik ayah Bugu. Hasil ladang selain digunakan untuk keperluan sendiri juga dijual atau ditukarkan dengan barang lain di pasar terdekat.   Suatu hari, sepulang dari ladang anak-beranak ini duduk santai di depan gubuk mereka. Sambil menunggu matahari terbenam Sang Ibu menambal pakaian robek Si Bugu, sementara Si Bugu sendiri asyik berjongkok di depannya sambil menggores-gores tanah menggunakan sebatang ranting kering. Saat itu, entah serius atau hanya iseng untuk membuka pembicaraan, tiba-tiba Sang Ibu berkata, "Carilah seorang gadis untuk calon isterimu, anakku? Engkau sudah dewa...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Sekh Dapur
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Lampung

Sekitar  tahun 1600 M, ada sebuah desa di ujung  selatan  Kampung Rajabasa  Kalianda. Tiap-tiap kampung diatur oleh kaum  penjajah. Ada  masalah  yang  sangat berbeda dengan  kerukunan  itu,  yakni asalah  mencari jodoh. Setiap anak orang yang  berpangkat  harus dijodohkan dengan anak orang yang berpangkat pula. Tidak jauh dari kampung ada sebuah kampung Prabang. Disini  ting­gal  seorang bujang yaitu Raden Sukat. Raden Sukat  telah  memadu kasih  dengan  seorang  gadis yakni Raden  Gayung.  Mereka  telah berjanji untuk bertunangan. Namun dijawab oleh orang tuanya, mana mungkin orang si gadis menerimanya, karena mereka tidak  memiliki apa-apa.  Tapi Raden Sukat memaksakan ayahnya untuk  menyampaikan maksudnya.   Keesokan harinya kedua orang tua Raden Sukat pergi ke rumah Raden Guyung, yang kaya raya itu. Setibanya mereka dipersilahka...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Rumah Adat Lampung
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Lampung

Rumah Adat Lampung umumnya terdiri dari bangunan tempat tinggal disebut Lamban, Lambahana atau Nuwou, bangunan ibadah yang disebut Mesjid, Mesigit, Surau, Rang Ngaji, atau Pok Ngajei, bangunan musyawarah yang disebut sesat atau bantaian, dan bangunan penyimpanan bahan makanan dan benda pusaka yang disebut Lamban Pamanohan. Rumah adat orang Lampung biasanya didirikan dekat sungai dan berjajar sepanjang jalan utama yang membelah kampung, yang disebut tiyuh. Setiap tiyuh terbagi lagi ke dalam beberapa bagian yang disebut bilik, yaitu tempat berdiam buway . Bangunan beberapa buway membentuk kesatuan teritorial-genealogis yang disebut marga. Dalam setiap bilik terdapat sebuah rumah klen yang besar disebut nuwou menyanak. Rumah ini selalu dihuni oleh kerabat tertua yang mewarisi kekuasaan memimpin keluarga. Arsitektur lainnya adalah "lamban pesagi" yang merupakan rumah tradisional berbentuk panggung yang sebagian besar terdiri dari bahan kayu dan atap ijuk. Rumah ini berasal dari desa...

avatar
Oase
Gambar Entri
Tunggu Tubang Jeme Semende
Ritual Ritual
Lampung

Perihal harta waris dalam agama Islam mendapat tempat yang layak. Bahkan, pengajaran soal ini merupakan salah satu bagian yang wajib dipelajari kaum muslimin Perihal waris yang merupakan salah satu hal yang rumit ini memang semestinya dipahami dengan baik. Sebab terkadang kita mendengar bahwa ada keluarga yang sampai ribut karena bertengkar soal harta warisan. Soal aturan dalam Islam bahwa laki-laki mendapatkan setengah dari harta, juga sering menjadi titik picu rumah tangga bertengkar. Apalagi jika anak dari ahli waris sudah berkeluarga. Hasutan dari pihak istri dan tuntutan anak-anak akan makin menambah runyam permasalahan.Dalam konteks ini, dalam ada istiadat orang Semende, ada yang namanya tunggu tubang. Tunggu tubang ini merupakan sistem kekeluargaan di mana hal untuk menjadi pewaris jatuh kepada pihak perempuan tertua. Ini disebabkan adat Semendo menganut garis keturunan dari pihak ibu atau yang disebut matrilineal. Misalnya, seorang ayah memiliki tiga anak. Anak pertama atau...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Permainan Yeye (Lampung)
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Lampung

Salah satu permainan yang cukup digemari oleh anak-anak perempuan di Desa Bojong adalah yeye. Permainan yeye tidak lain adalah permainan loncat tinggi. Alat yang digunakan dalam permainan tersebut adalah tali dengan untaian gelang karet. Panjang tali karet antara dua sampai dua setengah meter. Jumlah pemain yang terlibat dalam permainan ini, paling sedikit tiga orang. Semakin banyak pemain, semakin ramai dan menyenangkan. Dua dari mereka bertugas memegang kedua ujung tali. Sementara itu yang lainnya harus melompati tali yang terbentang nanti. Untuk melakukan permainan yeye diperlukan lahan yang cukup luas. Lahan yang tepat untuk itu adalah halaman rumah atau lapangan. Memainkan yeye, tentu memerlukan keterampilan tersendiri, khususnya tenaga yang memadai untuk melakukan lompatan. Semakin pandai pemain melewati tali tanpa bantuan raihan tangan, semakin besar kemungkinannya untuk memimpin permainan tersebut. pemain yang belum terampil akan menggunakan bantuan tangan unt...

avatar
Yeni27naibaho
Gambar Entri
Permainan Ingkling (Lampung)
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Lampung

Ingkling adalah nama permainan yang dilakukan pada kedua gambar di atas dengan cara meloncat menggunakan sebelah kaku dan berhenti dengan tumpuan kedua kak pada kota-kota tertentu. Permainan ingkling lebih digemari oleh anak perempuan. Mereka yang terlibat dalam permainan itu paling sedikit dua orang dan bisa lebih dari itu. Alat yang digunakan dalam permainan inkling adalah kapur dan gacuh. Kapur dipakai untuk membuat gambar yang akan menjadi tempat bermain. Gambar dibuat di atas tanah lapang atau di halaman rumah. Adapun gacuh adalah alat yang akan digunakan pada saat bermain ingkling. Gacuh terbuat dari pecahan genting berbentuk bulat dengan diameter 4-5 sentimeter, atau persegi dengan ukuran 4x5 atau 5x5 sentimeter.   Cara bermain ingkling dimulai dengan mencari pemain pertama dan seterusnya. Kemudian semua gacuh pemain disimpan di kotak pertama. Pemain pertama harus melewati kotak pertama menuju kota berikutnya dengan sebelah kaki. Baru pada bentuk setengah...

avatar
Yeni27naibaho
Gambar Entri
Permainan Pecey
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Lampung

Pecey adalah sebutan anak-anak di Desa Peraduan Waras, Lampung Utara, bagi benda yang dalam bahasa Indonesia berarti kelereng. Jadi, permainan pecey sama dengan bermain buah kelereng. Dalam permainan ini pecey yang dijadikan sebagai gacu akan dilontarkan ke dalam sebuah lingkaran yang di dalamnya terdapat pecey-pecey lain sebagai taruhannya. Permainan pecey dapat dikategorikan sebagai permainan anak-anak yang pada umumnya dilakukan oleh anak lelaki berusia 7-15 tahun dengan jumlah antara 2-6 orang.   Untuk dapat bermain pecey tidak membutuhkan tempat (lapangan) khusus. Ia dapat dimainkan di mana saja, asalkan di atas tanah. Jadi, dapat di tanah lapang atau di pekarangan rumah karena arena permainannya hanya sebuah lingkaran berdiameter 7-10 cm dengan jarak garis batas lemparan sekitar 6-10 meter. Aturan permainannya pun juga tergolong sederhana, yaitu pemain akan dinyatakan menang apabila gacunya dapat mengeluarkan pecey taruhan di dalam lingkaran lebih banyak daripada...

avatar
Yeni27naibaho
Gambar Entri
Permainan Wak wak kung
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Lampung

Asal usul permainan yang disebut sebagai Wak wak kung sudah sulit diketahui. Namun, yang jelas permainan wak wak kung telah dikenal oleh masyarakat Betawi sejak zaman penjajahan Belanda. Di dalam permainan yang juga disebut sebagai Ular naga ini terdapat dua orang penjaga berhadapan dan saling berpegangan tangan yang kemudian diangkat ke atas membentuk kerucut, sehingga jika diturunkan akan memerangkap pemain di dalamnya. Kedua orang penjaga itu diibaratkan sebagai bulan dan matahari.   Pemain Permainan Wak wak kung pada umumnya dilakukan oleh anak-anak yang berusia 6--12 tahun, baik laki-laki maupun perempuan. Jumlah pemainnya 10--40 orang. Dari sekian banyak pemain tersebut, hanya dua orang yang menjadi induk ayam atau ulung, sedangkan sisanya akan dibagi dua grup setelah dalam permainan terjaring dan memilik salah satu induk ayam.   Tempat dan Peralatan Permainan Luas arena permainan yang diperlukan bergantung dari banyak sedikitnya pemain. J...

avatar
Yeni27naibaho
Gambar Entri
Kisah Ratu Ali
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Lampung

Ratu Ali adalah tokoh legendaris dalam masyarakat Tanggamus, di Provinsi Lampung. Ia dikenal sebagai ulama yang pandai, berilmu, dan berwibawa. Dengan kepandaiannya, ia melindungi penduduk Tanggamus dari berbagai ancaman bahaya. Hingga kini, namanya tetap dikenang oleh masyarakat setempat sebagai seorang yang suka menolong sesama. Pada zaman dahulu, di sekitar Teluk Lampung terdapat sebuah pantai yang indah dan subur. Pemandangan di sekeliling pantai merupakan perpaduan antara alam laut yang indah, perbukitan yang anggun, serta daratan landai yang subur. Gelombang lau di pantai tidak terlalu besar dan warna airnya biru jernih. Ikan-ikan pesisir banyak terlihat berkejar-kejaran di sekitar bibir pantai. Di daerah pantai, banyak terdapat tanaman pakis dan paku yang tumbuh secara alami. Tidak heran jikan pantai tersebut dinamakan Pantai Paku.   Agak jauh dari Pantai Paku, terdapat sebuah perkampungan bernama Kelumbayun. Penduduknya hidup dengan bertani, berladang, dan...

avatar
Deni Andrian