Nuwo Sesat Khas Lampung
Lampung yang terletak di sumatera bagian selatan memiliki rumah khas yang bernama Nuwo Sesat. Nuwo Sesat terdiri dari dua kata yang memiliki arti sendiri yaitu Nuwo yang artinya rumah dan Sesat yang artinya adat.Nuwo sesat ini memiliki fungsi utama yaitu sebagai tempat perkumpulan atau balai warga kampung.
Nuwo Sesat memiliki struktur seperti rumah adat di sumatera lainnya.rumah ini berbentuk panggung yangn dibangun dengan kayu atau papan.nuwo sesat dibentuk seperti rumah panggung berfungsi untuk menghindari serangan binatang buas yang ada disekeliling daerah tersebut, karena didaerah lampung kaya akan hayatinya.Nuwo Sesat yang didesain sedemikian rupa ternyata memiliki fungsi lain juga yaitu lebih kokoh dalam menghadapi gempa bumi karena masyarakat mengenal gempa bumi sejak zaman dahulu dan juga daerah lampung adalah daerah pertemuan dua lempeng yaitu Asia dan Australia, dan juga mencegah masuknya air kedalam rumah tersebut karena luapan suatu sungai dengan demikian Nuwo Sesat tidak akan mudah kemasukan air karena luapan suatu sungai di daerahnya.Dengan Strukturnya yang seperti panggung maka Nuwo Sesat memiliki Tangga yang disebut Ijak Geladak, tangga ini terletak dibagian depan sehingga sering tangga tersebut diberi ukiran khas Lampung sehingga memperindah rumahnya sehingga rumah tersebut lebih enak dipandang dan dikunjungi oleh masyarakat setempat.juga pada bagian depan memiliki anjungan kecil pada depan Nuwo Sesat yang biasa digunakan untuk mengobrol ataupun canda gurau dengan para tamu.
Didalam Nuwo sesat terdiri dari ruangan tempat musyawarah atau juga disebut Pusiban, tempat penyimpanan alat musik Lampung dan pakaian adat lampung yang disebut sebagai Tetabuhan, tempat penyimbang beristirahat yang disebut juga Gajah Merem, dan tempat tidur anak penyimbang atau disebut Kebik Tengah.
Di Nuwo sesat disetiap Biliknya memilki ornamen ornamen yang berisi petuah dan diambil dari kitab Kuntara Raja Niti yang dimana masyarakat Lampung wajib menganut beberapa prinsip dari kitab tersebut ,antara lain:
demikianlah penjelasan mengenai salah satu rumah adat yang ada diIndonesia yaitu Nuwo Sesat. semoga pembaca dapat mengetahui dan memiliki ketertarikan pada adat Lampung.
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja