923 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Budaya Masyarakat Reni Jaya
Ritual Ritual
Banten

Indonesia dengan wilayah yang luas memiliki budaya yang sangat beragam berdasarkan agama, ras maupun kelas sosial. Begitu pula di Reni Jaya, Tangerang Selatan. Tepatnya di RT 01 RW 14. Di tempat ini terdapat beberapa kebiasaan yang dijalani oleh masyarakat sekitar. Beberapa contohnya adalah seperti yang terurai di bawah ini: Pernikahan Bagi kami pernikahan bukan sekedar acara pribadi sebuah keluarga, namun acara bersama satu rukun tetangga. Agenda pertama sebuah pernikahan diawali dengan bapak - bapak dan pemuda yang berkumpul di rumah calon pengantin, lalu membentuk panitia acara pernikahan. Rapat ini akan terus berlanjut setidaknya 3 kali hingga hari-H pernikahan dilaksanakan. Setiap pertemuan rapat akan dipimpin oleh bapak ketua RT. Rapat-rapat tersebut membahas konsep pernikahan, penanggung jawab tiap bagian seperti hidangan yg akan tersaji, orang-orang penting yang akan hadir, pengisi acara, alokasi parkir dan segala hal terkait acara pernikahan. Mendekati hari-H ak...

avatar
OSKM18_16518381_Widad Istiqomah
Gambar Entri
Makanan Khas Tangerang, Soto Marjuk
Makanan Minuman Makanan Minuman
Banten

Soto yang berjualan di depan Taman Makam Pahlawan Tangerang ini sangatlah legendaris dan sudah terkenal dari generasi ke generasi. Soto ini telah diturunkan lebih dari 2 generasi oleh penjualnya. Makanan ini pun sering dijadikan salah satu makanan yang wajib dicoba oleh para pendatang. Soto yang berbahan dasar kikil ini masih terjaga dengan baik resep rahasianya. Soto Marjuk mulai ada berawal dari seorang kepala keluarga yang harus menghidupi keluarganya, tetapi tidak dapat menjauhkan diri dari kecintaannya memasak. Dirinya yang berasal dari betawi, menyukai soto betawi hingga pada akhirnya ia menciptakan resep soto yang berbahan kikil sapi ini. Namun pada saat berjualan, dirinya tidak bisa menjelaskan masakan apa yang ia ciptakan. Kuahnya tidak menggunakan santan sehingga tidak dapat disebut soto, tetapi kuahnya juga tidak bening seperti sop.   Soto ini berisi kikil, kacang tanah, bihun, dan ketupat. Mungkin untuk lidah pertama kali, soto marjuk akan terasa sedikit ane...

avatar
OSKM18_16718204_Dinda Naurah Triwidyatari
Gambar Entri
Taman Gajah Tunggal
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Banten

Taman Gajah Tunggal atau biasa disebut taman gajah merupakan taman kota yang dibangun oleh PT Gajah Tunggal Tbk,pabrikan ban terintegrasi kebanggaan indonesia terbesar di Asia Tenggara. Taman ini merupakan dukungan kepada upaya Pemerintah Kota Tangerang untuk membangun taman kota yang akan menjadikan Kota Tangerang menjadi kota yang lebih hidup,asri,ramah anak dan membahagiakan rakyatnya. Taman ini diresmikan hari minggu tanggal 20 agustus 2017 dengan visi yg dimiliki Gajah Tunggal yaitu untuk menjadi "Good Corporate Citizen". Taman ini meliputi ruang terbuka hijau seluas 6.066 m2,mushola seluas 307m2 dan akses jalan beton seluas 1.678m2.Hal unik dari taman ini yaitu adanya seribu ban yang menghiasi taman Gajah Tunggal ,yang terdiri dari semua jenis ban yang dihasilkan oleh PT Gajah Tunggal Tbk. Taman Gajah Tunggal dibangun untuk mendukung peningkatan kulaitas hidup masyarakat Kota Tangerang melalui interaksi sosial antar komunitas dan penggunaan waktu senggang masyarakat ya...

avatar
OSKM_16018314_Riyadh Rayhandhia Muttaqien
Gambar Entri
Legenda Asal Usul Rangkasbitung
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Banten

Rangkasbitung merupakan ibu kota Kabupaten Lebak, Banten. Namanya terdiri dari kata “Rangkas”, yang berarti Patah, dan “Bitung”, yang merupakan nama satu rumpun bambu. Berikut adalah legenda mengenai asal usulnya. Dahulu kala, tumbuhlah suatu rumpun bambu yang sangat besar. Para penduduk menyebutnya Awi Bitung (Bambu Bitung). Awi Bitung ini dijadikan sumber mata pencaharian penduduk, seperti bahan anyaman, peralatan rumah tangga, dan lain sebagainya. Para penduduk setempat pun mulai mengeramatkan awi/bambu tersebut. Mereka mulai menyembah dan memberi sesajen kepada Awi Bitung tersebut. Hingga suatu hari, datanglah seorang Ulama ke daerah Awi Bitung. Ia yang kaget melihat para penduduk menyembah serumpun bambu menasihati mereka agar tidak melakukan hal tersebut karena merupakan tindakan musyrik. Ia lalu mengajarkan bahwa hanya Allah yang layak dan wajib disembah. Namun demikian, para penduduk serta merta mengusir Ulama secara kasar. Sang Ulama pun...

avatar
OSKM18_16018403_Jonathan Josia Nandaputra
Gambar Entri
Khas Banten, Pasulaman.
Motif Kain Motif Kain
Banten

    Salah satu dari beberapa kekayaan yang Indonesia miliki ialah kain yang ditulis menggunakan malam diukir indah mengikuti corak khas yang digunakan masing-masing daerah tempat batik itu berasal. Banten merupakan satu dari 34 provinsi yang berhasil memikat hati para pecinta batik Nusantara tak hanya itu UNESCO pun turut menyerukan apresiasinya berupa hak paten pada tahun 2003 dan dianggap sebagai batik terbaik di dunia. Pasulaman, salah satu motif yang berasal dari selatan pulau Jawa ini kekhasan namanya ternyata diambil dari nama tempat dimana para Pengrajin sulaman di lingkungan Kesultanan Banten.      Motif dasar batik ini ialah belah ketupat melingkar yang berada dalam lingkaran segi empat, divariasikan dengan garis bergelombang dan ilumunisasi berupa sulur-sulur daun pada pigura segi empat yang motif dasar booh berupa ranting hijau. serta dasar berwarna merah yang diletakkan pada pigura abu-abu. Setiap motif batik Banten selalu dicirikan dengan pa...

avatar
OSKM18_19718271_Nabilah Zahrah Salsabila
Gambar Entri
Adu Bedug
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Banten

          Bedug merupakan instrumen musik tradisional yang telah digunakan sejak ribuan tahun lalu, yang memiliki fungsi sebagai alat musik tradisional, baik dalam kegiatan keagamaan maupun kegiatan politik. Tangerang Selatan mempunyai tradisi yang cukup unik yang berhubungan dengan instrumen musik ini. Tradisi tersebut bernama Adu Bedug. Adu Bedug merupakan Pesta rakyat yang sudah diselenggarakan secara turun temurun oleh masyarakat betawi yang ada di Tangerang Selatan. Dinamakan Adu Bedug karena tradisi ini dilakukan oleh dua atau lebih kelompok masyarakat yang berbeda, biasanya dilakukan antar kelurahan yang berdekatan. Lapangan terbuka menjadi tempat berlangsungnya tradisi ini. Pada saat pesta rakyat Adu Bedug berlangsung, petasan-petasan banyak yang dinyalakan untuk menambah kemeriahan acara sehingga masyarakat pun semakin tertarik untuk mengikuti acara tersebut, bahkan banyak masyarakat dari kelurahan lain yang juga ikut menonton. Tak perlu takut kelap...

avatar
OSKM18_16318147_Helmalia Emila
Gambar Entri
Angkat Sampeong
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Banten

Setelah Taruma, di Banten Girang (kini Kota Serang) yang sekaligus menjadi ibukota pertamanya, didirikan Kerajaan Sunda oleh seorang keturunan Taruma dan Mataram Kuno, yaitu Prabu Jayabupati. Kerajaan yang menganut Hindu Waisnawa (yang mencakup seluruh wilayah Jawa Barat dan provinsi Lampung saat ini) didirikan pada tahun 932 Masehi, yang buktinya adalah Prasasti Kebon Kopi II di Bogor dan Prasasti Cicatih-Cibadak, di Sukabumi. Saat itu, masyarakat Sunda memiliki keinginan dan tekad yang kuat untuk mendirikan dan membangun kota kepemerintahan dan memilih Banten Girang sebagai ibukotanya, hingga pada saat itu terciptalah sebuah lagu kebangsaan Sunda yang berjudul "Angkat Sampeong Ta Gudil-gudil". Kerajaan Sunda itu pun kemudian mengalami kemakmuran, sehingga timbul lah keinginan dari raja Balaputradewa dari Sriwijaya untuk menjalin hubungan dengan Kerajaan Sunda yang beribukota di Banten Girang ini. Namun, ketika Balaputradewa wafat, Sriwijaya menunjukkan kemunduran dan banyak kekac...

avatar
Oskm_16418212_michael
Gambar Entri
KEPERCAYAAN SUKU BADUY
Ritual Ritual
Banten

Suku baduy terbagi menjadi 2, yaitu suku Baduy luar dan suku Baduy dalam. Suku Baduy memiliki keyakinan yang kuat akan hal mistis, terutama suku Baduy dalam. Karena memiliki keyakinan akan hal mistis yang sangat kuat, wilayah Baduy dalam tidak dapat disusupi oleh siapapun. Oleh karena itu, suku Baduy dalam dapat mengisolasi wilayahnya dari hal-hal yang merubah tatanan hidup orang zaman dulu atau perubahan zaman. Pintu masuk yang aman untuk dilewati hanya satu, yaitu melalui jembatan bambu dan jembatan tersebut dijaga ketat oleh suku Baduy luar dan mereka akan memberi tahu jika boleh atau tidak boleh dimasuki wilayah tersebut. Jika ada yang melanggar, maka nyawa taruhannya. Penagkal wilayah mereka sangat kuat, bahkan negara penjajah tidak bisa menembusnya.  Suku baduy menganut kepercayaan turun temurun yang disebut Wiwitan. Wiwitan merupakan kepercayaan yang berbentuk penghormatan kepada roh alam. Kepercayaan ini dimaksudkan atau ditujukan untuk melestarikan alam sekitar, sp...

avatar
OSKM18_19918131_Herlambang
Gambar Entri
Tari Cokek
Tarian Tarian
Banten

Tari Cokek adalah salah satu tarian klasik masyarakat Betawi di Jakarta dan sekitarnya. Tarian ini lahir sebagai akulturasi Betawi-Tionghoa di pinggiran kota Jakarta, yakni di Teluk Naga, Tangerang. Dahulu, sungai Cisadane yang bermuara di daerah Teluk Naga merupakan akses strategis bagi para pedagang Tionghoa untuk menjual barang-barang dagangannya kepada masyarakat Tangerang pada masa itu. Perdagangan di kota ini berkembang dengan pesat. Banyak pedagang yang makmur dan akhirnya membeli tanah di sana. Orang-oran yang memiliki hak atas penggunaan tanah inilah yang kemudian disebut tuan tanah. Mereka mulai menetap di kawasan tersebut dan mulai membaur bersama penduduk asli. Pembauran kedua masyarakat ini pada akhirnya membawa akulturasi bagi banyak aspek dalam kehidupan keduanya. Hingga saat ini hasil akulturasi yang terjadi di antara kedua masyarakat ini masih banyak ditemukan pada bahasa, kesenian, dan kebudayaan masyarakat Betawi Tangerang, salah satunya adalah Tari Cokek. Tari Coke...

avatar
Oskm18_16318178_irfando