1
6.773 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
PANTANGAN MAKAN DAGING BANYAK (ANGSA) DI MASYARAKAT BANYUMASAN
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Tengah

Pantangan ini bermula dari kisah kematian Adipati Wirasaba atau Warga Utama 1, Warga utama 1 atau Adipati Wirasaba saat itu diperintahkan oleh kerajaan pajang untuk menyerahkan satu putrinya  untuk menjadi pendamping raja pajang. Adipati wirasaba akhirnya menyerahkan putrinya bernama Rara Sukartiyah/Sukesi, mantan istri dari anak ki demang toyareka. Anak ki demang toyareka yang tak terima, lalu berusaha membuat fitnah dengan mengatakan bahwa Rara Sukesih adalah istrinya dan tidak boleh menjadi istri orang lain, setelah mendengar kabar tersebut, Sultan Pajang yang marah tak kuasa membendung amarahnya dan langsung menyuruh 3 prajurit untuk membunuh Adipati wirasaba yang sedang dalam perjalanan pulang, tanpa bertanya dahulu kepada rara sukesih sultan pajang sudah menyuruh ketiga prajuritnya untuk membunuh Adipati wirasaba. Saat itu adipati wirasaba beristirahat dulu di kediaman ki Ageng Bener, di Desa Bener, Ambal, Kebumen. disana Adipati Wirasaba di jamu Pindang Banya...

avatar
Dhimas_ferdhiyanto
Gambar Entri
Museum Soesilo Soedarman
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Tengah

Museum Soesilo Soedarman is located at Gentasari Village, Cilacap District, Central Java Province, Indonesia. The Museum is accessible from Yogyakarta, pass thru Purworejo – Kutoarjo - Kebumen – Gombong – Buntu and Sampang. From Sampang, turn South for a 5 kilometers to the Museum. There are many street boards within the roads which shown the direction to the Museum. Museum Soesilo Soedarman was inaugurated in year 2000 in honor of the late General Soesilo Soedarman (1928 – 1997), a prominent Indonesian military leader and one of the Indonesia’s distinguished citizens. He act in the Indonesian military establishment since 1945 as a Cadet at The Yogyakarta Military Academy, and joined the guerrilla campaign in West Java and in around Yogyakarta Capital areas during the War of Independence (1945 – 1948). He and his unit, the SWK-104, Werkhreise III, was participated in the successful March 1, 1949 major-attack of Yogyakarta Capital un...

avatar
Roro
Gambar Entri
Museum Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Tengah

Nama Museum Budaya Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja memang terbilang sulit untuk diucapkan. Bahkan oleh masyarakat Purbalingga sendiri. Kota dimana tokoh tersebut berasal. Tidak mengherankan jika sebagian besar orang lebih akrab menyebutnya dengan nama Museum Soegarda saja.   Foto oleh : Bagus Permana DISAMBUT KAKANG MBEKAYU Museum Soegarda terletak di pusat kota Purbalingga. Tepat di tikungan utara Alun-alun Purbalingga. Satu letak dengan Perpustakaan Umum Daerah yang juga bernama sama. Beberapa waktu lalu, – untuk ketiga kalinya – saya mendatangi Museum Soegarda. Kali ini memang dengan misi yang berbeda. Tidak hanya sekedar mencari cerita sejarah dibalik sebuah benda bersejarah namun juga mengenai museum ini sendiri. Sekira jam 11 siang, suasana museum terasa lengang. Tak terlihat ada pengunjung lain. Mungkin karena awal pekan dan jam aktivitas ya ? Untungnya, kesiap-siagaan pemandu disana meluluh lantakkan rasa canggung saya yang data...

avatar
Roro
Gambar Entri
Museum Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Tengah

Latar Belakang dan Sejarah Museum Misi Muntilan Pusat Animasi Misioner (MMM PAM) mulai ada sejak 23 Juli 1998. Latar belakang (jauh) dari Museum Misi Muntilan, pada awalnya adalah "Refleksi Sejarah Gereja Keuskupan Agung Semarang (KAS) " yang merupakan salah satu kegiatan untuk merayakan tahun emas (50 th) Gereja KAS tahun 1991. Hasil refleksi tersebut dibukukan dalam buku "Sejarah Singkat Gereja KAS". Museum Misi Muntilan muncul dalam dalam arti dimulainya suatu proses mencari-cari suatu bentuk pelayanan yang bias menjadi alternative untuk menjawab berbagai tantangan zaman di Keuskupan Agung Semarang. Kota Muntilan dipilih untuk lokasi karena bermacam-macam alas an, antara lain karena julukan sebagai "Betlehem Van Jawa". Gedung Museum Misi Muntilan Pusat Animasi Misioner (MMM PAM) pada tanggal 14 Desember 2004 diresmikan oleh Uskup Agung Semarang, Mgr. Ignatius Suharyo. Museum Misi Muntilan Pusat Animasi Misioner (MMM PAM) adalah karya permuseuman yang menekankan pe...

avatar
Roro
Gambar Entri
Dieng Plateu Museum
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Tengah

Museum Kailasa Nama Kailasa berasal dari nama salah satu gunung tempat tinggal Dewa Syiwa. Nama ini disandangkan pada bangunan museum ini karena kepurbakalaan Dieng sangat identik dengan pemujaan terhadap Dewa Syiwa yang dapat diketahui dari peninggalan percandian maupun prasasti. Bangunan museum yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti toilet, mushola, café, gazebo, dan tempat parkir. Museum Kailasa diresmikan pada tanggal 28 Juli 2008 oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia Ir Jero Wacik. Lokasi bangunan museum Kailasa terletak dibawah bukit pangonan yang menurut penuturan warga sering ditemukan berbagai peninggalan sejarah atau tepatnya di seberang Candi Gatutkaca,  secara administratif masuk wilayah desa Dieng kulon, Kecamatan Batur Kab. Banjarnegara. Bangunan museum kailasa terdiri dari 4 bangunan utama yaitu tempat untuk menyimpan benda-benda cagar budaya, tempat untuk ruang informasi /artefak tentang Dieng dan pemutar...

avatar
Roro
Gambar Entri
MAKNA GILAR-GILAR PADA SEMBOYAN KABUPATEN BANJARNEGARA
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Tengah

Makna Menurut Peraturan Daerah Menurut Peraturan Daerah Tingkat II Banjarnegara Nomor 21 Tahun 1990 tentang Semboyan Kehidupan Masyarakat, gilar-gilar merupakan slogan yang mewakili sembilan aspek kehidupan mencerminkan cita-cita kota Banjarnegara. Aspek tersebut yakni: "Bersih, Tertib, Teratur, Indah, Aman, Nyaman, Tenteram, Sopan, Sehat"

avatar
Dhimas_ferdhiyanto
Gambar Entri
Museum Dullah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Tengah

Gembok rantai besi memberangus pintu gerbang sebuah bangunan rumah di Jalan Cipto Mangunkusumo No. 15 Solo. Senyap terasa seolah tiada tanda-tanda kehidupan di gedung yang terlihat lebih tua dari usia yang sebenarnya. Di balik pagar, pintu kayu berukir juga tertutup rapat-rapat. Demikian pula dengan jendelanya, tak terlihat ada yang dibuka. Kelebaman hujan melengketkan dedaunan yang jatuh dari rimbunnya Pohon Tanjung dan Pohon Nagasari. Sebuah sapu lidi disandarkan terbalik di salah satu pohon di halaman gedung yang teramat sepi itu. Sebuah guci di atas kolam bundar tampak  berwarna kehitaman dari kejauhan. Aroma tua dan usang juga menguar dari relief dan pahatan di pagar tembok yang sudah mengusam. Hanya papan nama yang tertancap di depan pintu gerbang yang terlihat agak mengkilap, ditulis dengan huruf kapital warna merah menyala yang menandai rumah tersebut adalah Museum Dullah, milik pelukis yang terkenal di masa revolusi. “Kami memang tidak membuka muse...

avatar
Roro
Gambar Entri
Museum Haji Widayat
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Tengah

MUSEUM Seni Rupa H Widayat berdiri diatas areal tanah seluas 7.000 m2, terletak di jalur wisata candi Mendut dan candi Borobudur, kira-kira 2 kilometer sebelum memasuki area Candi Borobudur, tepatnya di Jln Letnan Tukiyat 32 Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Museum Haji Widayat terdiri atas 3 bangunan utama, MUSEUM H. WIDAYAT, GALERI HJ. SOEWARNI (d/h GALERI WIDAYAT) dan ART SHOP HJ. SOEMINI, serta AR EA TAMAN yang dimanfaatkan untuk meletakkan karya seni outdoor, dibangun tahap demi tahap sesuai dengan perluasan area dan peruntukannya. Museum Haji Widayat adalah wujud nyata dari sebuah impian, obsesi dan prestasi dari pelukis H. Widayat. Impian dan obsesinya untuk memelihara dan mengabadikan karya -karya pelukis muda, khususnya mahasiswa Akademi Seni Rupa Indonesia/ASRI (Institut Seni Indonesia/ISI). Selama lebih dari 40 tahun, sebelum akhirnya terealisasi, memiliki museum merupakan cita-cita H. Widayat. Mungkin itu adalah obsesi terbesar dari...

avatar
Roro
Gambar Entri
Museum Ki Diso
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Tengah

Museum Ki Diso Alamat  : Jl. Dr. Angka 17 Purwokerto   Museum ini berisi koleksi benda-benda peninggalan sejarah purbakala yang merupakan koleksi pribadi almarhum Ki Diso. Dalam museum tersimpan benda-benda terbuat dari logam seperti patung, tombak dan brankas. Terdapat pula berbagai ukir-ukiran kayu, lemari, dipan, lukisan kayu dan beraneka ragam persolen. Beberapa arca diletakkan di ruang terbuka, beberapa lainnya dihadirkan di dalam ruangan. Ada arca Joko Dholog, Ganesha, Bumi Pertiwi dan Pancasila. sumber : http://asosiasimuseumindonesia.org/anggota/154-museum-ki-diso.html

avatar
Roro