Pada tahun 1964 terjadi peristiwa bersejarah buat masyarakat Bali dan Banyuwangi Yaitu dengan meletusnya Gunung Agung, Dengan meletusnya gunung agung ini memberi dampak negatif juga berdampak positif. Dari segi negatif di mana debu abu vulkanik Gunung Agung yang hampir menyelimuti pulau Bali serta Jawa Timur ( Banyuwangi ) selama berhari bahkan berminggu minggu Dampak akibat letusan Gunung ini perekonomian tidak bisa berjalan dengan baik( orang akan malas untuk keluar rumah untuk beraktifitas tiap harinya. Di desa ( Gintangan) juga kena dampak nya di mana masyarakatnya di setiap rumah juga terganggu aktifitasnya ( malas keluar rumah , ternaknya di taruh di kandang, cari makanan ternak juga susah rumput jadi kotor dan lain lain sebagainya. Hidup di pedesaan memang sangatlah enak ( buat saya lo .karena anak desa) dan di depan rumah pasti ada pohon kelapa,Pohon Kelapa Ini di gunakan untuk hiasan semata,Karena rerumputan susah maka daun kelapa ini ini tiap sore daun nya di ambil untuk b...
Kacang Shanghai yang oleh orang asli Tulungagung dengan logat jawanya sering disebut “Canggei” ini merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia berupa makanan khas yang bisa disumbangkan oleh Kabupaten Tulungagung, salah satu dari 29 kabupaten di Provinsi Jawa Timur. Nama kacang shanghai ini sering dikenal dengan istilah kacang atom. Sebaga nama produk pasarannya. Namun, seperti yang sudah saya jelaskan di awal, masyarakat Tulungagung sering menyebut makanan ini, canggei. Menurut orang Jawa, canggei ini memiliki arti kaCANG sing diGawE karo diinterI atau dalam bahasa Indonesia berarti kacang yang dibuat (mungkin maksudnya dibuat menjadi makanan) dan diinteri berarti dibuat bulatan-bulatan, karena memang canggei ini bentuknya bulat-bulat seperti kelereng. Canggei ini dikatakan sebagai makanan atau tepatnya camilan khas dari Tulungagung karena sejarahnya sebagai berikut : dulunya, canggei ini bukan merupakan camilan khas dari Tulungagung, namun kemudian mulai sekitar t...
Petik laut adalah sebuah ritual atau upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Madura, khususnya yang bermata pencaharian sebagai nelayan. Tiap tahunnya, ritual ini dilakukan dengan tujuan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas rezeki yang melimpah, serta merupakan upaya agar dijauhkan dari bala atau malapetaka. Ritual ini dilakukan dengan cara menyiapkan perahu kecil dan mengisinya dengan sesaji-sesaji yang memiliki makna filosofis tersendiri bagi masyarakat setempat, setelah perahu kecil ini siap lalu warga berduyung-duyung menuju ke laut menggunakan perahu. Tidak seperti kegiatan melaut yang hanya dilakukan kaum adam, namun petik laut juga dilakukan bersamaan dengan kaum hawa. Sesampainya di laut dengan arus tenang, perahu sesaji tersebut diletakkan di permukaan air laut, lalu dengan perahu-perahu lainnya warga setempat mengitari perahu sesaji tersebut. Ritual ini sangatlah penting bagi masyarakat Madura, banyak juga nilai-nilai yang dapat kita ambil...
Malang merupakan daerah yang kaya akan seni dan budaya. Mulai dari tari, ludruk dan instrumen musik tradisional. Namun masih terdapat satu kebudayaan yang masih belum diketahui secara umum oleh masyarakat luas yaitu Gending Malangan. Kebanyakan orang lebih mengenal gending berasal dari daerah Jawa Tengah. Padahal di daerah Jawa Timur tepatnya Malang juga terdapat gending yang biasa disebut Gending Malangan. Mungkin untuk orang yang belum pernah mendengarkan dan tidak terlalu tau tentang musik tradisional akan sulit membedakannya. Tapi sebetulnya terdapat beberapa perbedaan yang jelas kalau kita dengarkan. Salah satunya ukutan perangkat Gending Malangan relatif lebih besar sehingga menghasilkan intonasi dan bunyi yang lebih berat jika dibandingkan dengan gending dari Jawa Tengah. Selain itu karakter bunyi dalam masing-masing gending terlihat benar-benar menggambarkan karakter nyata dari orang-orangnya. Karakter suara Gending Malangan terdengar lebih berat yang menggamb...
Budaya Panji yang Mulai Pudar dari Peradaban Cerita Panji merupakan sebuah karya sastra Jawa periode klasik, yang tepatnya dari era Kerajaan Kadiri (1104-1222). Karya sastra ini berisi kumpulan cerita mengenai kepahlawanan dan cinta yang terpusat pada dua orang tokoh utama, yaitu Raden Inu Kertapati (atau Panji Asmarabangun) dan Dewi Sekartaji (atau Galuh Candrakirana). Cerita tersebut memiliki beragam versi dan menyebar tidak hanya lingkup Indonesia khususnya Jawa, tapi Kamboja, Myanmar, dan Filipina. Beberapa versi diantaranya Keong Mas, Ande-Ande Lumut,Panji Kuda Sumirang, Panji Kamboja, Panji Serat Kanda, Angron Akung, Jayakusuma, Panji Angreni Palembang, Panji Kuda-Nurawangsa, Ketek Ogleng , Ragil Kuning dan Golek Kencana. Karena terdapat banyak cerita berbeda tetapi saling berhubungan, maka cerita-cerita tersebut dimasukkan dalam satu kategori yang disebut “Lingkup Panji”. Cerita-cerita dalam Lingkup Panji banyak digunakan dalam b...
Kabupaten Bojonegoro dengan kondisi geografis dan potensi sumber daya alamnya memiliki potensi besar bagi pengembangan kerajinan batik, khususnya batik yang memiliki motif khas Bojonegoro. Terlebih lagi dengan masih banyaknya potensi sumber daya manusia terutama kaum wanita. Berangkat dari pemikiran memberdayakan secara optimal kaum wanita untuk menekuni usaha mandiri, sehingga dapat menambah pendapatan keluarga. Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bojonegoro, pada tanggal 29 Desember 2009 menyelenggarakan festival desain motif batik khas Bojonegoro, Festival itu bertujuan untuk mengangkat potensi daerah Bojonegoro yang di goreskan dalam sebuah motif batik. Dalam penentuannya dipilih 9 karya yang ditetapkan sebagai “Motif Batik Khas Bojonegoro” selanjutnya dipopulerkan dengan nama “Batik Jonegoroan”. Motif - motif Batik Jonegoroan pada saat itu diantaranya yaitu: Rencak Thengul, Parang Lembu Sekar Rinambat, Sekar jati, Pari Sumilak, Sata Ganda Wangi, Parang...
BERSIH DESO adalah sebuah ritual upacara pembersihan lingkungan desa dengan melibatkan sebagian masyarakat desa dan di pimpin oleh kepala adat ( biasanya dari kalangan yang menguasai ilmu gaib/orang pintar). Tempat pelaksanaan : Dipusatkan di PEPUNDEN yaitu suatu tempat yang dianggap sakral atau di kramatkan oleh desa tersebut. Waktu : dibulan Syuro hari : kamis kliwon jumat legi (Pelaksanaan di jumat) namun unsur hari wajib kamis kliwon jumat legi tidak boleh ganti oleh jenis hari lain misal kamis wage jumat pahing. TUJUAN : Ritual upacara ini bertujuan untuk menciptakan keharmonisan alam gaib dan nyata pada masyarakat di sebuah wilayah. Kepercayaaan yang terjadi adalah jika keharmonisan alam tersebut terjadi maka cita masyarakat desa tersebut tercapai dan tidak gangguan hal-hal gaib di wilayah tersebut. Sekilas tentang tatacara upara bersih desa : Biasanya 1 bulan sebelum hari pelaksanaan bers...
Kentrung : Seni Penebar Dakwah Islam di Blitar Kota Blitar, terkenal akan Kota Bungkarno, namun pernahkah kita mencari tahu kebudayaan apa saja didalamnya selain jejak sang proklamator kita? Siapa sangka kota yang jumlah penduduknya hanya 132 ribu menurut BPS Kota Blitar pada tahun 2010, namun menyimpan budaya yang kaya akan nilai luhur dan religius yaitu Kentrung. Pasti masih awam ditelinga kita, oleh sebab itu perlu bagi kita untuk mengenal agar dapat melestarikannya, apalagi pertunjukan kebudayaan yang kental akan nilai sejarah islam. Apasih sebenarnya Kentrung itu? Kentrung di Kota Blitar merupakan pertunjukan kesenian dengan menggunakan lagu yang di dalamnya memuat pesan agama serta ajaran kehidupan yang ditujukan kepada masyarakat. Lagu ini terinspirasi oleh cerita-cerita Wali Songo, kehidupan sehari-hari, dan pahlawan-pahlawan di tanah jawa. Kisah yang seri...
Makam Mbah Condrodipo dan Nyai Condrodipo terletak di Jl. Mayjend Sungkono, Klangonan, Kembangan, Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Makam ini tempat bersemayamnya ulama penyebar agama islam di Gresik selain Sunan Giri dan Maulana Malik Ibrahim. Situs sejarah ini awalnya mulai terlupakan sehingga tempat ini dibangun menjadi balai rukyat hilal karena tempatnya yang tinggi dan memiliki medan pandang yang luas pada arah barat. Sehingga tempat ini digunakan oleh ormas-ormas dan masyarakat sekitar untuk mengamati hilal pada pergantian bulan hijriah. Saat ini makam Mbah dan Nyai Condrodipo menjadi lebih terawat dan tetap dikenal oleh masyarakat. Masyarakat perlu mengetahui bahwa beliaulah yang telah menyebarkan agama islam dan hal ini perlu dikenang sebagai sejarah. Pelaksanaan rukyatul hilal di Condrodipo #OSKMITB2018