Salah satu kuliner yang masih jarang terekpos dari Kota Simeulue adalah Memek . Mendengar kata Memek pastinya pikiran kita pasti tertuju pada alat kelamin perempuan .Namun yang dimaksud memek ini adalah makanan yang terbuat dari beras ketan, pisang, santan dan gula yang campur dan dipukul-pukul (bahasa Acehnya dipeh-peh ) memakai hati batang pisang. Makanan ini biasanya disajikan ketika acara buka puasa bersama, acara lebaran, dan acara pesta. Makanan ini diramu dari berbagai jenis bahan yang mudah ditemukan, yakni dari beras ketan, pisang, santan, gula, garam, serta air bersih secukupnya.Beras ketan disangrai dalam belanga hingga matang, lalu dimasukkan ke dalam baskom, dan diaduk dengan pisang. Selanjutnya ke dalam baskom tadi dimasukkan santan.Untuk menambah rasa manis, kata dia, tergantung selera lidah, bisa ditambah gula dan garam secukupnya, kemudian memek siap disajikan. Makanan memek merupakan makanan peninggalan raja tempo dulu .Selain memek...
Mengunjungi Kota Aceh kurang afdol bila belum meneguk kesegaran ie boh timon atau es serut timun ini . Rasanya yang manis dan menyegarkan memang betul-betul pas untuk menghilangkan dahaga. Sesuai dengan namanya, es timun serut ini berbahan dasar timun. Timun yang digunakan adalah timun sayur, setelah dikupas kulit tipisnya lalu diserut secara manual. Setelah itu, serutan timun pun kadang sering dicampur dengan sirup manis, dan es batu. Disajikan saat berbuka puasa atau saat terik merupakan pilihan yang sangat pas. Bagi yang ingin membuat sendiri berikut ini resep pembuatanya : Bahan: - 100 g mentimun, parut kasar - 150 ml air es - 1 sdm air jeruk nipis - 2 sdm madu Cara membuat: 1. Campur semua bahan, aduk rata. 2. Sajikan dingin. Sumber Foto : rinaldimunir.wordpress.com
Dugderan merupakan suatu kegiatan yang menandakan bahwa ibadah puasa telah dimulai yang diadakan di semarang. Sebutan dugderan berasal dari bunyi bedug "dug dug" dan meriam yang ditembakkan di alun alun masjid kauman yang berbunyi "der der" di akhir acara. Dalam perayaan ini banyak sekali pedagang yang menjual berbagai macam barang-barang yang hampir mirip kondisinya dengan pasar malam. Dugderan selain sebagai sarana hiburan juga sebagai sarana dakwah.
Warga Lingkungan Cungking, Kelurahan Mojopanggung, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur mempunyai ritual unik yang sudah digelar selama ratusan tahun. Mereka mencuci lawon (kain kafan) yang digunakan untuk menutup makam petilasan Ki Buyut Cungking. Ki buyut Cungking, adalah tokoh yang dipercaya oleh warga sekitar. Konon, dulunya warga sekitar ditempa oleh berbagai bencana. Mulai dari paceklik hingga penyakit yang melanda warga desa. Namun, setibanya buyut Cungking (Kuncung Wingking) di desa tersebut dia melakukan apapun sehingga warga desa menjadi makmur dan terhindar dari bencana. tradisi itu adalah Resik Lawon (membesihkan kain kafan). Ritual tersebut digelar antara tanggal 10 sampai 15 Ruwah dalam kalender Jawa pada Kamis atau Minggu. Untuk tahun ini, ritual yang diadakan setiap tahun tersebut jatuh pada hari Kamis Awalnya mereka membersihkan dengan cara menyapu makam Ki Buyut Cungking lalu mereka membuka kain kafan penutup makam. Warga kemudian secara bergotong royong m...
Bubur Kampiun adalah menu sarapan khas Minangkabau yg juga dijadikan santapan utama dalam menu berbuka puasa, tercipta thn 1960, pasca perang PRRI, ketika para tokoh adat Bukittinggi mengadakan lomba kreasi bubur, utk mengembalikan ketenangan masyarakat dari rasa trauma perang. Pemenangnya adlh seorang nenek bernama Amai Zona,& ia menamai hidangan ini Bubua Kampiun (Champion). Bubur ini juga memiliki banyak sekali isi. Karena kompletnya Anda dapat menikmati bubur sumsum, ketan hitam, pisang kepok, biji salak, kolang-kaling, dan sagu mutiara dalam saus santan dan gula merah sekaligus dalam satu hidangan. Nikmat bukan?
Kupatan atau Telasan Topak atau Telasan Tongareh berasal dari budaya jawa yang mempunyai arti “mengaku salah” yang di simbolkan dengan ketupat. Makna dari Telasan Topak itu sendiri yaitu merayakan kemenangan setelah menjalankan puasa sebagai sarana saling memaafkan antara manusia satu dengan yang lainnya. Dari sinilah muncul bahwa ketupat adalah simbol kemenangan umat islam. Sehari setelah Salat led, mereka lazimnya berpuasa kembali selama lima hari, yaitu puasa Syawal. Baru tujuh hari setelah Idul Fitri mereka merayakan kemenangan yang sesungguhnya dengan ditandai dengan Telasan Topak. Itulah sebabnya Telasan Tongareh di Madura lebih meriah daripada hari “H” Lebaran. Telasan Topak adalah sebuah perayaan yang menandai kemenangan umat islam setelah menjalankan puasa selama 1 bulan sebagai sarana mendekatkan diri dengan Allah swt. Dulu Telasan Topak merupakan perayaan para prajurit atas kemenangannya setelah berperang dalam meda...
Kejawen merupakan Agama dan pandangan hidup orang Jawa. Istilah Kejawen merujuk pada seperangkat tataaturan hidup yang diyakini oleh masyarakat Jawa, baik sebagai agama maupun sebatas nilai-nilai pandangan hidup dalam bingkai tradisi. Sebagai agama, Kejawen dianggap sebagai agama lokal yang dianut leluhur Tanah Jawa, jauh sebelum kedatangan agama-agama baru, seperti Hindu, Budha, Islam, dan Kristen. Sebagai pandangan hidup dalam bingkai tradisi, praktik-praktik Kejawen banyak ditempuh orang-orang Jawa dalam agama-agama baru yang mereka anut. Tidak seperti konsep Islam, Kristen, dan agama pada umumnya yang cenderung baku, Kejawen mewakili bermacam pandangan dan praktik-praktik spiritual, yang biasanya memiliki kesamaan, terutama dalam bahasa pengantar, yakni bahasa Jawa, dan penggunaan simbol-simbol yang berkaitan dengan tradisi masyarakat Jawa, seperti keris, wayang, gamelan, pembacaan mantera, dan lain-lain. Kesamaan lain dalam konsep Kejawen adalah keyakinan terhadap ke-esa-an...
Serimpi (srimpi) merupakan salah satu tari putri yang berasal dari istana. Biasanya serimpi dibawakan 4 penari putri, dengan rias dan kostum yang sama. Nama / judul tari serimpi, seperti halnya tari putri yang lain, sama dengan salah satu gending (lagu) pengiringnya (selalu ada pengecualian, artinya tidak semua). Seperti Srimpi Irim-Irim, diiring gending Irim-Irim, Srimpi Pandelori, diiringi gending Pandelori. Namun, ada salah satu serimpi yang dibawakan 5 penari putri, dan namanya tidak identik dengan gending pengringnya, melainkan nama seorang putri, yakni Serimpi Renggawati . Penari ke 5 adalah gadis yang masih suci (belum mendapat haid). Untuk hal satu ini, ada yang unik di balik serimpi yang satu ini. Mencari penari belia (belum mendapat haid) yang sudah ‘jadi’ tentu bukan hal yang mudah. Jadi penari ke 5 yang nampak di gambar tersebut termasuk istimewa, masih belia tapi sudah ‘matang’ gerak tarinya. Serimpi Renggawa...
Permainan ini untuk orang dewasa yang menggunakan meriam yang terbuat dari batang enau/pinang, gagang dari bilah bambu dan kaleng bekas untuk tempat karbit yang diairi. Banyaknya pemain tidak tentu tergantung dari banyaknya alat yang digunakan. Mengandung unsur pertandingan antar kelompok, dan dilakukan di tempat terbuka yang cukup luas. Biasanya permainan ini dilakukan pada menjelang akhir bulan puasa sebagai hiburan , kini permainan ini jarang dilakukan karena membahayakan. Terdapat di daerah Bogor dan Karawang. - See more at: http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=603&lang=id#sthash.4tXLw3eW.dpuf Permainan ini untuk orang dewasa yang menggunakan meriam yang terbuat dari batang enau/pinang, gagang dari bilah bambu dan kaleng bekas untuk tempat karbit yang diairi. Banyaknya pemain tidak tentu tergantung dari banyaknya alat yang digunakan. Mengandung unsur pertandingan antar kelompok, dan dilakukan di tempa...