Tiada ada yang tahu persis cerita atau sejarah keberadaan makam-makam tua dari bebatuan Punden atau Bukit Tingkir, Sangiran, Krikilan, Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah. Selama puluhan tahun warga diwariskan cerita sederhana bahwa makam-makam itu merupakan jejak atau peninggalan rombongan Mas Karebet atau Joko Tingkir. Namun, tak ada yang tahu persis kapan dan dalam rangka apa rombongan Joko Tingkir singgah di Bukit Tingkir kala itu. Karena sejarahnya itu, warga menyebut lokasi makam-makam tersebut sebagai Punden atau Bukit Tingkir. BERITA TERKAIT + Gubernur Sulsel Hadiri Peringatan Tragedi Pembantaian 40.000 Jiwa Korban Westerling Kisah Hidup Willem Iskander, Pionir Pendidikan dari Sumatera Utara Kirab Batik 66 Meter, Kenang Pertempuran 5 Hari di Semarang Melawan Penjajah Beberapa puluh tahun lalu terdapat cukup banyak makam tua di bukit itu. Tapi kini tinggal tersisa tiga makam. Pada waktu-waktu tertentu Punden Tingkir didatangi orang-orang dari luar Kalijambe yang be...
Cerita berdirinya Negara Islam di Demak, hancurnya Negara Majapahit, dimana saat itulah awal mula masyarakat Jawa meninggalkan agama Buda [Shiwa Buddha] dan berganti memeluk agama Islam.) Prosa dalam bahasa Jawa kasar. Diambil dari catatan induk asli peninggalan K.R.T. Tandhanagara, Surakarta. Diterjemahkan dan diulas kedalam bahasa Indonesia oleh Damar Shasangka (DS, http://www.superkoran.info/content/view/2840/88888889/ ) Tergerak dan terdorong hati ini, setelah mengetahui cerita indah, dari Kyai Kalamwadi (Kalam = Ucapan, Wadi = Rahasia), yang dulu pernah berguru menimba ilmu kepada Raden Budi (Buddhi = Kesadaran), mentaati dan menuruti, apa yang selalu diperintahkan oleh guru, setia menjalankan petunjuk, tekadnya sudah tiada lagi keraguan lahir maupun batin, memuja guru bagaikan dewa itu sendiri. Apapun petunjuk Raden Budi (Buddhi = Kesadaran) sangat jernih, dijunjung dan diresapi didalam hati, benar-benar dihargai lahir maupun batin, tiada peduli walau harus ha...
Cerita rakyat merupakan dokumen kebudayaan yang dapat memberikan gambaran atau merefleksikan adat-istiadat dan tata kehidupan masyarakat. Sebuah cerita rakyat dapat mengandung berbagai macam nilai yang dapat menjadi panduan hidup masyarakat dalam berperilaku, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang akan mengarah pada pendidikan budi pekerti, sikap hidup, dan tata perilaku yang susila sehingga mampu membangun watak manusia yang luhur dan mulia (Santosa, 2010:141--142). Setiap tempat di Indonesia memiliki kebudayaan sendiri dan umumnya juga memiliki cerita rakyatnya sendiri. Hal itu disebut legenda setempat, yaitu cerita yang berhubungan dengan suatu tempat, nama tempat dan bentuk topografi, yakni bentuk permukaan suatu daerah, apakah berbukit-bukit, berjurang, dan sebagainya (Danandjaja, 1984:75). Legenda setempat memiliki peran dan fungsi yang strategis dalam rangka membangun karakter masyarakat. Jika mengingat masa kini, hadirnya gerakan globalisasi yang m...
Hari Raya Nyepi adalah hari raya umat Hindu yang dirayakan setiap tahun Baru Saka. Hari ini jatuh pada hitungan Tilem Kesanga (IX) yang dipercayai merupakan hari penyucian dewa-dewa yang berada di pusat samudera yang membawa intisari amerta air hidup. Untuk itu umat Hindu melakukan pemujaan suci terhadap mereka.Nyepi berasal dari kata sepi (sunyi, senyap). Hari Raya Nyepi sebenarnya merupakan perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan / kalender Saka, yang dimulai sejak tahun 78 Masehi. Tidak seperti perayaan tahun baru Masehi, Tahun Baru Saka di Bali dimulai dengan menyepi. Tidak ada aktifitas seperti biasa. Semua kegiatan ditiadakan, termasuk pelayanan umum, seperti Bandar Udara Internasional pun tutup, namun tidak untuk rumah sakit. Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, untuk menyucikan Buwana Alit (alam manusia / microcosmos) dan Buwana Agung/macrocosmos (alam semesta). Sebelum Hari Raya Nyepi, terdapat be...
Kota Pekanbaru adalah salah satu Daerah Tingkat II sekaligus sebagai ibukota Provinsi Riau, Indonesia. Sebelum ditemukannya sumber minyak, Pekanbaru hanyalah sebuah kota pelabuhan kecil yang berada di tepi Sungai Siak. Namun, saat ini Pekanbaru telah menjadi kota yang ramai dengan aktifitas perdagangannya. Letaknya yang strategis (berada di simpul segi tiga pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Singapura), menjadikan Kota Pekanbaru sebagai tempat transit (persinggahan) para wisatawan asing, baik dari Singapura maupun Malaysia, yang hendak berkunjung ke Bukittinggi atau tempat-tempat lain di Sumatera. Keberadaan Kota Pekanbaru yang ramai ini memiliki sejarah dan kisah tersendiri bagi masyarakat Riau. Terdapat dua versi mengenai asal-mula kota ini yaitu versi sejarah dan versi kisah rakyat. Menurut versi sejarah , pada masa silam kota ini hanya berupa dusun kecil yang dikenal dengan sebutan Dusun Senapelan, yang dikepalai oleh seorang Batin (kepala dusun). Dalam...
Kue saroja merupakan kue unik yang berasal dari daerah Jawa Barat. Orang-orang menamainya kue saroja karena kue ini memiliki bentuk yang cantik seperti bunga seroja atau bunga teratai. Selain terdapat di Jawa Barat, kue ini juga terdapat di Jakarta dan di Jawa Timur, namun di daerah itu kue ini dinamai kue kembang goyang, karena dalam proses pembuatannya kue ini perlu digoyang-goyang ketika sedang digoreng agar dapat terlepas dari cetakannya yang biasa terbuat dari alumunium. Kue ini memiliki rasa yang unik dan lezat, rasa kue ini cenderung asin dan gurih yang disertai dengan wangi daun jeruk dan dapat membuat kita semakin tergoda untuk memakannya. Kue saroja memiliki tekstur yang tipis sehingga terasa renyah ketika dimakan. Kue ini termasuk jenis makanan ringan yang cocok untuk dinikmati bersama teh atau kopi. Di Jawa Barat kue tradisional ini didaptkan dari resep turun temurun. Kue saroja banyak dijual ketika mendekati hari raya idul fitri dan juga banyak disajikan ketika ada...
Sejarah munculnya kesenian Tektekan dimulai dari daerah Kerambitan, Tabanan yang bertujuan untuk mengusir roh jahat yang menyebabkan wabah penyakit. Pada saat itu didaerah tersebut terkena wabah penyakit yang diyakini sebagai penyakit nonmedis oleh warga didaerah tersebut. Bahkan wabah tersebut dapat membuat banyak warga meninggal dunia. Lalu mereka pun membunyikan benda benda yang menghasilkan bunyi yang keras seperti kaleng, kulkul, besi untuk menghilangkan rasa takut. Lalu kulkul yang dipilih dan dipercayai bisa mengusir roh jahat yang menyebabkan wabah penyakit. Tektekan secara etimologi berasal dari kata "Tek" karena bunyi yang didominasi dengan suara tek tek tek. Tektekan ini dimainkan menggunakan alat sederhana yaitu kentongan atau di Bali disebut dengan kulkul,lalu memainkannya dengan cara dipukul menggunakan kayu kecil. Kesenian tektekan ini dimainkan oleh 30-40 orang dengan ritme seperti suara pementasan kecak. Tektekan biasanya dipadukan dengan alat musik tradisional B...
Bali sering kali menjadi salah satu destinasi wisata yang sering dikunjungi oleh para wisatawan, baik wisatawan asing maupun lokal. Begitu banyak tempat-tempat menarik yang patut disinggahi pelancong dikala sedang melepas penat. Selain tempat wisata, Bali juga menawarkan segudang masakan kuliner khas yang dapat membuat air liur menetes seketika. Tidak kalah dengan kulinernya, adat istiadat atau tradisi serta upacara keagamaan di Bali tak pelak menjadi sorotan karena keunikan dan keetnikannya yang sudah mendunia. salah satunya seperti tradisi Maburu. Maburu dalam bahasa Indonesia berarti Berburu. Tradisi ini biasanya diadakan pada saat Tawur Agung Kesanga yang mana merupakan hari yang sama dilakukannya pawai ogoh-ogoh di Bali. Tradisi Maburu ini sangat terkenal dikalangan Desa Pakraman Adat Panjer. Diawali dengan umat Hindu di Desa Pakraman Panjer yang melakukan persembahyangan di Pura Desa. Setelahnya, semua pemangku/ pendeta yang ikut serta dalam ritual berkumpul di ha...
Okokan adalah alat musik khas Bali yang berupa kalung (keroncong) dari kayu yang digantungkan dileher sapi. Okokan dimainkan beramai-ramai sebagai sarana hiburan masyarakat agraris. Okokan mengeluarkan suara yang keras dan bergemuruh jika dimainkan secara beramai-ramai. Menurut cerita dari sesepuh, acara dimulai dengan "tetekan" (kentongan bambu atau kayu yang dibunyikan beramai-ramai). Acara tetekan diadakan jika dimasyarakat merasakan ada sesuatu merana / mala misalnya gagal panen, atau ada wabah. Masyarakat percaya untuk mengatasi atau mengusir merana ini dengan membunyikan tetabuhan tetekan (kentongan) , kemudian ditambah "okokan", yang semakin membuat suara terasa magis. Awal tahun 1950 sd tahun 2005, okokan jarang dimiliki masyarakat. Pentas okokan dari masing-masing banjar yang ada di Desa didapat dengan meminjam dari teman di wilayah utara dekat pegunungan Batu Karu, seperti milik warga Desa di Kecamatan Penebel, Kecamatan Marga atau kabupaten lain. Desa Kediri setiap...