|
|
|
|
![]() |
Kesenian Tektekan Tanggal 06 Aug 2018 oleh OSKM18_16018290_Sani Oktaviani. |
Sejarah munculnya kesenian Tektekan dimulai dari daerah Kerambitan, Tabanan yang bertujuan untuk mengusir roh jahat yang menyebabkan wabah penyakit. Pada saat itu didaerah tersebut terkena wabah penyakit yang diyakini sebagai penyakit nonmedis oleh warga didaerah tersebut. Bahkan wabah tersebut dapat membuat banyak warga meninggal dunia. Lalu mereka pun membunyikan benda benda yang menghasilkan bunyi yang keras seperti kaleng, kulkul, besi untuk menghilangkan rasa takut. Lalu kulkul yang dipilih dan dipercayai bisa mengusir roh jahat yang menyebabkan wabah penyakit.
Tektekan secara etimologi berasal dari kata "Tek" karena bunyi yang didominasi dengan suara tek tek tek. Tektekan ini dimainkan menggunakan alat sederhana yaitu kentongan atau di Bali disebut dengan kulkul,lalu memainkannya dengan cara dipukul menggunakan kayu kecil. Kesenian tektekan ini dimainkan oleh 30-40 orang dengan ritme seperti suara pementasan kecak. Tektekan biasanya dipadukan dengan alat musik tradisional Bali seperti kendang, cengceng, kempur, suling, dan alat gamelan Bali lainnya.
Kulkul atau kentongan yang digunakan untuk permainan tektekan ini sudah sangat familiar dikalangan masyarakat. Ada juga kulkul yang biasa ditempatkan di balebanjar, pura, poskamling yang digunakan sebagai alat komunikasi antar masyarakat.
Di Kerambitan, Tabanan kesenian Tektekan ini biasanya ditampilkan pada hari Raya Pengrupukan yaitu hari raya sehari sebelum Hari Raya Nyepi. Pada Hari Raya Pengrupukan biasanya ditampilkan ogoh ogoh untuk mengusir Bhuta Kala, lalu ditampilkan lah kesenian Tektekan untuk mengusir roh jahat. Tektekan ini ditampilkan dengan lakon dramatari atau sendratari.
Tahun 2013, akhirnya kesenian Tektekan Kerambitan menjadi kesenian warisan budaya tak benda (WBTB). Hal ini membuat Tektekan menjadi semakin terkenal hingga kalangan Internasional karena kesenian ini menarik minat wisatawan. Kesenian Tektekan biasanya dikolaborasikan dengan pementasan Calonarang dan fragmentari Puputan Margarana.
![]() |
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
![]() |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
![]() |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
![]() |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |