1
1.905 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Songkok' Recca'
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Sulawesi Selatan

Songkok' To Bone : Songkok Recca' terbuat dari serat pelepah daun lontar dengan cara dipukul-pukul (dalam bahasa Bugis : direcca-recca) pelepah daun lontar tersebut hingga yang tersisa hanya seratnya. Serat ini biasanya berwarna putih, akan tetapi setelah dua atau tiga jam kemudian warnanya berubah menjadi kecoklat-coklatan. Untuk mengubah menjadi hitam maka serat tersebut direndam dalam lumpur selama beberapa hari. Jadi serat yang berwarna hitam itu bukanlah karena sengaja diberi pewarna sehingga menjadi hitam. Serat tersebut ada yang halus ada yang kasar, sehingga untuk membuat songkok recca' yang halus maka serat haluslah yang diambil dan sebaliknya serat yang kasar menghasilkan hasil yang agak kasar pula tergantung pesanan. Untuk menganyam serat menjadi songkok menggunakan acuan yang disebut Assareng yang terbuat dari kayu nangka kemudian dibentuk sedemikian rupa sehingga menyerupai songkok. Acuan atau assareng itulah yang digunakan untuk merangkai serat hingga menja...

avatar
Zashanatasya
Gambar Entri
Mattompang Arrajang
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

Prosesi Mattompang, adalah merupakan salah satu upacara adat yang sakral, yaitu upacara mensucikan benda-benda pusaka Kerajaan Bone yang disebut Mappepaccing Arajang atau dalam istilah pangadereng (adat) disebut Rilangiri dan secara khusus disebut Mattompang Arajang Yang dimaksud dengan Arajang ialah benda atau sekumpulan benda yang sakral karena memiliki nilai magis dan pernah dipergunakan oleh raja atau pembesar kerajaan. Benda-benda tersebut disimpan secara khusus dan sangat dihormati. Pada zaman dahulu, Mappepaccing Arajang dilaksanakan oleh para Bissu atas restu raja atau mangkau di dalam ruangan tempat penyimpanan arajang tersebut. Adapun tahapan prosesi Mattompang Arajang dilaksanakan dengan tatacara sebagai berikut: 1.Mappaota Ketua Adat mempersembahkan Daun Sirih yang diletakkan dalam sebuah Cawan kepada Bupati Bone sebagai laporan bahwa upacara adat akan segera dimulai. Selanjutnya diiringi oleh para Bissu ke tempat Arajang. 2.Penjemputan Benda-benda Pusaka dari Tempat Araja...

avatar
Zashanatasya
Gambar Entri
Tradisi Mappere' sebagai bentuk kesyukuran masyarakat Bone
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

Mappere' merupakan salah satu pesta rakyat dan telah menjadi tradisi tahunan masyarakat dibeberapa desa di Kecamatan Tellu Siattinge, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Sebagian besar masyarakat yang berada di kecamatan tersebut, menjadikan permainan mappere' sebagai ritual dan bentuk kesyukuran atas hasil panen yang telah mereka peroleh. Waktu pelaksanaan tradisi mappere', tidaklah menentu. Namun biasanya mappere' digelar pada akhir tahun, antara bulan Oktober hingga bulan Desember. Mappere' berasal dari bahasa bugis yang berarti bermain ayunan. Permainan itu tentunya bukan hal yang asing di telinga anda. Namun, bagaimana jika ayunan tersebut memiliki ketinggian belasan meter? Tentunya bukan hal yang biasa. Ketika ribuan warga telah memadati lapangan terbuka, serta pemuka adat sedang membaca mantra untuk keselamatan para gadis agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan pada saat tradisi sedang berlangsung. maka itu suatu pertanda acara mappere' akan segera dimulai. Permainan...

avatar
Zashanatasya
Gambar Entri
Barongko Makassar Sulsel
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Kue Barongko adalah kue yang terbuat dari pisang. Kue Barongko merupakan salah satu kue tradisional dari daerah Sulawesi Selatan khususnya daerah bugis Makassar. Selain itu Kue barongku sering kita jumpai di berbagai acara, misalnya: acara pesta adat dan acara perkawinan di Sulawesi Selatan.   Sebelum membuat Kue Barongko, ada beberapa hal yang perlu kita persiapkan dalam pembuatan Kue Barongko yaitu: 1. Alat yang harus kita gunakan - Pisau - Gunting - Hekter - Dandang - Wadah - Kompor (Elpiji) - Kocokan telur - Baskom - Gelas Cangkir - Blender   2. Bahan - Daun pisang - 4 Sisir Pisang - 20 Butir Telur - 2 Kg Gula - Vanili secukupnya - 3 Biji Kelapa yang sudah di parut - 1 Kaleng Susu - 1 Liter Air   Setelah alat dan bahannya telah tersedia, maka kita dapat memulai membuat kue barongko.   Berikut langkah-langkah membuat kue barongko: Daun pisang yang s...

avatar
Zashanatasya
Gambar Entri
Waju Tokko (baju bodo)
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Sulawesi Selatan

Waju Tokko dalam bahasa bugis dan baju bodo dalam bahasa Makassar adalah baju adat Bugis-Makassar yang dikenakan oleh perempuan. Sedangkan Lipa' sabbe adalah sarung sutra, biasanya bercorak kotak dan dipakai sebagai bawahan baju bodo. Dahulu , ada peraturan mengenai pemakaian Waju Tokko. Masing-masing warna manunjukkan tingkat usia perempuan yang mengenakannya. 1. Warna jingga, dipakai oleh perempuan umur 10 tahun. 2. Warna jingga dan merah darah digunakan oleh perempuan umur 10-14 tahun. 3. Warna merah darah untuk 17-25 tahun. 4. Warna putih digunakan oleh para inang dan dukun. 5. Warna hijau diperuntukkan bagi puteri bangsawan 6. Warna ungu dipakai oleh para janda. Selain peraturan pemakaian Waju Tokko itu, dahulu hingga sekarang ini juga masih sering didapati perempuan Bugis-Makassar yang mengenakan Waju Tokko sebagai pakaian pesta, misalnya pada pesta pernikahan. Akan tetapi saat ini, baju adat ini sudah semakin terkikis oleh perubahan zaman. Waju Tokko kini terpinggirkan, diganti...

avatar
Zashanatasya
Gambar Entri
Jalangkote
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Makanan khas Makassar sejenis pastel. Kalau kue pastel isinya wortel dan bihun, kalau Jalangkote ini isinya kentang dan wortel yang dicincang halus dadu plus toge dan telur yang sudah dipotong-potong. Jalangkote ini juga dihidangkan dengan sausnya yang agak encer. mentega 2 sdm air secukupnya garam secukupnya Bahan untuk isinya : taoge 1/4 kilo wortel 2 buah pepaya (yang masih muda) 1buah kol (tergantung selera) udang atau daging sapi (tidak diwajibkan kok) bawang merah 4 siung bawang putih 3 siung garam secukupnya vetsin (MSG) secukupnya minyak goreng 3 sdm (untuk menumis) gula secukupnya Bahan untuk kuah  cabe secukupnya bawang putih 3 siung garam secukupnya gula secukupnya ; cuka Cara pembuatan kulit : terigu dicampur dengan mentega dan diaduk sampe menyatu,sedangkan air dan garam dicampur dalam satu wadah,dan dimasukkan sedikit d...

avatar
Vande Leonardo
Gambar Entri
Tari Silonreng
Tarian Tarian
Sulawesi Selatan

Tarian ini mulai muncul pada akhir abad ke-17 di masa pemerintahan Opu Boloso di Distrik /Kerajaan Ballabulo. Dahulu tarian ini hanya di pentaskan di atas rumah panggung yang bahannya terbuat dari bambu sedangkan waktu pentasnya kebanyakan dilaksanakan di siang hari atau pada saat ada acara adat. Sedangkan pertunjukan di malam harinya hanya sifatnya sebagai hiburan kepada tamu-tamu kerajaan. Jumlah penari harus genap 2, 4 atau 6 orang karena dimainkan dalam bentuk berpasang-pasangan. Status kelamin yang memainkan tarian ini adalah perempuan dimana pada gerak yang dibawakan adalah gerakan lembut sebagai simbol kehalusan, kelembutan dan keramahtamahan pada gadis-gadis masa lampau. Dari usia penari pada masanya adalah dara-dara manis ( orang pilihan ) atau statusnya belum kawin. Waktu penyelenggaraan tari silonreng sangat tergantung pada momennya apa kegiatan tersebut dilakukan. Kalau upacara atau pesta itu dilaksanakan di malam hari maka waktu pelaksanaan itu juga di malam hari, begit...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Ngara' Pandang/Ambelu
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

Ngarra’ pandang/Ambelu’ adalah aktifitas yang dilaksanakan mengikuti peringatan maulid. Dilakkan oleh muda mudi dengan duduk berhadapan. Jumlahnya tidak menentu, biasanya jumlah perempuan lebih banyak. Perempuan dinamakan  Ambelu’  sedangkan laki-laki dinamakan  Ngarra’ Pandan . Perempuan bertugas memasukkan daun pandan di lubang pada sebilah bambu yang dinamakan “ Balehang”. Sedangkan laki-laki mengiris daun pandan yang telah dimasukkan pada lubang di  “balehang”  tersebut dengan pisau .  Setelah daun pandan diiris, “ balehang”  diserahkan kembali ke perempuan yang berada di hadapannya untuk diisi kembali dengan daun pandan. Begitu seterusnya dimana pengisian daun pandan oleh perempuan dilaksanakan secara bergiliran. Pada selang waktu tertentu, pria akan diganti oleh pemain baru jika ada yang berminat, namun wanita tetap tanpa diganti sampai acara selesai. Pelaksanaan  Ngar...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
A’Dinging-Dinging
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

Ritual A’dinging-dinging merupakan warisan kebudayan turun-temurun di kalangan masyarakat Kampung Tenro, Desa Bontolempangang, Kecamatan Buki, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Letaknya sekitar 25 Km dari kota Benteng, Ibukota Kepulauan Selayar. Kebudayaan ini sudah ada sejak abad ke-17. Tradisi ini digelar setiap hari Senin terakhir di bulan Muharram untuk memperingati hari lahirnya Kampung Tenro. Secara bahasa, A’dinging-dinging dapat diartikan sebagai aktivitas saling siram sehingga orang-orang yang melakukannya merasakan dingin karena terpapar air berkali-kali. Namun secara filosofi, ritual A’dinging-dinging adalah kegiatan yang dilakukan untuk menolak bala dengan air yang disiramkan kepada seseorang dan seisi kampung. Rangkaian dalam ritual ini: Ritual Tolak Bala (Ritual Penghormatan Arwah Para Leluhur) Pengambilan Air Suci di Buhung Latea Ritual Pengisian Mantra-Mantra Prosesi Anrio-rio    ...

avatar
Roby Darisandi