Kalau ingin meresapi tradisi lokal orang Mandar di pedalaman, datanglah ke desa ini, desa terjauh di kecamatan Alu, kabupaten Polewali Mandar, kalau di Mamuju ada kecamatan Kalumpang dengan desa-desa terpencil yang sulit diakses dan terkenal dengan jejak Austronesia nya maka desa ini kurang lebih sama terpencilnya, terlihat jelas beberapa tahun yang lalu saat salah satu stasiun TV Swasta meliput langsung ke desa ini, dengan mengendarai ojek sepeda motor bayaran menyentuh hampir Rp 100.000 untuk sampai ke desa ini. Puppuuring adalah desa yang paling sulit diakses di kecamatan Alu, walau masuk kedalam wilayah Kabupaten Polewali Mandar, jika dilihat dengan menggunakan peta, maka wilayahnya lebih dekat ke pesisir dari wilayah kabupaten Majene. Dari daerah Totolisi di kecamatan Sendana, Puppuuring lebih singkat dituju. Dialek bahasa yang digunakan di daerah Puppuring dipengaruhi oleh bahasa Mandar di pedalaman, erat dengan bahasa-bahasa di pegunungan atau bahasa-bahasa Ulu Salu....
Alat musik yang satu ini sangat unik karena terbuat dari Buah Kelapa. Alat musik tradisional ini memiliki bunyi seperti marimba namun perbedaannya terdapat pada nada yang di hasilkan sangat kuat dan tinggi, komposisi yang dibutuhkan untuk sebuah calung adalah buah kelapa serta bambu dan lidi. nada yang terdapat pada calung bersifat pentatonic atau nadanya hanya empat dan nadanya pun tersusun dengan aturan tradisional tidak tersusun seperti pada tuts piano yang secara berurutan memiliki nada yang semakin tinggi. Hal ini berbeda dengan calung yang ada di mandar, nadanya tersusun sesuai dengan kondisi yang pertama kali alat ini tercipta namun pada masa sekarang ini para seniman sudah menciptakan Calung yang bernada lengkap atau bisa kita sebut Diatonis karena memiliki nada yang cukup untuk bisa berkolaborasi dengan alat musik moderen dan lebih aktif dalam arransment karena memiliki banyak nada yang senada dengan alat musik yang umum seperti guitar. namun keberadaan alat...
Rebana adalah alat musik tradisional masyarakat Sulawesi Barat yang termasuk dalam jenis alat musik membrapon, yaitu musik tersebut menggunakan kulit sebagai sumber bunyi atau selaput tipis yang direntangkan. (Solihing, Ibid: 95). Rebana dalam bahasa Sulawesi Barat disebut dengan rawana, sedangkan dalam bahasa Arab disebut Lafud. Kehadirannya sebagai alat musik tradisional merupakan penggabungan budaya antara budaya Arab dan budaya Mandar. Sekitar abad ke 17 yang lalu atau zaman pemerintahan raja Mandar yang ke IV Daetta , anak pertama dari raja ke II Tomeppayung, Cucu Raja Mandar I Imanyambungi ( Todilaling). Wilayah ini menjadi salah satu target untuk menciptakan sebuah paham yang konon adalah paham melawan animisme atau zaman penyembahan berhala, pengaruh itu tidak lain kalau bukan pengaruh budaya Arab, (Ibu Cammana, 31 juli 2003) Sumber : https://www.tradisikita.my.id/2016/08/5-alat-musik-tradisional-sulawesi-barat.html
Mamose adalah adat orang Budong-Budong yang harus di lestarikan, ritual ini tepatnya dilaksanakan di desa Tabolang, kec. Topoyo, kab. M amuju Tengah , Sulawesi Barat. Adat mamose di lakukan tiga kali dalam setahun yang pertama di lakukan sebelum masuk hutan, yang kedua dilakukan setelah selesai merumbut atau setelah membersihkan hutan atau tempat yang nantinya akan di tanamai tanaman dan yang ketiga di lakukan setelah panen. Dalam mamose terdapat berbagai ritual yang dilakoni, mulai dengan melakukan aksi menggunakan parang di tempat terbuka di sekitaran rumah adat Budong-Budong dan di saksikan langsung oleh raja dan masyarakat. Dalam aksinya Pamose sebutan bagi tokoh adat yang sedang beraksi dengan berbicara bahasa Budong-Budong lalu menyampaikan pesan-pesan terhadap raja maupun terhadap para masyarakat. Sebelum melakukan aksinya terlebih dahulu iringi dengan musik dengan gendang, saat pamose menghadap ke raja dan tobara musik gendang di hentikan lalu pamose mem...
Proses pembangunan rumah panggung masyarakat Mandar, di dusun Sumael, desa Samasundu, kec. Limboro, kab. Polewali Mandar, ini dapat terlihat dari pembangunan rumah panggung milik kepala dusun Sumael, Ahmad Basir (15/01/2017) Budaya gotong royong masih jelas terlihat di dusun Sumael, mulai dari proses perobohan, hingga pendirian ulang rumah kepala Dusun banyak dibantu oleh tetangga, dan warga dusun lain yang lokasinya tak jauh dari Sumael, masih dalam wilayah satu desa yaitu desa Samasundu. Mulai dari warga Kambajawa, Samasundu 1 dan Samasundu 2 semua bersatu membantu pendirian rangka rumah panggung yang baru. Kegiatan pendirian rumah panggung di suku Mandar adalah hal yang menarik, karena dibantu oleh masyarakat sekitar maka sang empunya rumah wajib menyediakan sajian khas tradisi yang akan menemani kegiatan berat yang hanya dilakoni oleh para pemuda ini. Dari sajian pisang beragam jenis, songkol, golla kambu yang diletakkan diatas nampan besar. Dan ada satu...
Kawao, belakangan ini pengguna facebook di Sulbar suka menuliskan kata itu, kata yang seharusnya ditulis kawao' atau kawaoq. Apakah semua orang (itu) paham dengan kawao'? Kawao' dalam mitologi orang Mandar, setidaknya di pesisir, adalah sosok hantu laut yang menjelma sebagai seekor gurita raksasa bertentakel tiga. Makanya sering disebut "burita kawao'" atau gurita hantu (kira-kira begitu frase padanannya dalam bahasa Indonesia). Kawao' atau gurita kawao' adalah teror menakutkan bagi pelaut di Mandar, jelmaan mahluk setengah gaib dan suka muncul pada saat hujan gerimis. Ada spot-spot tertentu di mana mahluk sialan nan menakutkan ini sering muncul, terutama di jalur laut tradisional perairan perbatasan Polman - Majene ke arah Balikpapan. Di sepanjang rute tersebut kawao' sering muncul. Kemunculannya ditandai dengan laut yang terasa kental (perahu terasa sulit melaju?), dan tiang layar dipenuhi "gattun...
Kaleok adalah desa kecil yang terletak di perbatasan antara Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan, tepatnya di ketinggian 600-800 meter di atas permukaan laut kecamatan Binuang, kabupaten Polewali Mandar,. Desa kaleok dikenal dengan desa yang memiliki bahasa daerah dan adat yang kental dengan garis keturunan Pattae. Salah satu adat yang ada dan masih dilaksanakan sampai saat ini adalah "Ma'tamba Bulung". Ma'tamba bulung dalam pandangan warga desa Kaleok merupakan upacara adat sebagai permohonan kepada yang Mahakuasa agar segala usaha masyarakat dalam ruang lingkup desa berhasil, baik dalam bidang pertanian, perkebunan, dan bidang lainya. Biasanya upacara adat ini dilaksanakan saat padi di sawah mulai berbuah dan dilaksanakan setidaknya satu kali dalam satu tahun. Sumber : http://kompadansamandar.blogspot.co.id/2018/03/mattamba-bulung-upacara-adat-warga--kaleok.html
Pertunjukan koayang, atau pakkoa-koayang (lucu dan sangat menghibur), biasanya dipadukan dengan tabuhan rebana sebagai hiburan. Pertunjukan ini mungkin banyak yang tak tahu dan belum pernah menyaksikannya. Dari apa yang saya saksikan, saya tak percaya jika Anda tak tertawa terbahak bahak jika menyaksikan kelucuan mereka. Pertunukan Koayang yang ditampilkan oleh grup rebana di dusun Sumael dibarengi dengan cerita oleh lawan main pakkoayang yang disebut pattemba koayang. Bukan saja para koayang yang bergerak sendiri tapi ada lawan main pakkoayang yang disertai dengan guyonan dari awal hingga akhir pertunjukan. Biasanya tampil terlebih dahulu dengan koayang yang seakan terbang dan sesekali mencoba mematuk penonton.. setelah itu datanglah pattemba koayang dengan menunggang banyal guling (missawe) disertai dengan kayu sebagai senjata.. Masing-masing bergerak sesuka mereka dan dilanjut dengan guyonan lucu dan koayang ditembak. Setelah...
Cengnge` adalah nama seekor burung bersuara merdu dan berbulu indah yang terdapat di daerah Mandar, Sulawesi Barat, Indonesia. Di kalangan masyarakat Mandar, ada sebuah cerita menarik yang mengisahkan tentang seorang gadis cantik yang menjelma menjadi seekor burung Cengnge`. Alkisah, di sebuah kampung di daerah Mandar, Sulawesi Barat, hidup sepasang suami-istri yang miskin dan tidak mempunyai anak. Hampir setiap malam mereka berdoa agar dikaruniai seorang anak, namun Tuhan belum juga mengambulkan doa mereka. Meski demikian, sepasang suami-istri itu tidak pernah berputus asa untuk terus berdoa kepada Tuhan. “Ya Tuhan! Jika Engkau berkenan mengaruniakan kami seorang anak laki-laki, hamba bersedia membuatkannya ayunan dari emas,” doa sang Suami. Sebulan kemudian, sang Istri pun hamil. Alangkah senang dan bahagianya sang Suami mengetahui hal itu. Namun hatinya juga bingung, karena ia harus memenuhi janjinya untuk membuatkan anaknya...