Makanan Minuman
Makanan Minuman
Kuliner Sulawesi Barat Mandar
Loka Sattai #SBM
- 13 November 2018

Pada Jaman dahulu, masyarakat yang bermukim di daerah Sulawesi Barat mengolah bahan makanan dengan cara tradisional dan memakai alat yang masih konvensional, namun upaya untuk mencukupi kebutuhan hidup khususnya makanan, terus mereka upayakan sedemikian rupa agar kehidupan mereka terus berlangsung. Jika dibandingkan jaman sekarang dimana bahan makanan pokok seperti beras dapat dengan mudah diperoleh baik dari petani maupun di pasar-pasar ataupun swalayan, maka masyarakat tempo dulu untuk mendapatkan beras sangatlah sulit atau sangat susah, apalagi masyarakat yang kurang mampu. Oleh karenanya menjadi salah satu makanan alternatif pengganti beras saat itu adalah buah-buahan seperti buah pisang selain umbi-umbian dan sagu.

Buah pisang seperti pisang kepok sudah sejak dahulu dikonsumsi oleh masyarakat baik di provinsi Sulawesi Barat maupun masyarakat Indonesia pada umumnya. Buah ini boleh dikonsumsi langsung terutama yang sudah matang maupun diolah terlebih dahulu dengan cara direbus, dibakar atau digoreng. Bahkan saat ini dioleh dengan cara moderen dan disajikan di warung kopi, restoran bahkan hotel-hotel mewah.

Pisang kepok yang sejak jaman dahulu oleh masyarakat di provinsi Sulawesi Barat telah diolah sedemikian rupa sehingga mempunyai rasa yang enak untuk dinikmati disebut Loka Sattai. Selain pisang kepok muda sebagai bahan dasar pembuatan makanan tradisional Loka sattai ini, bahan dasar yang tidak kalah pentingnya adalah santan kelapa. Seperti kita ketahui, penggunaan santan kelapa untuk berbagai macam masakan atau kuliner tentu bukan hal yang asing guna menambah citra rasa, hal ini juga sudah diketahui oleh masyarakat Sulawesi Barat sudah sejak jaman dahulu. Agar rasanya tidak hambar maka adonan santan perlu diberi sedikit garam. Loka Sattai ini sangat disukai oleh semua kalangan masyarakat Sulawesi Barat maupun di luar Sulawesi Barat, seperti Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan. Loka Sattai merupakan salah satu warisan budaya yang dilakukan secara turun-temurun dari nenek moyang hingga ke anak cucu masyarakat Sulawesi Barat.

Loka Sattai itu sendiri mempunyai beberapa nama, misalnya masyarakat Mandar menamainya Loka Sattai, masyarakat Polman menamainya Loka Anjoroi , Masyarakat Mamuju menamainya Loka Ro’do , sedang Masyarakat di Matra dan Mateng menamainya sesuai bahasa dan budaya masing-masing. Loka Sattai merupakan makanan yang tidak asing lagi bagi masyarakat Sul-Bar. Pada acara-acara keluarga misalnya: Acara Syukuran, Acara adat Perkawinan dll acara keluarga, kurang lengkap rasanya jika menu seperti Loka Sattai tidak disajikan atau tidak dinikmati bersama dalam acara tersebut.

Seperti yang telah disebutkan diatas, cara mengolah dari bahan hingga menjadi hasil berupa makanan tradisional “Loka Sattai” memang tidak sulit. Untuk itu kita hanya membutuhkan beberapa bahan dan alat agar proses pengolahan dilakukan dengan baik dan ringkas. Pertama-tama kita persiapkan bahan-bahan sebagai berikut :

  • Pisang Kepok 1 Sisir, boleh yang muda atau yang agak mengkal
  • 1 Butir kelapa yang agak tua agar santannya lebih banyak
  • Air kurang lebih ½ liter
  • Garam secukupnya
  • Nampan atau wadah untuk tempat pengolahan
  • Alat pengaduk

Langkah berikutnya adalah cara pengolahan yakni :

Pisang Kepok yang masih muda diurai satu persatu lalu direbus hingga matang. Sementara itu satu butir kelapa diparut halus dan dicampur air kemudian diperas dan diambil santannya. Air santan kelapa ini ditampung dalam satu wadah atau nampan lalu ditambahkan garam secukupnya. Selanjutnya pisang yang sudah matang tersebut diangkat atau ditiriskan dan dalam keadaan masih panas, pisang tersebut satu persatu dikupas kulitnya lalu dimasukkan atau dicampurkan ke dalam santan kelapa tadi.

Adonan pisang dan santan kelapa diaduk terus menerus hingga menyatu dan perlahan-lahan hingga adonan menjadi kental. Adonan kental terjadi oleh karena panas yang tersimpan dalam pisang rebus perlahan – lahan mempengaruhi santan kelapa. Akhirnya adonan atau kuliner Loka Sattai siap untuk disajikan atau dihidangkan. Loka sattai ini rasanya semakin enak jika dimakan atau dipadukan dengan ikan kering Toppa atau Ikan kering (ikan seribu) yang disambal dengan sambel terasi.

Inventarisasi WBTB, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Barat

Sumber : https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbsulsel/loka-sattai-kuliner-khas-mandar/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
tes
Alat Musik Alat Musik
Bali

tes

avatar
Reog Dev
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline