Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Sulawesi Barat Kabupaten Polewali Mandar
Tari Patudu, Cerita Rakyat Sulawesi Barat

Pada zaman dahulu kala, di daerah Mandar, Sulawesi Barat, hiduplah seorang anak raja di daerah pegunungan. Ia tinggal dalam sebuah istana yang dikelilingi oleh taman bunga dan pohon buah-buahan. Di dalam taman itu terdapat sebuah kolam pemandian yang sangat bersih dan jernih airnya.

Pada suatu haru, saat gerimis turun, tampaklah pelangi yang indah sekali di atas istana anak raja. Bersamaan dengan itu tercium pula wewangian yang harum sekali. Si anak raja seger mencari-cari asal wangi-wangian itu namun tak dijumpainya di dalam istana. Kemudian ia terus mencari hingga ke halaman istana. Di sana pun ia tak menemukan sumbernya kecuali kenyataan bahwa bunga-bunga dan buah-buahan miliknya telah dipetik orang. Anak raja menjadi sangat marah. Ia ingin sekali menangkap dan menghukum para pencuri yang berani mengambil tanpa meminta izin kepada pemiliknya. Maka disusunlah siasat untuk menangkap si pencuri.

Keesokan harinya si anak raja bersembunyi di taman untuk mengintai. Tak lama kemudian muncullah pelangi warna warni yang disusul dengan tujuh ekor merpati terbang berputar-putar dengan indahnya. Tiba-tiba ketujuh ekor merpati itu menjelma menjadi bidadari yang cantik. Dengan suka ria mereka pun mandi di kolam. Beberapa bidadari itu senang sekali memetik bunga dan buah-buahan. Anak raja sangat terpesona melihat kecantikan ketujuh bidadari itu. Kemudian timbul keinginan untuk memperistri salah satu dari mereka.

Lalu terlintaslah dalam pikiran anak raja untuk mengambil salah satu selendang bidadari itu. Dan benar saja, berkat selendang yang disembunyikan oleh si anak raja, salah seorang bidadari itu tak dapat lagi terbang ke kahyangan. Bidadari yang bernama Kencana itu akhirnya dijadikan istri si anak raja. Beberapa tahun kemudian mereka mempunyai anak.

Pada suatu hari, bidadari Kencana membersihkan kamar tempat suaminya menyimpan benda pusaka. Tak disangka ia temukan selendangnya. Oh alangkah senang hati bidadari Kencana. "Aku akan kembali ke kahyangan," kata Kencana. Dan ketika suaminya pulang, sambil menyerahkan anaknya, Kencana berpamitan hendak kembali ke kahyangan. "Seandainya kalian merindukan aku, pandanglah pelangi seiap kali muncul dihadapanmu." Kemudian Kencana pun terbang ke kahyangan. Ia terbang sambil mengipas-ngipaskan selendangnya naik menyusuri pelangi.

Singkat cerita, sejak saat itu, setiap kali pelangi muncul, ayah dan anak itu memandanginya untuk melepas rindu pada Bidadari Kencana. Oleh masyarakat setempat, gerakan Bidadari Kencana mengipas-ngipaskan selendangnya saat menyusuri pelangi diabadikan dalam Tari Patuddu, salah satu tarian di daerah Mandar, Sulawesi Barat. Tarian ini biasanya ditarikan untuk menyambut tamu agung.

Sumber : Buku Kartu Dongeng Nusantara karya Kak Tino

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Prajurit pemanah kasultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU