Apakah Tari Lenggo itu? Tari Lenggo adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari daerah Bima, NTB . Tarian ini dibagi menjadi dua jenis tarian yaitu Tari Lenggo Melayu dan Tari Lenggo Mbojo . Tari Lenggo Melayu ini merupakan jenis Tari Lenggo yang dimainkan oleh penari pria, sedangkan Tari Lenggo Mbojo dimainkan oleh penari wanita. Tarian lenggo awalnya merupakan tarian klasik yang muncul serta berkembang di lingkungan istana Kerajaan Bima, dan hanya ditampilkan pada acara-acara tertentu saja. Sejarah Tari Lenggo Seperti yang disampaikan di atas, Tari Lenggo dibagi menjadi dua jenis tarian, yaitu Tari Lenggo Melayu dan Tari Lenggo Mbojo. Menurut sumber sejarah yang ada, Tari Lenggo yang pertama kali diciptakan adalah Tari Lenggo Melayu. Tari Lenggo Melayu ini diciptakan oleh seorang mubalig dari Sumatera barat bernama Datuk Raja Lelo . Tarian ini awalnya diciptakan khusus untuk...
Tari Wura Bongi Monca adalah salah satu tarian selamat datang atau penyambutan tamu dari Bima, NTB. Tarian ini dilakukan oleh penari perempuan secara berkelompok dengan gerakan yang lemah lembut sambil menaburkan beras kuning sebagai simbol penghormatan dan harapan. Tari Wura Bongi Monca ini merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal dan masih sering dipentaskan di berbagai acara di daerah Bima, NTB. Sejarah Tari Wura Bongi Monca Menurut beberapa sumber yang ada, Tari Wura Bongi Monca ini merupakan salah satu tarian tradisional yang sudah ada dan berkembang pada masa Kesultanan Abdul Kahir Sirajuddin tahun 1640-1682. Tarian ini ditampilkan untuk menyambut kedatangan tamu istana yang sedang berkunjung. Dengan paras cantik dan gerak yang gemulai, para penari menyambut kedatangan tamu sambil menaburkan beras kuning sebagai simbol penghormatan dan harapan. Nama Tari Wura Bongi Monca sendiri diambil dari bahasa Bima yang berarti menabur beras kuning....
Tari Lenggo ada dua jenis yaitu Tari Lenggo Melayu Dan Lenggo Mbojo. Tari Siwe (tari perempuan), yaitu jenis tari yang dimainkan oleh para penari perempuan seperti lenggo siwe (lenggo Mbojo), toja, lengsara, katubu dan karaenta. Tari Mone (tari laki-laki), yaitu jenis tari yang dimainkan oleh penari laki-laki, seperti kanja, sere, soka, manca, lenggo mone (lenggo melayu) dan mpa'a sampari
Bima merupakan daerah yang terletak di pesisir pantai sehingga membuat masyarakat disana sangat menyukai makanan yang berbahan dasar ikan laut. Bahkan mereka bilang jika belum makan pakai ikan maka belum makan namanya. Salah satu makanan yang terbuat dari ikan khas Bima yaitu Uta Kato Bhasa Tarindi Mange. Bahan dasarnya adalah ikan kakap atau ikan bandeng, tapi bisa juga jika kita ingin menggantinya dengan ikan lain. Bahan-bahan : ½ kg ikan kakap atau bandeng atau ikan apa saja sesuai selera tapi kalo bisa jangan ikan kembung, 1 batang sereh, 1 ruas jari lengkuas, 1ikat atau 1 genggam kemangi. Bumbu yang dihaluskan : 2 buah cabe merah atau keriting, 10 butir kemiri, ½ ruas jari jahe, 10 butih bawang merah, 5 siung bawang putih, ½ ruas jari kunyit/bisa juga tidak pakai, 2 jumput tarindi (pucuk daun asam). Cara Membuatnya :...
Sate Ikan Tanjung merupakan makanan khas lombok utara tepatnya daerah tanjung. biasanya Sate Ikan Tanjung dapat di temui di sekitaran jalan tanjung. jika anda tertaring mencoba makanan tersebut, anda dapat mencoba untuk memebuatnya dirumah. Bahan-Bahan : 10 butir Cabe Merah ( Bisa kurang atau lebih tergantung selera ) 7 butir Cabe merah kering 5 siung Bawang Putih 1 ruas jari Lengkuas Jahe, sekitar 1/2 dari Lengkuas 6 butir Kemiri 5 sdm Kecap manis Irisan Kulit Jeruk Purut/ Limau (secukupnya) 1 Sdm Kecap manis 1 sdt Garam 75 ml Santan kental ½ Kg Ikan Laut (ikan cakalang/ ikan langoan/ ikan marlin) Tusuk sate ( secukupnya ) 4 lembar Daun Jeruk Limau Cara Mmembuat : Ikan laut dibersihkan, kemudian potong menjadi beberapa bagian dengan bentuk persegi panjang. Cabe rawit, cabe merah, garam, bawang putih, lengkuas, jahe, dan kemiri dihaluskan....
Kahangga merupakan kue tradisional Bima yang sejak dulu menjadi favorite untuk cemilan saat santai, tekstur dan bentuknya sangat sederhana dan bahanya pun sangat mudah didapatkan, dengan aromanya yang gurih terbuat dari tepung beras dan gula dan sangat bebas dari bahan-bahan kimia maupun pengawet, kahangga pun sangat tahan lama jika di simpan untuk beberapa minggu. Cara membuat kahangga sangat mudah dimana tepung beras dicampur dengan gula dalam satu wadah di kocok hingga menggental lalu dibuat seperti sebuah mie kemudian di goreng hingga renyah dan gurih. Kahangga mempunyai daya tarik tersendiri bagi pecintanya, karena saat di gigit akan langsung terasa manis dan renyah apalagi ditemani secangkir kopi dan teh hangat. Biasanya kahangga paling sering dihidangkan pada saat ada hajatan seperti pernikahan maupun acara besar lainnya. Sumber: http://kuliner-tradisional.kampung-media.com/2015/02/09/kahangga-kue-tradisional-bima-8382
Kuliner khas NTB yang satu ini menjadi kuliner yang sering di santap dan dinikmati oleh masyarakat NTB, jeje tunjak lapis poeteng memiliki daya tarik dan rasa yang khas tersendiri. Biasanya kuliner khas NTB ini dimakan untuk cemilan saja. Kuliner jaje tunjak lapis poeteng terbuat dari ketan yang bercampur dengan parutan kelapa lalu dikukus dan ditambahkan sedikit garam. Poeng sendiri adalah tape ketan yang pada proses pembuatannya digabungkan dengan perasan daun segar. Sumber : https://azzamaviero.com/makanan-khas-nusa-tenggara-barat/
Tuak manis adalah minuman khas Suku Sasak dan diambil dari bahan alami yang tumbuh di hutan sekitar rumah warga. Minuman ini berasal dari pohon enau yang tumbuh di hutan, salah satunya hutan Pusuk Lestari, Lombok Barat. Tuak manis dipercaya mampu menyembuhkan beragam penyakit seperti kencing batu, kencing manis, sakit pinggang atau encok, dan memperlancar buang air kecil. Sumber: https://tempatwisataindonesia.id/makanan-khas-lombok/
Namanya Durian Gundul Khas Lombok. Namanya memang unik. Nama itu dikarena buah durian khas lombok ini tidak memiliki duri tajam pada kulit buahnya seperti durian biasanya, berbeda dengan durian pada umumnya. Bentuk durian ini lucu, jika dilihat-lihat bentuk buahnya mirip dengan tempurung kelapa dengan ukuran sebesar buah melon. Bobot buah ini sekitar 800-900 gram. Bau harum durian akan terasa semerbak ketika durian gundul ini matang. Rasanya tentu saja mantap dan manis dengan kandungan gula 14 -15 derajat brix. Ketebalan daging buah 0,5 cm seperti daging buah durian lokal pada umumnya dan berwarna kuning terang dengan produktifitas dapat mencapai 200 – 400 kg/pohon/tahun. Tanaman ini mampu beradaptasi dengan baik di dataran rendah sampai sedang dengan ketinggian 250 – 700 meter dpl (di atas permukaan laut). Tanaman durian gundul ini merupakan tanaman durian yang mengalami mutasi bentuk oleh alam sehingga duri-duri di sekujur kulitnya tidak ada dan satu-satuny...