Alat Musik
Alat Musik
Alat Musik Nusa Tenggara Barat Bima
Arubana
- 12 Juli 2018

Alat musik ini mulai dikenal seiring masuknya Islam di Bima. Masyarakat Bima Dompu menyebutnya dengan Arubana. Rebana termasuk juga jenis musik membranofon. Rebana biasanya merupakan suatu musik orkestra yang semua peralatan musiknya adalah rebana. Hanya besar kecilnya saja yang membedakan nadanya. Orkestra rebana diperggunakan juga sebagai alat musik pengiring seperti Lombok, Rebana dipergunakan untuk  menggiringgi tari Rudat. Di Bima untuk mengiringi Ziki( zikir)tari hadrah, di sumbawa untuk mengiringi Lawas ( tembang Sumbawa), atau dalam bentuk musik orkestra seperti sakeco, saketa dan juga untuk mengiringi tarian kreasi baru.

Bahan untuk membuat rebana yaitu terdiri atas kayu, kulit, rotan dan kawat. Masyarakat Bima Dompu membuat Arubana dengan  kayu nangka atau kayu jati. Kulit yang dipakai adalah kulit kambing. Rotan dan Kawat dipergunakan sebagai bahan untuk menutup atau membingkai bagian antara penampang kulit rebana dengan badan rebana. Selain itu digunakan juga untuk mengencangkan rebana, terutama pada waktu menyetem dengan cara memasukkan rotan utuh (bulat) ke dalam rongga rebana di sela – sela antara kulit dengan kayu.

Bagian – bagian rebana terdiri atas penampang rebana yang bahannya dari kulit. Di Sumbawa disebut angkang rebana, di Bima disebut tando. Bagian badan rebana dari kayu, di Lombok disebut batang rebana. Rotan sebagai pengencang yang dimasukkan ke dalam rongga rebana, di Sumbawa disebut seda, di Bima disebut sida dan di Lombok disebut sidak. Lingkaran bawah dari rebana ini di Lombok disebut lengkeh, di Sumbawa disebut lengkar dan di Bima disebut kontu. Sedang paku dari kayu yang dipasang pada lengkar berfungsi mengencangkan tali, di Lombok disebut pasek ( paku) dan di Bima disebut wale. Tali – tali pada rebana di Sumbawa mempunyai nama khusus yaitu penaran

Pada mulanhya rebana tidak dihias dengan ornamen – ornamen, namun dalam perkembangannya, ada juga yang diberi hiasan dan dicat. Pada umumnya warna rebana adalah coklat, baik sebagai pelituran maupun karena warna asli kayunya. Khusus di Lombok, kadang – kadang di cat dengan warna merah, biru dan kuning. Karena ornamen itu hanya sebagai hiasan, maka tidak mempunyai maksud simbolis tertentu.(Alat Musik Tradisional Bima-Dompu, M. Hilir Ismail & Alan Malingi)

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline