Bagian – bagian rebana terdiri atas penampang rebana yang bahannya dari kulit. Di Sumbawa disebut angkang rebana, di Bima disebut tando. Bagian badan rebana dari kayu, di Lombok disebut batang rebana. Rotan sebagai pengencang yang dimasukkan ke dalam rongga rebana, di Sumbawa disebut seda, di Bima disebut sida dan di Lombok disebut sidak. Lingkaran bawah dari rebana ini di Lombok disebut lengkeh, di Sumbawa disebut lengkar dan di Bima disebut kontu. Sedang paku dari kayu yang dipasang pada lengkar berfungsi mengencangkan tali, di Lombok disebut pasek ( paku) dan di Bima disebut wale. Tali – tali pada rebana di Sumbawa mempunyai nama khusus yaitu penaran
Pada mulanhya rebana tidak dihias dengan ornamen – ornamen, namun dalam perkembangannya, ada juga yang diberi hiasan dan dicat. Pada umumnya warna rebana adalah coklat, baik sebagai pelituran maupun karena warna asli kayunya. Khusus di Lombok, kadang – kadang di cat dengan warna merah, biru dan kuning. Karena ornamen itu hanya sebagai hiasan, maka tidak mempunyai maksud simbolis tertentu.(Alat Musik Tradisional Bima-Dompu, M. Hilir Ismail & Alan Malingi)