Budaya Indonesia
79 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Durian Bertebaran
Makanan Minuman Makanan Minuman
Kepulauan Riau

Durian Bertebaran, kenapa bertebaran? Durian?!   Saya datang dari Batam, Kepulauan Riau. Budaya asli dari Batam tidaklah banyak, dan hampir semua yang terkenal sudah dibahas, contohnya jembatan barelang, tari zapin, rumah limas potong. Karena itu, bagaimana kalau kita bahas saja kebiasaan yang sangat populer bagi mayoritas masyarakat Batam, tidak dibatasi oleh apapun sukunya, apapun agamanya.    Pembangunan di Batam dipelopori oleh Presiden ke-3 Republik Indonesia, Pak B.J. Habibie pada tahun 1998. Batam dibangun dengan harapan bisa menyaingi pulau seberang yang sangat sukses dan maju, kita kenal juga dengan sebuah negara yang kecil tetapi sangat pesat perkembangannya, Singapura. Jika kita lihat kembali ke tahun 1998, Batam penuh dengan hutan, penduduk nya jarang. Yang artinya, kebanyakan penduduk di Batam adalah pendatang dari luar, dan kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang berasal dari daerah lain di Provinsi Kepulauan Riau yang datang demi...

avatar
OSKM18_16618106_Terrance Lim
Gambar Entri
Tradisi Ceng Beng Ubah Stigma Pemakaman jadi Tempat Wisata
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Kepulauan Riau

“Indonesia, satu kata berjuta makna” Mungkin inilah kata yang paling tepat untuk menggambarkan negeri yang amat kaya akan perbedaan yang meciptakan keanekaragaman yang terjalin dengan indahnya. Tidak bisa kita pungkiri bahwa negara kita Indonesia, merupakan negara yang sangat kaya, mulai dari alamya termasuk flora dan fauna, tradisi dan budaya yang diturunkan leluhur yang masih terjaga keasliannya dengan harmonis, serta masih banyak lagi yang tidak dapat kita tuliskan satu persatu. Begitulah ungkapannya. Setiap wilayah di Indonesia pasti memiliki ciri khas yang melukiskan pesona alam daerahnya, Salah satunya ialah Kota Pangkalpinang. Mendengar tentang Kota Pangkalpinang yang merupakan ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pasti yang langsung terlintas di benak kita adalah tentang keindahan alamnya, terlebih lagi bagi para penggemar film Laskar Pelangi, dimana film tersebut menceritakan kehidupan anak pinggir pantai yang berjuang untuk mempertahankan kehidupan s...

avatar
Oskm18_16318037_endrico
Gambar Entri
Batik Gonggong
Motif Kain Motif Kain
Kepulauan Riau

Kepulauan Riau adalah sebuah provinsi di Pulau Sumatera yang terdiri atas 2.408 pulau. Provinsi yang beribukotakan Kota Tanjung Pinang ini terdiri atas 5 kabupaten (Bintan, Karimun, Anambas, Lingga, dan Natuna) serta 2 kota (Batam dan Tanjung Pinang). Meskipun Kepulauan Riau berbatasan langsung dengan negara Singapura dan Malaysia, Kepulauan Riau memiliki cukup banyak budaya asli yang masih diakui masyarakat setempat, salah satunya adalah Batik Gonggong. Dari namanya sendiri sudah terlihat bahwa Batik Gonggong merupakan perpaduan dari 2 unsur yang merupakan kebanggaan Indonesia, yaitu Batik sebagai motif kain warna warni khas Indonesia dan gonggong, jenis siput bercangkang unik yang hidup di laut. Mengapa gonggong? Gonggong merupakan salah satu kuliner seafood  khas Kepulauan Riau, mengingat Provinsi ini mayoritasnya adalah pulau dengan akses laut langsung. Gonggong biasanya disajikan dengan cara direbus/steam, kemudian Anda dapat mengeluarkan daging dari cangkangnya untuk...

avatar
OSKM_16918163_Louis Leonardo
Gambar Entri
Masjid Cheng Ho Batam
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Kepulauan Riau

Masjid Muhammad Cheng Ho ini terletak di Bengkong Laut, Bengkong, Batam. Masjid ini merupakan replika dari Masjid Laskamana Cheng Ho yang ada di Surabaya. Masjid ini diprakarsai dan dibiayai oleh seorang pengusaha di Batam. Masjid ini diresmikan pada hari Sabtu tanggal 21 Februari 2015, dua hari setelah perayaan Imlek 2015 pada tanngal 19 Februari. Cheng Ho adalah seorang laksamana yang datang dari Tiongkok yang memimpin pelayaran ke Indonesia. Ia pernah singgah di beberapa daerah seperti Aceh dan Palembang. Beliau merupakan anak dari Haji Ma Ha Zhi. Kedatangannya ke Indonesia sekaligus untuk mengembangkan Agama Islam. Masjid ini dibangun untuk mengenang perjalanan Laksamana Cheng Ho ke Indonesia. Selain sebagai tempat ibadah untuk umat Islam, masjid ini juga menjadi destinasi wisata yang diminanti oleh berbagai kalangan. Perdaduan antara gaya Tionghua dan Islam memberi masjid ini keunikan tersendiri. Selain masjid, terdapat juga replika dari kapal Laksamana Cheng Ho. Masjid...

avatar
Oskm18_16018178_candra
Gambar Entri
Arti Pemakaian Kain Songket Laki-Laki Melayu: Khususnya Tanjung Pinang Kepulauan Riau
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Kepulauan Riau

ARTI PEMAKAIAN KAIN SONGKET LAKI-LAKI MELAYU Kain Songket adalah salah satu kain khas Indonesia. Menariknya, seperti Kain Batik, Kain Songket di Indonesia berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah lain, baik motif maupun maksud cara pemakaiannya. Kain Songket juga tidak melulu digunakan oleh kaum perempuan, tetapi juga banyak digunakan oleh kaum laki-laki untuk maksud dan tujuan tertentu. Dalam kesempatan ini, akan diuraikan keunikan Kain Songket laki-laki Melayu, dari sebaran jenis hingga ragam cara pemakainnya yang berbeda-beda, khususnya yang tersebar di Tanjung Pinang Kepulauan Riau. Secara umum Kain Songket laki-laki Melayu dibagi menjadi dua jenis. Pertama dan yang paling bayak ditemukan, adalah Kain Songket yang diadopsi dari Kerajaan Lingga Johor Malaysia. Selain itu jenis kedua yang juga tidak kalah banyak, adalah Kain Songket yang diadopsi dari Padang Sumatera Barat. Kedua jenis kain ini pada prinsipnya memiliki beberapa kesamaan namun tetap memiliki keunikan...

avatar
OSKM18_19718311_Rasyal
Gambar Entri
Masjid Penyengat | #OSKMITB2018
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Kepulauan Riau

Pulau Penyengat adalah sebuah pulau kecil berukuran kurang lebih panjang 2.000 meter dan lebar 850 meter, yang terletak 2 km dari pusat Kota Tanjung Pinang. Kota Tanjung Pinang sendiri merupakan ibukota dari Provinsi Kepulauan Riau. Untuk menuju Pulau Penyengat para wisatawan biasanya menaiki Pompong yaitu sebuah kapal kayu kecil yang dimodifikasi dengan mesin bermotor tempel (outboard engine) berbahan bakar solar. Di Pulau Penyengat ini banyak terdapat sisa-sisa peninggalan sejarah, dan yang paling terkenal adalah sebuah masjid bernama Masjid Raya Sultan Riau Pulau Penyengat yang biasa disebut Masjid Pulau Penyengat.   Masjid Pulau Penyengat ini memiliki cerita unik tersendiri, pasalnya bahan perekat yang digunakan untuk membangun masjid ini bukanlah semen melainkan putih telur. Masjid ini berwarna kuning khas melayu dengan perpaduan warna hijau dimana Pulau Penyengat sendiri kental dengan adat melayunya. Jika dilihat dari depan masjid ini memliki dua menara dan dua ru...

avatar
OSKM18_16918303_FAIBE
Gambar Entri
Vihara 1000 Wajah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Kepulauan Riau

Tanjung Pinang merupakan ibu kota Provinsi Kepulauan Riau yang dihuni oleh 1,679,163 penduduk yang 111,730 di antaranya beragama Buddha. Oleh karena itu dapat dijumpai dengan mudah rumah-rumah ibadah para kaum Buddha atau yang biasa disebut dengan Vihara. Salah satunya yang kini mulai banyak dikunjungi wisatawan adalah Vihara Ksitigarbha Bodhisattva. Vihara ini selain merupakan tempat beribadah umat Buddha juga telah menjadi destinasi wisata religi di Kota Tanjung Pinang. Hal yang menarik perhatian para wisatawan adalah bahwa vihara ini memiliki 500 lebih patung Lohan yang masing-masing memiliki ekspresi wajah yang berbeda-beda dan tersusun berbaris rapi dengan warna yang seragam. Oleh karenanya, Vihara Ksitigarbha Bodhisattva ini biasa disebut dengan vihara 1000 wajah. Selain itu, saat memasuki kawasan ini terdapat sebuah gerbang besar yang menyerupai gerbang sebuah kota di negeri China pada zaman dahulu. Vihara ini juga memiliki 40 lebih patung dewa-dewa kepercayaan...

avatar
OSKM18_16118010_Mahardhani Annisa Muntaz
Gambar Entri
Tradisi Hari Bakcang di Natuna
Ritual Ritual
Kepulauan Riau

Festival Duan Wu atau yang biasa dikenal sebagai Hari Bakcang merupakan perayaan tradisional warga Tionghoa yang dirayakan pada tanggal 5 bulan 5 dalam penanggalan lunar China. Biasanya warga Tionghoa merayakannya dengan memakan Bakcang. Bakcang itu sendiri merupakan makanan khas dimana terdapat nasi pulut yang berisi daging dan dibungkus dengan daun bambu. Hal ini sesuai dengan asal kata 'Bak' yang berarti daging. Seiring perkembangan zaman , bakcang tidak hanya berisi daging namun bisa digantikan dengan sayur atau kacang sesuai selera. Umumnya perayaan Hari Bakcang ini sama dari satu daerah ke daerah lainnya di Indonesia, namun di Kabupaten Natuna warga Tionghoa merayakannya dengan sedikit berbeda. Warga Tionghoa di Natuna akan berbondong-bondong mandi(berenang) di laut pada tengah hari di Hari Bakcang tersebut. Mandi di laut dipercaya dapat membersihkan diri dan membuang kesialan yang ada. Biasanya warga Tionghoa di ibukota Kabupaten Natuna yaitu Kota Ranai akan merayakannya di...

avatar
Rzujidasata
Gambar Entri
TUJU LUBANG
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Kepulauan Riau

Pengantar Tuju lubang adalah suatu permainan yang terdapat di Sedanau, Kecamatan Bunguran, Kepulauan Riau. Penamaan permainan ini ada kaitannya dengan kegiatan pemainnya yang berusaha untuk melontarkan kerang ke arah/menuju sebuah lubang. Awal mula permainan ini, konon berasal dari kegiatan para nelayan yang disebut berkarang. Berkarang adalah bagian dari pekerjaan kaum nelayan yang dilakukan dengan cara menggali pasir di sekitar pantai untuk mendapatkan kerang kelimpat[1]. Selain mengumpulkan kelimpat, berkarang juga dimanfaatkan oleh para nelayan untuk memberi pelajaran awal kepada anak-anaknya dalam memanfaatkan hasil laut, sebelum mereka ikut mencari ikan di laut lepas. Kelimpat-kelimpat yang didapatkan dari kegiatan berkarang tersebut, selanjutnya akan dibawa ke rumah untuk dikonsumsi seluruh anggota keluarga. Kelimpat-kelimpat yang telah dikonsumsi itu, biasanya kulitnya akan dibuang di sembarang tempat, di sekitar pekarangan atau kolong rumah panggung para nelayan. Dan,...

avatar
Patriciapaays