Seni Pertunjukan
Seni Pertunjukan
Tempat Wisata Bersejarah Kepulauan Riau Pangkal Pinang
Tradisi Ceng Beng Ubah Stigma Pemakaman jadi Tempat Wisata
- 10 Agustus 2018
“Indonesia, satu kata berjuta makna”
Mungkin inilah kata yang paling tepat untuk menggambarkan negeri yang amat kaya akan perbedaan yang meciptakan keanekaragaman yang terjalin dengan indahnya. Tidak bisa kita pungkiri bahwa negara kita Indonesia, merupakan negara yang sangat kaya, mulai dari alamya termasuk flora dan fauna, tradisi dan budaya yang diturunkan leluhur yang masih terjaga keasliannya dengan harmonis, serta masih banyak lagi yang tidak dapat kita tuliskan satu persatu. Begitulah ungkapannya. Setiap wilayah di Indonesia pasti memiliki ciri khas yang melukiskan pesona alam daerahnya, Salah satunya ialah Kota Pangkalpinang. Mendengar tentang Kota Pangkalpinang yang merupakan ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pasti yang langsung terlintas di benak kita adalah tentang keindahan alamnya, terlebih lagi bagi para penggemar film Laskar Pelangi, dimana film tersebut menceritakan kehidupan anak pinggir pantai yang berjuang untuk mempertahankan kehidupan sekolahnya, yang tentunya mengambil latar keindahan alam terkhusus pantai dengan air jernih berhiaskan batu – batu granit raksasa. Namun sebenarnya, Kota Pangkalpinang dan lokasi syuting film Laskar Pelangi terletak di dua tempat yang berbeda. Kota Pangkalpinang terletak di Pulau Bangka yang notabenenya terpisah dengan Pulau Belitung yang menjadi lokasi syuting film Laskar Pelangi. Namun tidak hanya pantai dengan air jernih saja yang dimiliki oleh Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini mereka juga mempunyai objek wisata sejarah sekaligus religious yang sangat mempesona yakni Komplek Pemakaman Cina Sentosa. Jika kita mendengar kata pemakaman pasti pikiran kita langsung tertuju pada hal-hal yang berbau mistis dan menakutkan, namun hal tersebut tidak akan kita temui jika kita berkunjung ke area Komplek Pemakaman Cina Sentosa yang kental dengan nilai estetika bernuansa tionghoa. Komplek pemakaman ini menjadi destinasi yang sayang untuk dilewatkan jika berkunjung ke Kota Pangkalpinang. Pandangan miring tentang sebuah pemakaman akan langsung hilang saat kita menginjakkan kaki di pemakaman ini. Komplek Pemakaman yang memiliki luas kurang lebih 200.000 m persegi ini memiliki arsitektur dan ukiran yang unik di setiap kuburannya, beberapa makam di area ini memiliki tulisan aksara tionghoa yang menambah keindahan dari kuburan ini yang menandakan perbedaan status sosial ekonomi di setiap kuburan. Jumlah kuburan yang terdapat di dalam komplek ini berjumlah 12.950 kuburan , jadi wajar saja jika kuburan ini memiliki total lahan yang sangat luas dan dipredikatkan sebagai pemakaman terbesar di Asia Tenggara. Luar biasa ! Secara topografi, komplek pemakaman ini terletak di daerah dataran tinggi. Hal ini bertujuan untuk lebih menghormati dan menghargai leluhur nenek moyang yang telah mati. Sejarah menuturkan bahwa pemakaman ini didirikan oleh 4 orang yaitu Yap Fo sun, Chin A Heuw , Yap Then Tiam, dan Lim Sui Chan, Komplek pemakaman ini didirikan diatas tanah sumbangan milik Keluarga Marga Boen pada tahun 1935. Hal ini didasari oleh prasasti pada tugu pendiri makam yang terletak di depan sisi Paithin ( rumah tempat sembayang ) komplek pemakaman Setelah puas memahami tentang sejarah komplek pemakaman ini, kita bergeser ke bentuk fisik dari Komplek Pemakaman Sentosa. Komplek pemakaman disini memiliki arsitektur dan ukiran yang unik dan khas serta tertata secara rapi yang sekali lagi menegaskan bahwa komplek pemakaman ini harus anda coret dari daftar tempat yang anda anggap seram atau menakutkan. Jika anda berkunjung, anda mungkin tidak akan merasa seperti berada di sebuah pemakaman. Uniknya, walaupun Komplek Pemakaman Sentosa dikhususkan bagi para masyarakat Tionghoa yang berkepercayaan Konghucu, namun ada sebuah makam yang dari nisannya diketahui seorang muslim yang memeluk ajaran islam. Namun, diketahui bahwa orang yang dimakamkan dimakam tersebut masih memiliki keturunan Tionghoa. Tak ada habisnya, Komplek Pemakaman Sentosa memiliki hal lain untuk kita ketahui. Salah satunya tradisi tahunan yang diadakan di komplek pemakaman ini yang disebut Tradisi Ceng Beng. Sama halnya dengan masyarakat muslim yang melakukan ziarah kubur pada saat menyambut bulan suci ramadhan atau pada saat hari raya Idul Fitri, masyarakat tionghoa juga punya tradisi ziarah yaitu Tradisi Ceng beng, diulik dari kata perkata cheng yang berarti cerah dan beng yang berarti cemerlang membuat masyarakat Tionghoa percaya bahwa hari Ceng Beng adalah hari baik untuk dilakukan ziarah kubur karena cuaca cerah dan bagus serta arwah akan turun ke bumi. Tradisi Ceng Beng ini dilakukan setiap tanggal 5 April setiap tahunya pada kalender masehi, namun persiapan pelaksanaan tradisi Ceng Beng ini biasanya telah dilakukan berjauh jauh hari, tepatnya 10 hari sebelum pelaksanaan tradisi ini. Biasanya persiapan yang dilakukan untuk meyambut tradisi ini sangat variatif, mulai dari membersihkan makam leluhurnya, mengecat ulang kuburannya agar terlihat kesan lebih rapi, dan ada juga yang memperjelas tulisan aksara tionghoa yang berada di nisan pemakaman tersebut. Pemerintah Kota Pangkalpinang bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pangkalpinang sangat menyambut baik hari suci bagi masyarakat tiongkok ini, pemerintah Kota Pangkalpinang akan menyiapkan segala keperluan demi berlangsung suksesnya acara yang diadakan satu tahun sekali ini, mulai dari memasang spanduk, tenda, panggung hingga lampion - lampion untuk menjadikan acara ini terasa lebih mempesona. Memasuki puncak perayaan tradisi Ceng Beng alunan musik tanjidor mulai terdengar dari malam hari hingga fajar menjelang untuk menyambut peziarah yang datang ke komplek pemakaman ini. Puncak perayaan tradisi ini biasanya dilakukan dari malam hari hingga fajar mejelang. Peziarah yang datang ke pemakaman ini tidak hanya masyarakat Kota Pangkalpinang saja, banyak juga yang berasal dari luar daerah, mereka rela datang jauh hanya untuk melihat indahanya pesona pemakaman ini. Pada puncaknya masyarakat tionghoa melaksanakan sembahyang kepada leluhur yang telah dahulu meninggalkan mereka selain daripada itu biasanya masyarakat tionghoa juga meletakkan sesaji persembahan diatas makam milik leluhurnya, biasanya sesaji ini berupa aneka buah-buahan , daging ayam, babi, makanan, vegetarian, kue, serta uang kertas. Namun ada juga sebagian masyarakat yang meletakkan kembang api dan lilin disekitar makam leluhurnya dengan maksud dan tujuan agar makam leluhurnya lebih tampak bercahaya di tengah suasana kesunyian malam. Pemerintah Kota Pangkalpinang juga menyediakan satu tempat ibadah khusus yang diberi nama “Paitin”. Tempat ibadah khusus ini ditujukan bagi umat tionghoa yang ingin melaksanakan sembahyang dan ibadah bagi masyarakat yang yakin bahwa leluhurnya dimakamkan di pemakaman ini namun pemakaman tersebut tidak tampak lagi atau sudah tiada tertimpa oleh pemakaman lain. Menariknya pemerintah Kota Pangkalpinang menandai puncak perayaan Tradisi Ceng Beng ini dengan pesta kembang api dan penerbangan lampion ke angkasa dengan maksud dan harapan agar doa yang ditujukan pada leluhurnya tersebut dapat terkabulkan. Komplek Pemakaman Sentosa juga dapat dijadikan destinasi wajib bagi anda penggemar fotografi. Terlebih jika tradisi Cheng Beng berlangsung. Arsitektur kuburan bernuansa serba putih yang disertai ukiran dan ornament khas, serta nyala lilin dan kilauan kembang api akan menjadi objek foto yang sangat menarik. Jadi tunggu apa lagi ? Nikmati pesona Pangkalpinang lewat sensasi berbeda, Pemakaman Sentosa !

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya