Suman/Lemang adalah makanan khas Kalimantan Timur. Suman/Lemang merupakan makanan yang terbuat dari ketan yang dimasak dengan bumbu khas. Suman/Lemang sangat diburu orang saat ramadhan dan lebaran. Bahan-bahan: 4 kg beras ketan 6 butir kelapa, diambil santannya saja 4 siung bawang putih ditumbuk halus Garam secukupnya Cara Membuat: 1. Rendam beras ketan dalam air bersih selama setengah jam. 2. Angkat beras ketan dari rendaman, lalu masukkan ke dalam ruas bambu yang telah dilapisi daun pisang. Sisakan ruas bambu kira-kira 5 cm. 3. Campur santan, tumbukan bawang putih dan garam. 4. Masukkan santan ke dalam ruas bambu yang telah berisi beras ketan hingga agak penuh. 5. Matangkan dengan didekatkan pada api. Angkat bila matang.
Pengertian Upacara NAIK AYUN merupakan rangkaian tradisi adat KUTAI dalam menyambut kehadiran anak bayi yang baru lahir. Dimana pada hari pertama dari kelahiran tersebut si anak bayi telah diadzankan dan di iqamahkan di telinga kiri dan kanan si bayi. Ada acara kecil pula terhadap proses pembersihan, pengisian dan penguburan (penanaman) tembuni serta diberi penerangan berupa lampu / obor / pelita / listrik. Kira-kira 5 - 7 hari, terjadi lagi pemutusan tali pusar (Pusat) si bayi yang ditangani secara khusus pula oleh seorang bidan. Pertimbangan faktor kesehatan sang ibu, ekonomi keluarga yang menunjang, maka usia anak antara 15 hari hingga 1 bulan, upacara adat NAIK AYUN ini baru dilaksanakan. Asal Muasal NAIK AYUN Menurut Syariat Agama Islam * Hadist yang diriwayatkan oleh ABU DAUD dari ABU BURAIDAH, artinya : “Kami dimasa jahilliah jika ada salah seorang diantara kami melahirkan seorang...
Bahan-bahan/bumbu-bumbu : 400 gram nangka muda, dipotong-potong 3 lonjor kacang panjang, dipotong-potong 1 buah kepala ikan, dibelah 2 bagian 800 ml santan dari 1/2 kelapa 1/2 sendok teh asam jawa 1 batang serai, diambil putihnya, dimemarkan 2 cm lengkuas, dimemarkan 1 sendok makan garam 2 sendok teh gula pasir Bumbu Halus: 8 butir bawang merah 2 buah cabe merah keriting 1 buah cabai merah besar 1/2 sendok teh terasi, dibakar 2 butir kemiri, disangrai Cara Pengolahan : Rebus nangka muda sampai setengah matang. Angkat dan tiriskan. Rebus kembali nangka, santan, bumbu halus, serai, lengkuas, dan kepala ikan sampai mendidih. Masukkan kacang panjang,garam dan gula pasir. Masak sampai matang.
Lamin yang dibangun oleh masyarakat Dayak Kenyah tidak digunakan sebagai tempat tinggal melainkan untuk mengadakan upacara adat atau acara lainnya. Selain itu juga sebagai tempat penyimpanan barang-barang adat milik bersama. Rumah yang mereka tempati seperti rumah panggung, dengan tinggi dari permukaan tanah sekitar 30-50cm. Ukuran rumah biasanya sekitar 6x12m atau 5x10m. Terdapat 2 atau 3 kamar, dinding menggunakan kayu katan ludang. Tiang ruamh menggunakan kayu ulin, diameter sekitar 15-20cm. Atap rumah menggunakan kayu yang disebut sirap, atau daun-daunan. Kamar mandi dan dapur terletak dibelakang rumah. Di Lekaq Kidau, lamin memiliki ukuran 15x9m dan berdiri dari permukaan tanah sekitar 1 meter dengan ditopang 4 tiang yang berdiri kokoh di tengah ruangan. Tiang tersebut diukir dan dihiasi dengan motif naga dan manusia dalam posisi berdiri dengan kedua tangan dipinggang. Dinding pembatas antara ruangan dihiasi dengan lukisan khas suku Dayak, berupa berbagai j...
Air yang terdapat di sungai lama diyakini mempunyai “TUAH” karena sebagai asal usul turunan kerajaan. Maka Ngalak Air Kutai Lama adalah kelanjutan air kehidupan yang disatukan dengan air Mahakam dalam satu wadah dalam upacara “Bepelas”. Prosesi ini dimulai dengan berangkatnya utusan Dewa dan Belian dari Tenggarong menuju Kutai Lama melalui jalur Sungai Mahakam dengan membawa guci / molo yang akan diisi air di Kutai Lama. Dalam perjalanan mereka tersebut, mereka harus singgah di lima tempat dengan tujuan untuk meminta ijin dan sekaligus pemberitahuan tentang akan dilaksanakannya Erau. Di 5 tempat tersebut melakukan acara ritual Besawai dan Melaboh Tigu (Buang telur). 5 tempat tersebut adalah: 1. Di Belakang Pulau Kumala 2. Di Loa Gagagak (Loa Kulu) 3. Di Pamerangan (Jembayan) 4. Di Tepian Aji ( Samarinda Seberang ) 5. Di Tepian Batu (Kutai Lama, Angga...
Tarian orang Dayak beragam ada yang masih tradisional bhakan ada yang sudah dikreasikan. Tarian tradisional berdasarkan fungsinya dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yakni (1) jenis tarian keagamaan seperti untuk pengobatan, atau mengundang roh gaib seperti tarian pada upacara Belian Bawo, Sentiyu dan Kwangkai ; (2) tarian adat biasanya dilaksanakan pada saat upacara adat ; (3) tarian hiburan/pergaulan seperti leleng. Tarian-tarian ini dimainkan baik oleh perempuan maupun laki-laki., tunggal maupun berkelompok. Kelengkapan tari lainnya adalah Mandau dan tameng ; bersunung, bahan yang dipakai di sekeliling bahu biasanya terbuat dari kulit macan atau beruang ; bulu burung enggang atau merak, biasanya digunakan untuk hiasan topi aatu hiasan besunung dan dipegang ditangan sebagai kelengkapan tari bagi perempuan. Sikap burung enggang sering digunakan dalam gerak tari, sedangkan paruhnya untuk hiasan kalung atau topi. Burung dalam kepercayaan masyarakat Dayak...
Tarian orang Dayak beragam ada yang masih tradisional bhakan ada yang sudah dikreasikan. Tarian tradisional berdasarkan fungsinya dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yakni (1) jenis tarian keagamaan seperti untuk pengobatan, atau mengundang roh gaib seperti tarian pada upacara Belian Bawo, Sentiyu dan Kwangkai ; (2) tarian adat biasanya dilaksanakan pada saat upacara adat ; (3) tarian hiburan/pergaulan seperti leleng. Tarian-tarian ini dimainkan baik oleh perempuan maupun laki-laki., tunggal maupun berkelompok. Kelengkapan tari lainnya adalah Mandau dan tameng ; bersunung, bahan yang dipakai di sekeliling bahu biasanya terbuat dari kulit macan atau beruang ; bulu burung enggang atau merak, biasanya digunakan untuk hiasan topi aatu hiasan besunung dan dipegang ditangan sebagai kelengkapan tari bagi perempuan. Sikap burung enggang sering digunakan dalam gerak tari, sedangkan paruhnya untuk hiasan kalung atau topi. Burung dalam kepercayaan masyarakat Dayak...
Masyarakat Dayak Kenyah memiliki bibit padi abung dan bibit padi mayas, yang didapat secara turun-temurun dengan cara menyisihkan bibit padi terbaik untuk disemaikan lagi pada musim tanam nanti. Disela-sela ladang, mereka juga menanam palawija dan sayuran untuk memenuhi kebutuhan akan vitamin. Orang kenyah mengenal beberapa tahapan dalam bercocok tanam. Pertama ketua adat akan melakukan pertemuan untuk membagi lahan sekitar 1 – 2,5 hektare tiap keluarga agar tidak terjadi bentrok dalam mengusahakan lading, yang disebut tulat atau sa’ang uma. Kedua diadakan perintisan (midik) yaitu meninjau lokasi perladangan untuk melihat apakah lading yang akan dibuka keadaan tanahnya sudah kembali subur atau belum, yang ditandai dengan ukuran pohon yang ada. Ketiga penebangan pohon-pohon dan membersihkan lahan yang disebut nepeng, yang diadakan kurang lebih 15 hari. Batang pohon yang besar digunakan untuk memdirikan pondokan sebagai tempat tinggal sementara sampai...
Belian adalah suatu upacara Suku Dayak untuk meminta doa restu kepada Sanghiyang – sanghiyang dan bantuk kegiatannya merupakan suatu tarian disertai bunyi – bunyian seperti kelentangan, gong dan gendang dengan diiringi oleh bebepara orang pengikut. Belian menurut bentuknya terbagi atas 2 bagian : Belian membayar niat Belian memelas tahun. Belian menurut pekerjaannya terbagi atas 2 bagian pula yakni : 1. Belian besar : Timbak (brampan) Menyemak (belian naik ayun bagi perempuan Bekelew (laki – laki dan perempuan bergantar berkeliling) 2. Belian kecil : Bao (untuk berobat) Poje (puluhan) Sentiu (minta kepada dewa – dewa) Kuyang (untuk berobat) Pekerjaan belian tersebut diats adalah didasarkan atas niat atau kehendak belaka. Belian membayar niat umpamanya dilakukan kalau hendak mengobati seseo...