Suku Melayu Deli merupakan suku yang berdomisili di Medan, tepatnya Deli Serdang. Dalam prosesi pernikahannya, Melayu Deli mempunyai ritual yang unik. Adapun tahap pertama yaitu "Risik Kecil". Risik kecil adalah proses mengutus seseorang untuk mencari tahu keadaan si perempuan, biasanya dilakukan pihak terdekat dari keluarga laki-laki. Tahap ini dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Selanjutnya tahapan kedua yaitu "Meminang". Pada saat peminangan, disebutkan syarat-syarat adat yang diminta pihak keluarga perempuan yakni: mahar, perlengkapan kamar pengantin, pakaian, uang kasih sayang, dll. Apabila pihak laki-laki sanggup, maka diadakan acara tukar tepak antara kedua belah pihak keluarga sebagai tanda pinangan diterima. Tahap ketiga yaitu "Ikat Janji", untuk membicarakan pelunasan syarat-syarat yang diminta keluarga perempuan. Selain itu, si perempuan diberi cincin sebagai pengikat tanda. Tahap keempat adalah "Akad Nikah", yang merupakan inti dari...
Pada suatu hari, di tengah Hutan Uludarat, Sumatera Utara, seorang wanita bernama Siborupareme sedang dalam penantian akan kelahiran atau kematian bayi yang sedang dikandungnya. Kehamilan Siborupareme ini merupakan kehamilan terlarang dalam adat orang Batak. Ia dihamili oleh Sariburaja, kakak laki-lakinya sendiri. Hal tersebut merupakan pelanggaran yang teramat serius dan berat. Hukuman yang harus diberikan terhadaap pelanggaran tersebut adalah hukuman mati bag mereka berdua. Namun, karena dalam kondisi hamil, Siborupareme tidak boleh dibunuh. Itulah sebabnya ia dibuang ke Hutan Uludarat (sekarang daerah Sabulan, Sumatera Utara) dengan maksud supaya ia mati kelaparan atau dimakan harimau. Hutan tersebut memang dikenal sebagai markas hewan buas, terutama harimau. Ketika sedang menantikan anaknya, Siborupareme ini didatangi seorang harimau yang pincang (kerap disebut dengan nama Harimau Babiat/Babiat Siltepang oleh masyarakat lokal). Harimau tersebut mengaum dan meraung samb...
Lemang pulut flamboyan banyak ditemukan di daerah Medan Tuntungan. Lemang ini biasanya dijadikan santapan saat acara adat maupun menu berbuka puasa.Konsumen biasanya menikmati lemang yang dibakar. Pembuatan lemang masih tradisional.Beras pulut dicampur santan dimasukkan ke dalam tabung bambu lalu dibakar atau dimasak. Dan kreasi makanan lemang paling terkenal adalah lemang dicampur durian. OSKM18
Tradisi Njujung Beras Piher ialah suatu upacara yang dilakukan kepada seseorang sebagai ucapan syukur dan agar selamat, karena sukses dalam menjalankan tugas tertentu. Selain itu, tradisi ini juga digunakan untuk upacara kepercayaan dan penghormatan. Ungkap itu pun lebih banyak ditambah orang itu dengan situasinya, ada yang dibarengi dengan makan bersama dan diberikan bantuan berupa materi, berupa uang, beras, kebutuhan pokok, singkatnya sesuai dengan situasi pelaksana dan suasana hatinya. Tradisi Njujung Beras Piher tetap diperhatikan dan diberlakukan kepada : Orang yang sudah lama tak pulang muncul kembali, Orang luput dari marabahaya, Orang yang telah lam menderita sakit dan sembuh kembali, Orang yang dianggap terhormat dan berjasa, Kepada tamu yang diagungkan. PERALATAN DAN MAKNANYA Dalam menjalankan tradisi ini, ada beberapa alat yang dibutuhkan dan semuanya memiliki maknanya tersendiri. Hal- hal itu h...
Sejarah Si Raja Oloan Si Raja Oloan àmemiliki 2 istri yaitu : A. Istri pertama (Nai Jabaon br. Limbong) Ãâàini melahirkan dua anak bernama Si Ganjang Ulu (Naibaho) dan Si Godang Ulu (Sihotang). Kedua anak Si Raja Oloan ini memiliki kelainan dikepalanya. Naibaho memiliki kepala yang panjang makanya disebut Si Ganjang Ulu dan Sihotang memiliki kepala yang besar makanya disebut Si Godang Ulu. Pada saat keduanya sudah besar/dewasa, malu lah orang tuanya akan kelainan kedua anaknya ini. Maka jika ada pesta yang diadakan di rumahnya, disembunyikanlah Si Godang Ulu ke hutan rotan, itulah maka sampai sekarang Si Godang Ulu disebut juga Sihotang yang berarti Rotan (tanaman Rotan). B. Istri ke dua (boru Pasaribu)  melahirkan Bakara, Sinambela, Sihite dan Manullang. Inilah urutan Marga Si Raja Oloan dari yang sulung sampai bungsu : 1. NAIBAHO/Si Ganjang Ulu Marga Naibaho s...
Piso Surit Piso dalam bahasa karo sebenarnya berarti pisau dan banyak orang mengira bahwa Piso Surit merupakan nama sejenis pisau khas orang karo. Sebenarnya Piso Surit adalah nama sejenis burung yang suka bernyanyi. Kicau burung ini bila didengar secara seksama sepertinya sedang memanggil-manggil seseorang dan kedengaran sangat menyedihkan. Tarian Piso Surit adalah tarian yang menggambarkan seorang gadis yang sedang menantikan kedatangan kekasihnya. Penantian tersebut sangat lama dan menyedihkan dan digambarkan seperti burung Piso Surit yang sedang memanggil-manggil. Lagu Piso Surit Diciptakan Oleh Djaga Depari salah seorang tokoh masyarakat karo sekaligus komponis nasional pada masa orde lama. #OSKMITB2018
Adat Malua orang Batak. Malua merupakan sebuah ritual yang dilakukan untuk memperingati menjadi dewasanya seorang anak. Pada awalnya, malua dilakukan kepada anak pertama laki-laki setiap keluarga Batak yang sudah dianggap dewasa. Namun, dengan berkembangnya zaman dan adanya penyebaran Agama Kristen ke orang-orang Batak oleh Dr. I. L. Nommensen, ritual malua dilakukan kepada seorang anak yang telah menjalani proses katekisasi dan naik SIDI pada Agama Kristen. Prosesi Malua pada zaman sekarang cukup sederhana, tetapi sedikit merepotkan unruk dilakukan. Pertama, keluarga (dengan nama keluarga/boru yang sama) dipanggil ke rumah ayah yang akan dimalua, juga disertai seorang pendeta. Pendeta akan pertama mendoakan sang anak agar dapat benar-benar menjadi seseorang yang dewasa secara mental. Setelah itu, kedua orang tua menyuapi san anak dengan makanan adat seperti babi panggang atau ikan mas. Momen itu menggambarkan orang tua yang akan selalu ada di samping sang anak walau telah b...
Manimburi merupakan kata dalam bahasa batak yang jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dapat berarti menyemburkan. Ya, sesuai dengan namanya, Cara yang digunakan dalam pengobatan ini adalah menyemburkan ramuan tradisional di beberapa bagian tubuh. Metode pengobatan ini sangat dipercaya masyarakat untuk mengobati demam tinggi, penyakit yang menyebabkan pembengkakan di salah satu bagian tubuh, dan kepada orang- orang yang mengalami kerasukan roh jahat. Ramuan yang akan disemburkan harus diolah (dikunyah) di dalam mulut seseorang yang sanggup melakukan metode pengobatan ini. Bahan-bahan yang harus diolah tersebut terdiri dari daun sirih, lada hitam, kemiri, bawang batak, dan kencur, semua bahan ini harus dikunyah secara bersamaan. Selain dipercaya untuk menyembuhan penyakit dan mengusir roh jahat, pengobatan ini juga dapat dilakukan kepada anak-anak yang baru lahir karena dianggap ampuh menghangatkan badan anak-anak tersebut. Wilayah tubuh yang dianggap sebagai pusat penyembu...
Pernikahan merupakan sebuah upacara yang masih sangat kental dengan unsur kedaerahan. Upacara pernikahan di seluruh wilayah Indonesia tentu memiliki ciri khas masing-masing yang dituangkan dalam pakaian adat, perhiasan, makanan tradisional, tarian, ataupun tradisi pernikahan lainnya. Sama seperti setiap suku dari berbagai daerah di Indonesia, Suku Nias juga memiliki sebuah keunikan dalam upacara pernikahannya. Selain Lompat Batu (Fahombo) dan Tari Maena, ada hal menarik yang akan kita jumpai saat menghadiri pernikahan adat Nias. Mempelai Wanita yang Ditandu. Suku Nias menganut sistem kekerabatan patrilineal yang melakukan pernikahan hanya sekali seumur hidup. Hal ini disebabkan oleh mayoritas penduduk pulau Nias beragama Nasrani, sehingga perkawinan bagi Suku Nias sangatlah sakral. Kesakralan dari makna pernikahan tersebut tercermin dalam perlakuan khusus kepada mempelai wanita. Pada hari pernikahan, seorang mempelai wanita akan ditandu (digotong) dari rumahnya menuju rumah mem...