Suku Melayu Deli merupakan suku yang berdomisili di Medan, tepatnya Deli Serdang.
Dalam prosesi pernikahannya, Melayu Deli mempunyai ritual yang unik. Adapun tahap pertama yaitu "Risik Kecil". Risik kecil adalah proses mengutus seseorang untuk mencari tahu keadaan si perempuan, biasanya dilakukan pihak terdekat dari keluarga laki-laki. Tahap ini dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
Selanjutnya tahapan kedua yaitu "Meminang". Pada saat peminangan, disebutkan syarat-syarat adat yang diminta pihak keluarga perempuan yakni: mahar, perlengkapan kamar pengantin, pakaian, uang kasih sayang, dll. Apabila pihak laki-laki sanggup, maka diadakan acara tukar tepak antara kedua belah pihak keluarga sebagai tanda pinangan diterima.
Tahap ketiga yaitu "Ikat Janji", untuk membicarakan pelunasan syarat-syarat yang diminta keluarga perempuan. Selain itu, si perempuan diberi cincin sebagai pengikat tanda.
Tahap keempat adalah "Akad Nikah", yang merupakan inti dari seluruh prosesi menurut adat melayu yang berdasarkan agama, yakni agama islam. Kemudian dilanjutkan dengan "Malam Berinai". Tahap ini dimeriahkan dengan adanya bunyi-bunyi, tarian, dan pantun yang menjadi ciri khas melayu.
Tahap kelima yaitu "Mengantar Pengantin Laki-laki", untuk menuju rumah pengantin perempuan. Lalu dilanjutkan dengan acara hempang batang, silat berlaga, tukar tepak di tengah halaman, bertukar payung, tari persembahan, hempang pintu, dan hempang kipas di pelaminan.
Setelah itu acara "Bersanding" yaitu kedua mempelai duduk bersandingan di pelaminan. Kemudian "Marhaban/doa" dilanjutkan dengan memberi "Tepung Tawar", yang bermakna memberikan doa restu bagi kedua pengantin.
Selanjutnya upacara "Makan Nasi Hadap-Hadapan" yang dihadiri oleh perempuan saja dari kedua belah pihak keluarga pengantin, sedangkan laki-laki tidak boleh ikut.
Dan sampailah di tahap terakhir, yaitu "Serah Terima Pengantin". Maka selesailah acara adat peresmian, akan tetapi resepsi tetap diteruskan untuk menyambut tamu yang diundang.
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang