Adat Malua orang Batak.
Malua merupakan sebuah ritual yang dilakukan untuk memperingati menjadi dewasanya seorang anak. Pada awalnya, malua dilakukan kepada anak pertama laki-laki setiap keluarga Batak yang sudah dianggap dewasa. Namun, dengan berkembangnya zaman dan adanya penyebaran Agama Kristen ke orang-orang Batak oleh Dr. I. L. Nommensen, ritual malua dilakukan kepada seorang anak yang telah menjalani proses katekisasi dan naik SIDI pada Agama Kristen.
Prosesi Malua pada zaman sekarang cukup sederhana, tetapi sedikit merepotkan unruk dilakukan. Pertama, keluarga (dengan nama keluarga/boru yang sama) dipanggil ke rumah ayah yang akan dimalua, juga disertai seorang pendeta. Pendeta akan pertama mendoakan sang anak agar dapat benar-benar menjadi seseorang yang dewasa secara mental. Setelah itu, kedua orang tua menyuapi san anak dengan makanan adat seperti babi panggang atau ikan mas. Momen itu menggambarkan orang tua yang akan selalu ada di samping sang anak walau telah beranjak dewasa. Selanjjutnya, keluarga dari sang ibu harus memberikan kata-kata dan nasihat kepada sang anak, dilanjutkan oleh keluarga dari sang ayah. Sang anak lalu harus menyalami anggota keluarga dari ayah dan ibu satu per satu. Pada saat itu sang anak sudah bukan dianggap hanya seorang anak dari seorang ayah, tetapi juga seorang anggota dalam keluarga tersebut.
#OSKMITB2018
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang