masyarakat adat
767 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Sortali
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Sumatera Utara

Sortali adalah sejenis ikat kepala yang berasal dari kebudayaan Batak Toba (Batak sendiri terbagi enam, yakni Toba, Karo, Mandailing, Pakpak, Simalungun, dan Angkora). Dahulu, Sortali kerap dipakai dalam acara pernikahan oleh golongan aristokrat di suku Batak sehingga Sortali biasa dianggap sebagai simbol  prestige /kekayaan dan kemakmuran suatu keluarga. Kini, Sortali sudah biasa disewakan dalam acara-acara adat Batak seperti perkawinan, , lantaran harganya yang mahal. Sortali terbuat dari tembaga yang disepuh dengan emas, serta dibungkus dengan kain merah. Ini juga salah satu alasan mengapa Sortali hanya dimiliki oleh golongan terpandang di dalam masyarakat suku Batak. Sortali yang dimahkotakan pada wanita berbentuk persegi panjang. Sementara itu, Sortali yang dipakai pria berbentuk segitiga ; uniknya, Sortali untuk pria biasa juga dipanggil Tali-Tali. Sortali dipakai dalam acara pernikahan karena Sortali tidak hanya menggambarkan kemakmuran keluarga yang bersangk...

avatar
OSKM18_16918009_Marcellino Victor Yohanes Pangaribuan
Gambar Entri
Pesta Gotilon
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Pesta Gotilon Oleh: Adelina Pakpahan   Biasa di penghujung tahun ini, di kalangan komunitas Batak, banyak terdengar istilah "Pesta Gotilon". Dalam pesta yang kini digelar di gereja tersebut, mereka memberikan persembahan kepada Tuhan. Apa sebenarnya Pesta Gotilon? Gotilon berarti panen, yang berasal dari kata "gotil" (mencubit). Di masa lalu, saat musim panen tiba, masyarakat Batak belum mempunyai alat "anai-anai" atau alat pengetam padi seperti yang kita kenal sekarang. Para petani memanen padi ketika itu persis seperti orang sedang mencubit atau "manggotil". Dalam Pesta Gotilon (panen) ini, masyarakat Batak memberikan persembahan kepada Yang Maha Esa sebagai bentuk ucapan syukur atas hasil panen mereka. Dalam perkembangannya tradisi yang dikenal sebagai Pesta Gotilon itu dilembagakan dan dilaksanakan setahun sekali di gereja. Dalam pesta tersebut, satu per satu jemaat datang ke altar untuk menyampaikan persembahan dengan diiringi gondang dan tortor,...

avatar
Oskm18_16818168_adelina
Gambar Entri
Alat Musik Tradisional Provinsi Sumatera Utara
Alat Musik Alat Musik
Sumatera Utara

  Sumatera Utara adalah sebuah provinsi yang terletak di Pulau Sumatera, Indonesia dan beribukota di Medan. Musik yang biasa dimainkan, cenderung tergantung dengan upacara-upacara adat yang diadakan, tetapi lebih dominan dengan genderangnya. Seperti pada Etnis Pesisir terdapat serangkaian alat musik yang dinamakan Sikambang. Secara garis besar Alat Musik Tradisional Provinsi Sumatera Utara (Sumut) terdiri dari:  Doli-Doli, Druni Dana, Faritia, Garantung, Gendang Sisibah, Gordang, Hapetan, Hesek, Sulim, Sarune Bolon, Ole-Ole, Odap, Ogung, Pangora, Taganing.     Doli-Doli Doli-Doli   Doli-doli adalah alat musik tradisional yang berasal dari Nias. Doli-doli terbuat dari bambu atau kayu kecil-kecil yang disusun berjajar memanjang berdasarkan urutan ketinggian nada. Untuk memainkannya, doli-doli dipukul dengan dua tongkat kecil. Doli-doli b...

avatar
Oskm18_19918239_farid
Gambar Entri
Santap Kuliner Barat, Jangan Lupa Kuliner Daerah
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sumatera Utara

Santap Kuliner Barat, Jangan Lupa Kuliner Daerah Kuliner, ya. Berbicara tentang kuliner memang sungguh menggugah selera. Apalagi kuliner yang sedang hits pada masa nya. Kerap kita pergi ke restoran yang menyajikan makanan “Western” ditambah lagi dengan rasa ingin tau tentang kuliner luar. Kalau sesekali sih, bukan lah menjadi masalah. Yang menjadi masalah itu, ketika kita jadi lebih menyukai kuliner luar dan tak pernah lagi menikmati kuliner daerah khusus nya. Banyak saat ini kuliner-kuliner daerah yang sudah mulai tergeser . Namun, tidak sedikit pula orang yang melestarikan kuliner  Indonesia. Seperti halnya “Na Niarsik” salah satu makanan khas Batak yang masih banyak belum diketahui, apalagi kaula muda zaman sekarang, pasti sudah jarang mendengar nya. Apalagi menikmatinya. Tau gak sih ? Kalau makanan khas Batak kerap sekali diberi nama berdasarkan cara pembuatan nya. Seperti  Na Niarsik. Na Niarik berarti di-marsik-kan dalam kata lain &...

avatar
OSKM_19718263_SBM ITB_2018
Gambar Entri
Rires
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sumatera Utara

Rires               Lemang atau dalam bahasa Karo disebut rires, dapat dinikmati dengan berbagai macam saus pelengkap. Pada musim durian, sausnya akan dicampur dengan durian. Tapi pada masyarakat Karo biasa dimakan dengan saus yang disebut tengguli, terbuat dari gula merah. Hampir mirip seperti penyajian kue lupis.               Rires dipanggang dalam seruas bambu.  Lauknya bisa ikan dan babi cincang yang juga dipanggang dalam bambu. Gurih rires berasal dari santannya, warna kekuningan kunyit, menguatkan rasa dari merica dan lada hitam. Aromanya harum alami.  

avatar
OSKM_16518165_Marholop Sembiring
Gambar Entri
Mangarambas Deke
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Mangarambas Deke adalah sebuah ritual rutin serta tradisi mencari ikan di sawah setelah panen.  Awalnya dua atau tiga orang membuat semacam kolam penampungan bagi ikan (Bahasa Batak : Tambok) yang akan ditangkap dan terbuat dari bekas-bekas batang padi yang dicabut beserta tanah yang menempel di akar-akarnya,lalu ditimbun kira-kira 20 cm dari permukaan air dengan ukuran kolamnya kira-kira 2x2 meter dan membuat tempat masuk di salah satu sisi dengan ukuran kira-kira 0.5 meter dan untuk memulai mangarambas deke diperlukan sebatang ranting pohon yang berukuran 1.5 m beserta daunnya,dan dimulai dengan cara memukul-mukul air sembari menakut-nakuti ikannya dan mengarahkannya ke tempat yang telah di sediakan tadi yang berbentuk kolam segi empat.  Setelah kira-kira mendekati lubang masuk yang telah dipersiapkan,2-3 orang tersebut semakin mempercepat gerakan memukul-mukul air dengan maksud agar ikan mencari tempat perlindungan dan masuk melalui lubang yang...

avatar
OSKM18_19818063_Malvin Yulius Christian Pakpahan
Gambar Entri
tradisi kong tek
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Sikap bakti/hormat berlangsung setiap hari kepada mereka yang masih hidup. Dan setelah meninggal dilakukan dengan cara yang berbeda. Adapun cara – cara penghormatan kepada keluarga yang sudah meninggal salah satunya adalah tradisi kong tek    Ritual kong tek  merupakan salah satu tradisi dalam ritual kematian masyarakat Tionghoa yang di dalamnya terdapat kepercayaan tradisional yang terkenal dengan tradisi bakar-bakarannya sebagai bentuk bakti kepada orangtua yang telah meninggal. #OSKMITB2018  

avatar
OSKM18_19718063_FERNANDO
Gambar Entri
Upacara Adat Upah Upah
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Upah-upah  adalah upacara adat Mandailing yang bertujuan untuk mengembalikan  tondi  ke badan.  Tondi  tersebut diyakini sebagai aspek kejiwaan manusia yang mempengaruhi semangat dan kematangan psikologis individu.   Istilah  tondi  berasal dari bahasa Mandailing (daerah Tapanuli Selatan, Sumatera Utara), berpadanan dengan beberapa istilah dalam bahasa Indonesia yang mencakup kata semangat, tenaga, dan kekuatan yang bersifat psikologis. Seiring dengan itu, beberapa pakar memiliki kesamaan pendapat tentang pembahasan makna  tondi  ini. Bangun (dalam Koentjaraningrat, 2002) mengatakan  tondi  itu merupakan kekuatan, tenaga, semangat jiwa yang memelihara ketegaran jasmani dan rohani agar tetap seimbang, kukuh, keras, dan menjaga harmoni kehidupan setiap individu. Menurut masyarakat Mandailing  tondi  dapat mengembara sesukanya dan bahkan boleh jadi bertemu dan bergabung dengan roh jahat. Dalam keadaan ketaku...

avatar
OSKM18_16918035_Machfuza Enjeli Putri
Gambar Entri
Marria Raja
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Pasti banyak dari kita yang belum mengenal budaya marria raja atau yang di beberapa daerah disebut  Martonggo Raja (walaupun ada perbedaan dimana martonggo raja merupakan diskusi yang lebih besar). Marria raja adalah kegiatan bermusyawarah atau berdiskusi mengenai adat yang akan digunakan dalam proses pemakaman orang yang sudah meninggal. Dalam hal ini diundang  dongan tubu (pihak ayah),  hula-hula (pihak ibu),  parboru (pihak anak merempuan), dan  Paranak (piahk anak laki-laki). Hal-hal yang didiskusikan pada diskusi ini antara lain mengenai tata cara pemakamannya, siapa yang berperan, dan siapa yang diikutkan. Tata cara pemakamannya biasanya dibagi dua, yaitu  Sari matua  atau saur matua.  Sari matua sendiri adalah tata cara pemakaman dimana orang yang meninggal punya status memiliki cucu namun masih ada anaknya yang belum menikah, dan saur matua adalah orang yang meninggal dengan status punya cucu dan semua anaknya sudah menikah. Namun...

avatar
Oskm2018_16618098_freddysapanjaitan