dongeng cerita rakyat
57 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Asal Usul Pulau Kapal
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kepulauan Bangka Belitung

Asal Usul Pulau Kapal Dahulu kala, tinggalah sebuah keluarga yang sangat miskin di dekat Sungai Cecuruk yang terletak di Kepulauan Bangka Belitung.Keluarga ini memiliki seorang anak yang sangat rajin. Mereka sekeluarga hidup dari hasil menjual buah-buahan dan daun-daunan yang mereka petik dari hutan ke pasar. Setiap hari, sang anak ikut ayah dan ibunya mencari hasil hutan. Suatu hari, sang ayah pergi ke hutan untuk mencari bahan makanan. Ketika sedang menebang rebung, ia menemukan sebuah tongkat di antara rumpunan bambu. Ternyata, tongkat itu berhiaskan intan permata dan batu merah delima. Sang ayah bertanya-tanya dalam hati, siapa pemilik tongkat itu. Sang ayah segera membawa pulang tongkat itu dan menunjukkan kepada istri dan anaknya.“Sebaiknya kita simpan saja benda ini, siapa tahu nanti ada yang mencarinya," ujar sang ayah.“Namun, kita tidak mempunyai lemari untuk menyimpan benda ini, Pak. Aku khawatir nanti malah dicuri orang,"" jawab sang ibu."Kita jual s...

avatar
OSKM18_16918359_Bradley Jason Teguh
Gambar Entri
Asal Usul Nama Bandara Pangkal Pinang, Depati Amir
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kepulauan Bangka Belitung

Di kota Pangkal Pinang, terdapat bandara yang dulunya mungil bernama Bandar Udara Depati Amir. Bandara tersebut dulu merupakan bandara mungil yang sederhana. Namun sejak dibangunnya terminal baru, maka sejak Januari 2017, Bandara Depati Amir resmi memindahkan operasional ke gedung terminal baru yang lebih modern walaupun ukurannya tidak terlalu besar. Namun, beberapa orang masih belum mengetahui mengapa Bandara di Pangkal Pinang tersebut diberi nama Depati Amir. Kali ini saya akan menjelaskan sejarah mengapa Bandara ini diberi nama Depati Amir. Depati Amir adalah salah satu pahlawan yang berjasa di Indonesia. Depati Amir merupakan putra sulung dari Depati Bahrin dan Depati Amir memiliki adik bernama Hamzah. Ia mendapatkan gelar Depati dari Belanda. Awalnya ia menolak namun lama kelamaan nama Depati pun melekat baik bagi Depati Amir maupun Depati Hamzah. Depati Bahrin merupakan pemimpin dari gerakan perlawanan rakyat Bangka terhadap penjajahan Belanda. Amir dan Hamzah pun jug...

avatar
OSKM18_16818011_Ricky
Gambar Entri
Gangan, Sup Ikan Asal Belitung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Kepulauan Bangka Belitung

Jika mendengar kata Belitung, mungkin sebagian dari kita akan langsung teringat novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata yang legendaris itu. Pulau Belitung menjadi latar tempat cerita fiksi tersebut yang kemudian menjadi tempat syuting ketika novel Laskar Pelangi diangkat menjadi sebuah film layar lebar. Film tersebut banyak menyorot keindahan Pulau Belitung yang belum terekspos layaknya Pulau Bali. Kala itu, Belitung masih sepi dan belum ramai pengunjung. Sejak adanya film Laskar Pelangi, masyakarat Indonesia pun mulai melirik pesona pulau yang berada di provinsi Bangka Belitung tersebut. Selain keindahan pantai, keanekaragaman tambang, dan banyaknya rawa-rawa, penduduk Belitung pun memiliki ciri khas tradisional mereka. Penduduk Belitung mayoritas adalah dari suku Melayu. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Melayu dan tentunya bahasa Indonesia. Selain itu, Belitung pun punya makanan khasnya sendiri. Kalau Bandung punya peuyeum, Yogyakarta punya gudeg, dan Jakarta...

avatar
OSKM_16118023_Nissa
Gambar Entri
Mengenal Tarian Tradisional: Tari Campak
Tarian Tarian
Kepulauan Bangka Belitung

Tari Campak adalah tarian tradisional yang berasal dari kepulauan Bangka Belitung. Tarian ini menggambarkan keceriaan dalam pergaulan remaja di sana. Tarian ini biasanya dibawakan oleh para penari pria dan wanita dengan ekspresi dan gerakan yang menggambarkan kegembiraan. Tari Campak ini awalnya berasal dari kepulauan Riau. Kemudian dibawa dan dikembangkan di Bangka Belitung oleh seorang bernama Nek Campak, sehingga tarian ini dikenal dan sering disebut Tari Campak. Pada jaman penjajahan bangsa portugis, tarian ini kemudian mengalami akulturasi budaya. Percampuran budaya ini sangat terlihat dari gerakan, kostum, dan musik pengiringnya yang memiliki kesan gaya Eropa. Walaupun begitu, budaya lokal juga masih melekat pada tarian ini, hal ini terlihat pada kostum penari pria, alunan pantun dan beberapa musik pengiringnya yang merupakan gaya Melayu. Tari Campak ini ditarikan oleh para penari pria dan wanita secara berpasangan. Di sela-sela tariannya para penari pria dan penari wa...

avatar
OSKM18_16718034_Sharleen Putri
Gambar Entri
Batu Balai
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kepulauan Bangka Belitung

Alkisah, di sebuah hutan di daerah Mentok, Bangka-Belitung, hiduplah seorang janda miskin. Ia tinggal di sebuah gubuk reot bersama anak laki-lakinya yang bernama Dempu Awang. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, mereka menanam ubi, keladi, dan sayur-sayuran di ladang. Hasil yang mereka peroleh hanya cukup untuk dimakan sehari-hari, dan terkadang kurang. Begitulah kehidupan Dempu Awang dan ibunya setiap hari. Lama kelamaan, Dempu Awang pun semakin jenuh dan sering bermalas-malasan pergi ke ladang. Suatu hari, Dempu Awang duduk termenung seorang diri di depan gubuknya memikirkan nasibnya. Di tengah-tengah lamunannya itu, tiba-tiba muncul keinginannya untuk merantau mencari pekerjaan yang lebih baik. “Jika aku pergi merantau, bagaimana dengan ibuku? Ia akan tinggal sendirian di sini dan tak ada lagi yang membantunya bekerja di ladang,” pikirnya. Setelah mempertimbangkan masak-masak, akhirnya Dempu Awang memberanikan diri untuk menyampaikan niat itu kepada ibunya...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Legenda Pulau Kapal
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kepulauan Bangka Belitung

Dahulu, dikisahkan tentang sebuah keluarga yang sangat miskin. Mereka tinggal di dekat Sungai Cecuruk. Untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, keluarga tersebut hanya mengandalkan hasil dari menjual buah-buahan dan dedaunan ke pasar yang didapatnya dari dalam hutan. Suami istri itu memiliki seorang anak laki-laki bernama Kulup. Kulup sangat rajin membantu orangtuanya mencari nafkah. Semua anggota keluarga saling membantu. Mereka tampak hidup bahagia meskipun menjalani hidup serba kekurangan. Suatu hari, ayah Kulup pergi ke hutan untuk mencari rebung yang masih muda. Rebung itu rencananya untuk dimakan oleh mereka. Tapi, ketika sedang menebang rebung, ia menemukan sebuah tongkat yang berada di rumpun bambu. Pak Kulup, begitu biasanya ia disapa, mengambil tongkat itu dan ingin membuangnya. Sebelum niatnya terlaksana, ia memperhatikan tongkat itu dengan teliti. Ia menganggap tongkat itu bukan tongkat sembarangan. Karena penasaran, dibersihkan tongkat tersebut. Benar saja, sete...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Si Kelingking
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kepulauan Bangka Belitung

Alkisah, di sebuah desa di Pulau Belitung, hiduplah sepasang suami-istri yang miskin. Walaupun hidup miskin, mereka tetap rukun dan bahagia. Namun, kebahagiaan itu terasa belum lengkap, karena mereka belum mempunyai anak. Untuk itu, setiap malam kedua orang suami-istri itu senantiasa berdoa kepada Tuhan agar dikaruniai seorang anak. “Ya, Tuhan! Karuniakanlah kami seorang anak, walaupun sebesar kelingking!” Rupanya doa mereka dikabulkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa. Tidak beberapa lama kemudian sang Istri hamil. Sepasang suami-istri itu sangat senang, karena tidak lama lagi akan mendapatkan seorang anak yang selama ini mereka dambakan. Beberapa bulan kemudian, sang Istri pun melahirkan. Namun, mereka sangat terkejut ketika melihat bayi yang keluar dari rahim sang Istri hanya sebesar kelingking. “Bang! Kenapa anak kita kecil sekali, Bang?” tanya sang Istri sedih. Mendengar pertanyaan istrinya, sang Suami hanya diam. Ia seakan-akan tidak percaya apa yang...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Layang
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kepulauan Bangka Belitung

Layang Di daerah Tanjung Pandan, Provinsi Bangka-Belitung, Indonesia, hiduplah dua orang hulubalang kakak beradik. Sang Kakak bernama Ratu Tunggak Rantau Sawangan Ramas, penguasa Negeri Tanjung Pandan. Sementara sang Adik bernama Cerita Layang yang masih berumur sepuluh tahun, mahir bermain silat dan gemar menolong. Pada suatu hari, entah alasan apa, Cerita Layang pergi berkelana tanpa memberitahukan kakaknya, Ratu Tunggak. Setelah bertahun-tahun di perantauan, ia pun tumbuh menjadi pemuda yang tampan dan gagah. Suatu sore, ia sedang duduk bersandar pada pohon nyiur sambil menikmati semilir angin senja Pantai Ujung Tanjung di Pulau Rencong. Di wajahnya terpancar sejuta kerinduan ingin pulang ke kampung halamannya. Di saat sedang tenggelam dalam lamunannya, tiba-tiba pandangannya tertuju pada sebuah kapal yang akan menuju ke arah hulu Ketahun. “Hai, bukankah itu kapal milik Pangeran Cilibumi Aceh?” gumamnya. “Wah, orang serakah itu pasti mau pergi menagi...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Datuk Temiang Belah
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kepulauan Bangka Belitung

ada jaman dahulu kala,sekitar abad ke-18, ditepi  aliran Sungai Letang, Dusun Burung Mandi Desa Mengkubang Kecamatan Manggar,pulau Belitong,hiduplah sepasang suami istri yang terkenal dengan gelar “Datuk Letang”. Untuk kelangsungan hidupnya mereka atasi dengan berladang padi dan menangkap ikan di sungai dengan memakai alat penangkap ikan dari bambu yang disebut Bubu. Pasangan suami istri tersebut sampai menjelang usia lanjut belum juga memperoleh seorang anak. Segala cara dan daya upaya telah mereka lakukan, akan tetapi belum juga berhasil, akhirnya mereka hanya bisa pasrah. Pada suatu hari, Datuk Letang pergi kesungai untuk melihat hasil tangkapan ikan dari bubunya Tapi apa yang didapatnya hanyalah sepotong bambu yang tersangkut pada bubu. Datuk Letangpun berpikir, mungkin bukan rejekinya hari ini untuk bisa makan ikan. Maka batang bambu tersebut beliau singkirkan dari bubunya, lalu dipasangkannya kembali bubu kedalam sungai. Tetapi anehnya, berkali-kali bambu...

avatar
Hamzahmutaqinf