|
|
|
|
![]() |
Asal Usul Nama Bandara Pangkal Pinang, Depati Amir Tanggal 08 Aug 2018 oleh OSKM18_16818011_Ricky . |
Di kota Pangkal Pinang, terdapat bandara yang dulunya mungil bernama Bandar Udara Depati Amir. Bandara tersebut dulu merupakan bandara mungil yang sederhana. Namun sejak dibangunnya terminal baru, maka sejak Januari 2017, Bandara Depati Amir resmi memindahkan operasional ke gedung terminal baru yang lebih modern walaupun ukurannya tidak terlalu besar.
Namun, beberapa orang masih belum mengetahui mengapa Bandara di Pangkal Pinang tersebut diberi nama Depati Amir. Kali ini saya akan menjelaskan sejarah mengapa Bandara ini diberi nama Depati Amir.
Depati Amir adalah salah satu pahlawan yang berjasa di Indonesia. Depati Amir merupakan putra sulung dari Depati Bahrin dan Depati Amir memiliki adik bernama Hamzah. Ia mendapatkan gelar Depati dari Belanda. Awalnya ia menolak namun lama kelamaan nama Depati pun melekat baik bagi Depati Amir maupun Depati Hamzah. Depati Bahrin merupakan pemimpin dari gerakan perlawanan rakyat Bangka terhadap penjajahan Belanda. Amir dan Hamzah pun juga ikut dalam pergerakan itu. Mereka berdua pernah membangun markas besar di Tampui dan kaki Gunung Maras. Strategi perang yang mereka lakukan adalah perang gerilya yang dapat membuat pasukan Belanda bingung. Mereka juga bekerja sama dengan orang Tiongkong yang berdomisili disana untuk melawan Belanda.
Berbagai macam tindakan dilakukan oleh Belanda untuk menangkap Amir dan Hamzah. Misalnya adalah dengan ultimatum memberi hadiah bagi yang menemukan mereka dan perlawanan militer. Namun mereka berhasil kabur. Tetapi, resikonya adalah regu Amir dan Hamzah kehabisan logistik, makanan, dan tenaga mereka karena mereka harus tetap bergerak untuk menghindari Belanda.
Pada November 1850, dalam kondisi kurus dan lemah, Amir dan Hamzah berhasil meloloskan diri dari perlawanan Belanda. Namun tidak lama dari itu, mereka tertangkap oleh Belanda pada 7 Januari 1851. Mereka diasingkan ke Belinyu kemudian ke Mentok. Setelah itu mereka diasingkan ke NTT. Perjuangan mereka tidak berhenti disitu. Mereka tetap melakukan perlawanan di NTT.
Amir wafat pada tahun 1885 dan Hamzah wafat pada tahun 1890. Mereka berdua dimakamkan di Pemakaman Batu Kadera, Kupang.
Karena jasa Amir dan Hamzah yang sangat dihargai oleh masyarakat Bangka Belitung, nama Amir digunakan menjadi nama bandara di Pangkal Pinang, yaitu Bandar Udara Depati Amir. Nama Hamzah juga digunakan sebagai nama jalan didekat Bandara Depati Amir.
Sumber: http://pahlawandepatiamir.blogspot.com/
http://m.radarbangka.co.id/berita/detail/pangkalpinang/42910/terminal-baru-bandara-depati-amir-resmi-dioperasikan.html
![]() |
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
![]() |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
![]() |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
![]() |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |