Kumpulan Gurindam Duabelas dikarang oleh Raja Ali Haji dari Riau. Dinamakan Gurindam Dua Belas oleh karena berisi 12 pasal, antara lain tentang ibadah, kewajiban raja, kewajiban anak terhadap orang tua, tugas orang tua kepada anak, budi pekerti dan hidup bermasyarakat.
Senjata tradisional ini termasuk jenis belati dikenal di pulau sumatera khususnya dari riau hingga pulau mentawai yang merupakan tempat wisata di riau yang perlu anda kunjungi. Senjata ini merupakan senjata tikam dan sayat dengan panjang berkisar 24 cm.
Bahan-bahan 10 biji Siput Gonggong 1 siung Bawang Putih 1 siung Bawang Bombay 5 cm Wortel 5 cm Suchini (Timun Jepang) 5 cm Nanas 1 batang Daun Bawang 5 sendok makan Saus Tomat 1 sendok makan Saus Tiram 1 sendok teh Cuka secukupnya Air 1 sendok makan Tepung Maizena secukupnya Garam secukupnya Gula Pasir secukupnya Penyedap Rasa (MSG) 1 sendok makan Margarin Langkah rebus gonggong sekitar 15 menit, lalu kluarkan isinya, panaskan margarin, masukkan bawang putih, bawang bombay, timun, wortel, daun bawang dan nanas, masak hingga agak layu, beri air. tambahkan saus tomat, saus tiram dan cuka, beri garam gula dan penyedap. setelah air agak menyusut, masukkan gonggong, aduk2 dan beri larutan tepung maizena hingga kuah agak mengental. masak sebentar, dan siap di hidangkan Alamat & Kontak Penjual: Restoran Yong...
Masakan khas Tanung Pinang ini mirip dengan pepes tetapi ikannya digiling lembut. Otak-otak Ikan Tanjung Pinang, adalah masakan ikan tengiri yang dagingnya digiling dan kemudian dicampur berbagai bumbu hingga menjadi sebuah adonan yang kemudian di taruh di daun pisang dan dibakar. Penasaran dengan rasa masakan Tanjung Pinang ini? Berikut resep Otak-otak Ikan Tanjung Pinang: Bahan: 200 gram daging ikan tengiri yang sudah digiling 1 butir telur ayam 50 ml santan kental Garam secukupnya l sendok makan air jeruk nipis 75 gram tepung kanji Daun kelapa untuk membungkus Saus kacang: 2 buah cabai rawit 2 buah cabai merah rebus dihaluskan 5 butir kemiri disangrai yang dihaluskan 25 gram kacang tanah sangrai yang dihaluskan Garam, gula, cuka secukupnya 1/2 gelas air matang Cara membuat: 1. Campur ikan, garam, merica dan gula. Uleni dengan tepung kanji, putih telur, dan air es secukup...
Mie Lendir merupakan salah satu makanan kuliner khas batam. Resep mie lendir tak jauh beda dengan resep mie lainnya, hanya saja ada beberapa bahan yang membedakan seperti adanya ubi jalar yang dijadikan bahan untuk membuat mie lendir ini. Bahan-bahan: 500 gram Mie Lidi tau Mie Kuning Basah, rebus dan tiriskan 500 gram Ubi Jalar, rebus hingga matang dan lalu anda haluskan 100 gram Kacang Tanah, goreng dan dihaluskan 2 lembar Daun Salam 1 batang Serai, geprek 1 ons Gula Merah, sisir halus 1 liter Air 1 sendok makan Maizena, larutkan dengan 3 sendok makan Air Garam secukupnya Gula secukupnya Penyedap rasa Bumbu yang dihaluskan : 5 siung Bawang Putih 5 buah Cabai Merah 1 ruas Kencur...
Mie Siam Kuning Khas Tanjung Balai adalah makanan khas kegemaran masyarakat Kepulauan Riau, mie siam ini terbuat dari bahan mie kuning, dengan campuran udang, tahu putih, tauge, mentimun selain itu dicampurkan juga bumbu yang dihaluskan seperti cabai merah, bawang merah, bawang putih dan kemiri. Untuk lebih jelasnya bagi anda yang penasaran akan resep cara membuat mie siam kuning, sebagai berikut. Bahan: 1 kg mie kuning 500 gram udang sedang, kupas kulitnya 200 gram tahu putih, goreng dan potong kecil 200 gram tauge 250 gram mentimun, potong korek api 200 ml air perasan asam Jawa 4 sendok makan gula pasir 2 sendok teh garam 3 sendok makan kecap manis 2 sendok teh kecap asin 5 sendok minyak untuk menumis 1,5 liter air...
Asal mula nama kota Bengkalis diambil dari kata ”Mengkal” yang berarti sedih atau sebak dan “Kalis” yang berarti tabah, sabar dan tahan ujian kata ini di ambil dari ungkapan raja kecil kepada pembantu dan pengikutnya sewaktu baginda sampai di Pulau Bengkalis ketika ingin merebut tahta Kerajaan Johor.Dengan ungkapan “Mengkal” rasanya hati ini karena tidak diakui sebagai sultan yang memerintah negeri, namun tidak mengapalah, kita masih ”Kalis” dalam menerima keadaan ini. Sehingga hal itu menjadi buah bicara penduduk bahwa baginda sedang Mengkal tapi masih Kalis akhirnya ungkapan itu menjadi perkataan, “oh baginda sedang Mengkalis “. Dari kisah ini timbullah kata ”Mengkalis”, dan seiring perjalanan waktu berubah menjadi kata Bengkalis. Sejarah Bengkalis bermula ketika Tuan Bujang alias Raja Kecil bergelar Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah mendarat di Bengkalis pada tahun 1722. Beliau disambut oleh Batin...
Tarian ini adalah jenis dramatari yang sangat dipengaruhi oleh budaya Melayu. Makyong diperkirakan telah ada di Riau hampir seabad yang lalu dan sering kali dipentaskan di pematang sawah selepas memanen padi. Tarian tersebut dipentaskan oleh penari-penari topeng dan diiringi alat musik seperti rebab, gendang, dan tetawak. Sumber: http://gpswisataindonesia.blogspot.co.id/2015/10/tarian-tradisional-riau.html
Konon, kesenian yang bernama Bangsawan ini pada masa lalu bernama Wayang Parsi. Menurut Ediruslan dan Hasan Junus (t.t), kedatangan rombongan seniman wayang parsi ke Pulau Penang (1870) bukanlah dari Persia (Iran), melainkan dari orang-orang Majusi yang melarikan diri ke India karena tidak mau di-Islam-kan. Keturunan orang-orang Majusi yang banyak bermukim di Mumbay inilah yang akhirnya membawa wayang parsi ke Pulau Penang. Dari Penang, wayang parsi kemudian menyebar ke seluruh semenanjung Malaysia, dan juga ke kesultanan-kesultanan Melayu di Sumatera Utara, Riau, dan Kalimantan Barat. Wayang parsi yang telah berubah menjadi Bangsawan diperkirakan masuk Penyengat tahun 1906. Dari Pulau Penyengat[1], akhirnya menyebar pula ke berbagai daerah di wilayah Kepulauan Riau. Walaupun demikian, kesenian ini tidak tumbuh subur di Penyengat, tetapi justeru di tempat lain, seperti Daik-Lingga dan Dabo-Singkep. Malahan, sekarang seolah-olah yang “memilikinya” a...