Tarian Pa'pangngan merupakan tarian tradisional Sulawesi Selatan yang dilakukan oleh gadis-gadis cantik memakai baju hitam atau gelap dan menggunakan ornamen khas Toraja seperti kandaure. Pangngan Ma adalah menari saat menerima tamu-tamu terhormat yang menyambut dengan kata-kata Tanda mo Pangngan mali'ki , yaitu: Kisorong sorong mati ' Solonna pengkaboro'ki ' Rande pela'i toda Mala'bi tanda Kiala ' Ki po Rannu matoto Kata panggan sendiri berarti sirih dimana kata-kata dan penawaran sirih menunjukkan nilai ditempatkan pada kunjungan dan menegaskan bahwa para tamu telah diterima dan sekarang dianggap sebagai bagian dari masyarakat Toraja. Penawaran ini secara simbolis diungkapkan oleh masing-masing penari memegang sirih (pangngan) yang, dalam perjalanan tarian, ditempatkan dalam kantong di depan mereka. Kantong tersebut dikenakan oleh wanita lansia kebanyakan di desa-desa dan mengandung bahan untuk sirih mengu...
Tari Gandrang Bulo merupakan tarian dari Sulawesi Selatan yang merupakan salah satu simbol bagi masyarakat Makassar. Tari ini biasanya dilaksanakan ketika ada pesta rakyat. Kata Gandrang bulo berasal dari dua kata, yaitu “gandrang” yang berarti tabuhan atau pukulan dan “bulo” yang berarti bambu. Tarian ini merupakan simbol keceriaan lantaran didalamnya diselipkan berbagai humor yang membuat para penontonnya tertawa, oleh karena itulah maka para penari yang membawakan tarian ini harus terlihat bahagia. Pada awalnya Ganrang Bulo sebenarnya sekadar tarian yang diiringi oleh gendang. Seiring waktu, tarian ini diiringi pula lagu-lagu jenaka, dialog-dialog humor namun sarat kritik dan ditambah gerak tubuh yang mengundang tawa. Kadangpula diselipkan Tari Se’ru atau Tari Pepe pepeka ri makka yang acap kali tampil sendiri di berbagai panggung pertunjukan, namun begitu oleh masyarakat sekitar tetap saja ia dikenal sebagai bagian pertunjukan Ganra...
Tari Bosara adalah tarian tradisional Makasar Sulawesi Selatan. Tari Bosara ditampilkan dalam rangka menyambut tamu kehormatan. Pada zaman dahulu, Tari Bosara ditampilkan pada acara penting untuk menjamu raja-raja dengan suguhan kue-kue tradisional sebanyak 2 kasera. Selain untuk menyambut tamu raja, tarian Bosara juga ditampilkan pada berbagai pesta seperti pesta perkawinan. Para penari tarian Bosara menggunakan pakaian adat makassar yang khas tarian Bosara dengan membawa piring khas Sulawesi Selatan yang disebut Bosara. Kata bosara sendiri menunjukan pada satu kesatuan utuh yang terbagi dalam piring, yang di atasnya di beri alas kain rajutan dari wol, lalu ditempatkan piring di atasnya juga sebagai tempat kue dan tutup bosara. Adapun kue-kue yang umumnya disajikan dengan memakai bosara merupakan kue-k ue tradisional , baik kue basah atau kue kering. Kue basah semisal cucur, bolu peca’, brongko, biji nangka, kue lapis, kue sala’...
Pajoge adalah  sejenis tarian yang berasal dari Sulawesi Selatan, baik Bugis maupun Makassar. Tari Pajoge biasanya ditampilkan dalam istana atau kediaman kalangan ningrat oleh gadis yang berasal dari kalangan rakyat biasa. Pada mulanya tarian ini hanya merupakan hiburan bagi kaum lelaki. Para penonton, biasanya dari kalangan ningrat, duduk dalam lingkaran. Para penari menari melingkar. Setiap penari menari seorang diri sambil menyanyi dan mencari pasangannya di antara penonton. Lalu dia akan memberi daun sirih kepada lelaki yang sudah dipilihnya. Lelaki tersebut akan menari dengan sang gadis. Demikian Pajoge berfungsi sebagai tarian hiburan, juga merupakan alat penghubung antara raja dan rakyat, untuk mendekatkan hubungan agar rakyat tetap cinta kepada rajanya dan sebaliknya.  Penari Pajoge di Maros (sekitar 1870) Sumber : https://www.tradisikita.my.id/2016/10/10-tari-tradisional-sulawesi-selatan.html?m=1
Masakan karsigu ini bisa dibilang unik karna bumbu yang digunakan tidak menyertakan bawang merah dan bawang putih serta cabai. karna seharusnya untuk memasak suatu masakan bawang merah dan bawang putih merupakan bumbu utamanya. Berikut bahan dan cara memasak Kaesigu . Bahan-Bahan : 750 gr daging kambing 2 lembar daun salam 1 sdt ketumbar bubuk 1/4 sdt jintan bubuk 1/4 sdt kayu manis bubuk 400 ml santan kental 1 sdt garam atau secukupnya 2 sdm minyak goreng untuk menumis Bumbu Halus : 2 butir kemiri, cincang sekerat/2 cm/10 grjahe sekerat/2 cm/10 grlengkuas 1 buah serai, bagian putih, cincang halus 1/2 sdt terasi Cara Membuat : 1. Potong2 daging kambing bentuk tipis melebar. Sisihkan. 2. Haluskan bahan bumbu halus: kemiri, jahe, lengkuas, serai dan terasi dengan cobek a...
Pa’piong adalah masakan khas dari Tana Toraja. Makanan ini sebenarnya adalah lauk pauk yang dijadikan pelengkap untuk memakan dengan nasi. Berbahan dasar daging babi yang dicampur dengan balinangko (mayan) dan aneka bumbu dari rempah-rempah. Tapi, daging yang digunakan bisa diganti dengan daging ayam. Cara memasaknya cukup unik yaitu dibakar dengan bambu. Memasak makanan inipun memerlukan keahlian khusus agar Pa’piong dapat matang merata. Bahan: Dada ayam, potong dadu (atau daging babi) Nangka muda, potong dadu (atau Daun Mayan, ambil daunnya) Daun kemangi Cabai rawit, iris tipis Bawang merah, iris tipis Bawang putih, cincang halus Daun jeruk Jeruk nipis Garam Gula Jahe, iris tipis Batang pisang paling muda Pembungkus: 1 lembar daun pisang 1 batang bambu ukuran sedang, bersihkan Cara membuat : 1.Lumuri potongan daging ayam dengan air jer...
Tari Pa’Gellu adalah salah satu tarian tradisional masyarakat Suku Toraja di Sulawesi Selatan. Tarian ini termasuk tarian yang bersifat hiburan yang dibawakan oleh beberapa penari wanita dan diiringi oleh musik tradisional yang khas. Tari Pa’Gellu ini merupakan salah satu tarian yang cukup terkenal di daerah Sulawesi Selatan. Biasanya tarian ini ditampilkan di acara-acara seperti penyambutan, pernikahan, pesta rakyat dan lain-lain. Sejarah Tari Pa’Gellu Menurut sejarahnya, Tari Pa’Gellu ini dulunya ditampilkan untuk menyambut para pahlawan yang pulang dari medan perang. Namun seiring dengan berakhirnya masa perang, tarian ini lebih difungsikan sebagai tarian hiburan. Sehingga bisa ditampilkan di acara-acara seperti penyambutan tamu penting, pernikahan, pesta rakyat dan lain-lain. Tari Pa’Gellu ini juga bisa ditampilkan kapan saja, baik siang maupun malam mengikuti permintaan yang punya hajat. Konon tarian ini harus dibawakan den...
Dalam bahasa Bugis, namanya Becce Laung. Warga Makassar lebih mengenalnya dengan nama Sakko-Sakko yang artinya tersedak. Untuk menikmati kudapan unik khas Bugis ini harus didampingi teh, kopi, atau paling tidak air putih. Sebab camilan dalam segala suasana ini rawan membuat orang tersedak. Becce Laung berbahan beras 200 gram, 1/4 kelapa muda yang dihilangkan kulit arinya lalu diparut memanjang, dan satu sendok teh garam. Cara membuatnya, beras direndam semalaman, tiriskan, lalu giling hingga halus. Masukkan parutan kelapa dan garam untuk menambah rasa lalu campur hingga merata. Adonan itu disangrai hingga warnanya kecokelatan dan wujudnya sudah seperti butiran-butiran. Sajikan bersama gula pasir. Beras giling atau tepung itu membungkus parutan-parutan kelapa. Jangan lupa padukan dengan teh, kopi, atau air putih untuk berjaga-jaga sebelum tersedak. Becce Laung ini tahan lama, bahkan anak-anak kuliah era 1990-an menjadikannya bekal kembali ke kota setelah pulang ka...
Makanan yang terbuat dari daging ayam ini adalah salah satu kuliner khas Toraja. Pa’piong Burak Manuk dimasak dengan campuran bumbu khas dan batang pisang yang masih muda. Tampilannya memiliki sedikit kemiripan dengan pepes yang berasal dari Sunda, begitu juga dengan rasanya. Namun bedanya adalah Pa’piong ditambah dengan kelapa parut dan dimasak didalam bambu. Bagi kalian yang ingin mencobanya berikut ini resep dan cara membuatnya. Selamat mencoba! Bahan : 500 g dada ayam, rebus, suwir 100 g kelapa tua, parut 100 g batang pisang muda, potong dadu 6 buah cabai rawit, iris tipis 2 butir bawang merah, iris tipis 1 siung bawang putih, cincang halus 1 sdm garam ½ sdm gula 2 cm jahe, iris tipis Daun kemangi secukupnya Pembungkus : 1 lembar daun pisang 1 batang bambu ukuran sedang, bersihkan  ...