Budaya Indonesia
426 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Upacara Adat Budaya Yogyakarta #DaftarSB19
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Di Yogyakarta masih melestarikan berbagai upacara adat yang telah menjadi ciri budaya khas Yogyakarta yang diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Grebeg Maulud, Kata gerebeg berarti suara berisik yg berasal dari teriakan orang-orang. Upacara adat ini diperingati sebagai acara Maulud Nabi Muhammad SAW yang mana dikatakan bahwa Nyi Roro Kidul Mendekatkan diri kepada Tuhan dan kebersamaan diantara warga Yogyakarta. Festival upacara adat ini dimulai pada pukul 07.30 pagi, didahului oleh parade pengawal kerajaan yang terdiri dari 10 unit: Wirobrojo, Daeng, Patangpuluh, Jogokaryo,Prawirotomo, Nyutro, Ketanggung, Mantrijeron, Surokarso, dan Bugis. setiap unit mempunyai seragam masing2. parade dimulai dari halaman utara Kemandungan kraton, kemudian melewati siti hinggil menuju Pagelaran, dan selanjutnya menuju alun2 utara. Pukul 10.00 pagi, Gunungan meninggalkan kraton didahului oleh pasukan bugis dan surokarto. Gunungan dibuat dari makanan seperti sayur2an, kacang, lada merah, telor,...

avatar
Yunitakumala
Gambar Entri
#DaftarSB19: Motif Batik Larangan Keraton Yogjakarta
Motif Kain Motif Kain
Daerah Istimewa Yogyakarta

Batik larangan Keraton Yogyakarta, atau kadang disebut  Awisan Dalem , adalah motif-motif batik yang penggunaannya terikat dengan aturan-aturan tertentu di Keraton Yogyakarta dan tidak semua orang boleh memakainya.  Keyakinan akan adanya kekuatan spiritual maupun makna filsafat yang terkandung dalam motif kain batik menjadi salah satu hal yang melatarbelakangi adanya batik larangan di Yogyakarta. Motif pada batik dipercaya mampu menciptakan suasana yang religius serta memancarkan aura magis sesuai dengan makna yang dikandungnya. Oleh karena itu beberapa motif, terutama yang memiliki nilai falsafah tinggi, dinyatakan sebagai batik larangan.  Adapun yang termasuk batik larangan di Keraton Yogyakarta antara lain  Parang Rusak Barong ,  Parang Rusak Gendreh ,  Parang Klithik ,  Semen Gedhe Sawat Gurdha ,  Semen Gedhe Sawat Lar ,  Udan Liris ,  Rujak Senthe ,  Parang-parangan ,  Cemukiran ,  Kawung , dan  Huk ....

avatar
Ailsa Vidi Chandrika
Gambar Entri
#DaftarSB19: Batik dan Pemakaiannya
Motif Kain Motif Kain
Daerah Istimewa Yogyakarta

Sejak tahun 2009, batik Indonesia secara resmi diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Sebagai warga Indonesia kita patut berbangga hati. Lebih jauh, upaya pelestariaan batik pun perlu dimulai dari diri sendiri baik itu dengan cara mengenali, menggunakan, dan mencintai. Di Indonesia sendiri ada beragam motif yang bisa kita jumpai. Bahkan beberapa daerah tertentu memiliki motif ciri khas tersendiri , seperti Yogyakarta. Bukan hanya terkenal sebagai Kota Gudeg, Yogyakarta ternyata juga memiliki motif batik yang khas. Asal-usul pembatikan di daerah Yogyakarta dikenal semenjak kerajaan Mataram ke-I dengan rajanya Panembahan Senopati. Daerah pembatikan pertama ialah di desa Plered. Pembatikan pada masa itu terbatas dalam lingkungan keluarga keraton yang dikerjakan oleh para wanita pembantu ratu. Dari sini pembatikan meluas pada tingkat pertama keluarga keraton lainnya. Kini beberapa daerah di Yogyakarta pun terkenal sebagai sentra pengrajin batik, salah satunya adalah Gi...

avatar
Ailsa Vidi Chandrika
Gambar Entri
Kue Kipo Khas Yogyakarta
Makanan Minuman Makanan Minuman
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kue kipo  adalah salah satu jenis kue jajanan pasar asli dari Indonesia yang tepatnya terletak dipulau jawa dan lebih tepatnya lagi yanitu makanan yang sangat khas dari daerah Yogyakarta Jawa Tengah.  Kue kipo memiliki aroma yang begitu harum karena campuran bahannya. Berikut bahan dan cara pembuatan  Kue Kipo  khas Yogyakarta. Bahan-bahan Tepung ketan 250 gram Santan hangat 150 ml Air daun pandan 50 ml Bahan isi kue kipo : Gula merah 125 gram, sisir Kelapa parut 200 gram (tidak terlalu tua) Garam halus 1 sdt Air matang 55 ml Cara membuat kue kipo : membuat isi : didihkan air den gula merah sampai larut. Masukkan kelapa parut serta garam, aduk rata. angkat. sisihkan. membuat kulit : campurkan bahan kulit, aduk rata. lalu ambil 1 sdm adonan kulit, pipihkan. beri isi pada setiap kulit yang telah dipipihkan tadi, kemudian digulung dengan rapi. Kerjakan sampai adonan...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Bubur Lemu Khas Yogyakarta
Makanan Minuman Makanan Minuman
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bubur memang dikenal sebagai menu sarapan favorit bagi sebagian orang. Masing-masing daerah di Indonesia memiliki varian bubur yang yang sering disantap saat sarapan. Di Yogyakarta terdapat sebuah bubur khas Yogyakarta untuk menu sarapan, yakni “ Bubur Lemu “. Berikut resep  Bubur lemu  khas Yogyakarta. Bahan-bahan  : 500 gram tepung beras 1 sendok teh garam 2 lembar daun pandan 1 sendok teh pasta pandan 2,5 liter santan (hasil parutan 1 butir kelapa) Es batu secukupnya (jika ingin disajikan dingin) Bahan saus/kuah Gula  : 250 gram gula merah 100 ml gram gula putih 400 ml air 1/2 sendok teh maizena (larutkan dengan 3 sendok makan air) Bahan saus/kuah Santan  : 500 ml santan kental 1/2 sendok teh garam Cara Membuat Bubur Lemu Spesial Khas Jawa Barat  : Larutkan tepung beras dengan menggunakan santan kemudian diaduk-aduk hi...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Soto Kuah Kuning Khas Jogja
Makanan Minuman Makanan Minuman
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kuliner di Indonesia memang terkenal beraneka ragam dengan bau rempah-rempah yang enak. Salah satunya adalah soto, soto merupakan makanan khas dari Indonesia. Ada banyak versi soto dari tiap daerah, ada soto Pekalongan yang terdapat tauto didalamnya, ada soto Solo atau Jogja yang lebih terkenal dengan soto beningnya, ada soto Kudus dan masih banyak lainnya. Tiap daerah mempunyai ciri khas soto masing-masing. Disini saya akan memberikan resep  soto bumbu kuning  yang bisa anda buat dirumah dengan mudah dan bahan yang gampang. Bahan-bahan 200 gr tetelan (bisa diganti dg ayam) 1 liter kaldu (kurleb) 1 liter air 1 lembar daun salam 1 batang serai 2 lembar daun jeruk purut 1 ruas jari kunyit 1 ruas jari jahe 3 buah bawang putih 1 jumput merica kurleb 5 butir Gula, garam, penyedap rasa (optional) Isian: bihun kol tomat...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Batik Colet
Alat Musik Alat Musik
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pernah melihat batik-batik dalam tampilan warna-warna yang sangat beragam, hampir seperti pelangi yang memiliki semua spektrum warna, dan membuat berpikir: “Bikinnya berapa lama ini?” Bayangkan ketika sepotong kain yang sudah dicanting atau dicap dengan malam akan diberi warna, dicelup dalam cairan pewarna untuk satu warna saja, kemudian dijemur. Lalu proses cantingan harus diulang lagi untuk menutupi bagian motif lain yang mau diwarnai dengan warna berbeda. Jika satu warna membutuhkan 1 proses pembatikan, lalu warna-warna pelangi apa dilakukan sebanyak 7 kali? Ternyata tidak harus seperti itu. Dalam ragam teknik batik di Indonesia, dikenal teknik pewarnaan lain selain teknik celup, yang disebut teknik “colet”. Teknik colet diperkirakan berkembang pada mulanya di daerah pesisiran seperti Pekalongan, yang memang terkenal dengan penggunaan warna-warna cerah, yang berbeda dengan batik Yogya-Solo yang terkenal dengan batik-batik warna klasik, sepe...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Benteng dulu, kini, dan esok
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Benteng dulu, kini, dan esok       Adrisijanti, Inajati  (2013)  Benteng dulu, kini, dan esok.  Kepel Press, Yogyakarta, pp. 1-230. ISBN 9786021228654 Text   Buku Benteng2.pdf   Download (3MB)  |  Preview Abstract Tinggalan masa kolonial bangsa Eropa di Indonesia pada masa abad 16 hingga pertengahan abad 19 tentu sangat banyak dan beragam. Salah satu yang di rangkum dalam buku ini adalah peninggalan situs budaya berupa Benteng. Dalam hal mengelola yang artinya berupa aktivitas memelihara dan memanfaatkan situs budaya seperti Benteng di Indonesia bagi keperluan akademis dan keperluan lainnya bukan perkara mudah. Pemangku kepentingan pengelola situs budaya menghadapi kondisi yang tidak sederhana. Kesadaran budaya masyarakat terhadap situs budaya belumlah pada tahap yang mampu mengapresi...

avatar
Nicky Ria Azizman
Gambar Entri
Majapahit: batas kota dan jejak kejayaan di luar kota
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Majapahit: batas kota dan jejak kejayaan di luar kota       Adrisijanti, Inajati  (2014)  Majapahit: batas kota dan jejak kejayaan di luar kota.  Kepel Press, Yogyakarta, xx-312. ISBN 9786021228708 Text   Buku Majapahit2.pdf   Download (5MB)  |  Preview Abstract Buku ini yang berjudul “Majapahit: Batas Kota dan Jejak-jejak Kejayaannya” merupakan kumpulan dari 15 tulisan yang beragam topiknya, ditulis oleh para peneliti Balai Arkeologi Yogyakarta yang wilayah tugasnya mencakup daerah Jawa Timur di mana tinggalan budaya Majapahit tersebar luas di daerah itu. Sejenis dengan buku bunga rampai semacam ini telah diterbitkan 20 tahun yang lalu dalam rangka memperingati lahirnya Majapahit berjudul “700 Tahun Majapahit 1293-1993: Suatu Bunga Rampai”. Meskipun kedua buku...

avatar
Nicky Ria Azizman