https://id.wikipedia.org/wiki/Kek_Lesap Kek Lesap Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Jump to navigation Jump to search Ke' Lesap adalah putera Madura keturunan dari Pangeran Sosro Diningrat / Pangeran Tjokro Diningrat III / Pangeran Cakraningrat III (1707-1718) dengan isteri selir . Tokoh ini sering muncul dari cerita rakyat Madura. Daftar isi 1 Kehidupan awal 2 Pemberontakan 3 Bengkah La An 4 Pranala luar 5 Bacaan lanjut Kehidupan awal [ sunting | sunting sumber ] Pada suatu waktu Ke' Lesap diberitahu oleh ibunya tentang siapa sebenarnya ayahnya. Sebagai seorang pemuda ia merasa kesal dan berusaha untuk tampil ke depan dengan berbagai macam keahliannya....
Tawur Bubur Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Jump to navigation Jump to search Tradisi Tawur Bubur Tradisi Tawur Bubur Tawur Bubur atau disebut juga Festival Tawur Bubur merupakan salah satu upacara tradisional yang dimiliki oleh masyarakat Kabupaten Jepara , khususnya Desa Jinggotan . Tawur Bubur rutin digelar setiap pada tahun. Sejarah [ sunting | sunting sumber ] Asal usul [1] adanya Festival Tawur Bubur Dukuh Tretes adalah, dulu kala memiliki sumber air yang selalu menes, namun saat ini sudah hilang dan diharapkan dengan kesadaran warga dengan menjaga dan melestarikan alam dengan penghijauan kembali diwilayah sekitar. Agar nantinya sumber air tersebut bisa kembali di nikmati dan digunakan kemba...
Delapan motif yang dimiliki batik semen kakrasana ini mencerminkan delapan brata atau asta brata. Asta-brata merupakan ajaran keutamaan yang mencerminkan ekspresi budaya Jawa. Pandangan tersebut mengandung wacana falsafah tentang potret seorang pemimpin bijaksana yang mementingkan kepentingan jagat (negara) di atas kepentingan pribadi (kautaman). Kemudian, pandangan atau ajaran tersebut dilukiskan ke dalam batik jenis semen kakrasana yang menggunakan depalan motif utama sesuai dengan ajaran Astabrata. Secara simbolik motif-motif tersebut melambangkan: 1. Indra brata dilambangkan sebagai Dewa Indra , bratanya bersifat darma, digambarkan dengan motif Pohon Hayat 2. Surya brata dilambangakan sebagai Dewa Surya , Bratanya ialah sifat dan watak matahari digambarkan dengan motif garuda 3. Bayu brata dilambangkan sebagai Dewa Anila atau Bayu ( Dewa Angin ) digambarkan dengan motif burung 4. Kuwer...
Kota Solo masih sangat lekat dengan budaya Jawa. “The Spirit of Java” merupakan slogan yang dimiliki kota ini yang menunjukkan sebuah tekad mengakar untuk melestarikan budaya Jawa. Selain dikenal dengan kekentalan adat Jawa, Solo juga dikenal sebagai ikon batik. Motif Batik Solo yang dihasilkan pun beragam dan akan dijelaskan pada paragraf selanjutnya dari artikel ini. Bahkan Batik Solo kini lebih populer melalui lini produsen Batik Keris yang sudah merambah pangsa pasar luar negeri. Tidak mengherankan jika Batik Solo menjadi salah satu tujuan yang wajib dikunjungi oleh para wisatawan ketika berkunjung ke kota Surakarta hadiningrat. Untuk wisata Batik Solo dapat melakukannya di kampung Batik Laweyan, juga kawasan kampong batik Kauman. Kampung Laweyan merupakan sentra atau pusat kegiatan batik bermula, kegiatan membatik sudah menjadi budaya sehari-hari bagi masyarakatnya, dan biasanya diturunkan da...
Masyarakat Kademangan, Susukan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah menggelar tradisi Ujungan. Kegiatan ini merupakan tradisi turun temurun saat puncak musim kamarau. Ketua Dewan Kesenian Kecamatan Susukan Yusmanto menjelaskan, tradisi yang lantas disebut sebagai festival ini adalah rangkaian ritual yang dimulai sejak Rabu (26/9/2018) kemarin. Ritual dimulai dengan pengambilan air barokah di sumber pemandian air panas Pingit Gumelem Wetan oleh bedhogol atau sesepuh desa. "Acaranya sebenarnya sampai besok. Puncaknya besok, Ujungan, besok hari Jumat. Tanggal 26 sampai 28 September rangkaian kegiatan acara Festival Ujungan itu sejak kemarin," kata Yusmanto, Kamis (27/9/2018). "Pengambilan air dari Banyu anget, itu sebuah ritual tradisional. Merti bumi, merti banyu. Jadi ini, sebuah penghormatan, penghargaan, terhadap bumi yang telah mengeluarkan air. Dan air sendiri adalah sumber kehidupan," tambahnya. Sementara hari ini warga Desa Kemranggon melaksanakan tradisi Takiran se...
Menu Mengenal Tradisi Buka Luwur, Mengganti Mori di Makam Pengembang Islam di Boyolali Jumat, 5 Oktober 2018 16:41 tradisi-buka-luwur-kembali-digelar 20181005 163526.jpg Tradisi Buka Luwur Kembali Digelar - Istimewa TRIBUNJATENG.COM, BOYOLALI - Melewati hari keduapuluh Bulan Muharram atau Suro pada penanggalan Jawa sejumlah juru kunci Makam Syech Maulana Ibrahim Magribi di Desa Candisari; Kecamatan Ampel terlihat sibuk. Mereka sedang mempersiapkan agenda ritual Buka Luwur yang akan digelar pada hari Jumat terakhir di bulan Suro tersebut. Agenda tahunan yang juga disebut warga sebagai sadranan tersebut salah satu prosesinya yakni penggantian kain lurup di beberapa makam di komplek tersebut. "Buka Lurup atau Gantos Mori ini maksudnya untuk nguri uri kebudayaan dari nenek moyang terdahulu. Mengenang perjuangan dan pengembangan agama Islam di Pantaran," ungkap Panitia Pelaksana, Wahyu Windiharno, disela sela ritual pada Jumat (5/10). Terdapat lima yang diganti kainnya. M...
Membunuh Indonesia Membunuh Indonesia Industri Hasil Tembakau Tradisi Tungguk Tembakau 2 years yang laluoleh Membunuh IndonesiaTambahkan komentar637 kali dilihat tungguk-tembakau Membunuh Indonesia Ditulis oleh Membunuh Indonesia Warga Desa Senden, Kecamatan Selo, Boyolali menggelar tradisi Tungguk Tembakau, Agustus yang lalu. Ritual Tungguk Tembakau adalah ungkapan syukur para petani tembakau kepada Tuhan atas hasi panen tembakau tahun ini. Ritual diawali dengan kirab gunungan tembakau, gabungan hasil bumi, dan diiringi sejumlah kesenian tradisional. Kirab dilakukan dari Balai Desa Senden hingga makam petilasan Gunungsari yang berada di puncak bukit kaki gunung Merbabu tersebut. Ribuan warga tampak antusias mengikuti kirab meski harus berjalan kaki menanjak hampir 2 km. Dalam ritual tersebut, para warga mengenakan pakaian adat. Ritual yang mereka laksanakan bisa diartikan sebagai doa agar jerih payah petani selama enam bulan mulai dari mengolah lahan hingga panen tembakau bisa...
Upacara Kenduren Kenduren termasuk sebagai upacara daerah Jawa Tengah. Kata lain dari Kenduren adalah Slametan yang lebih dikenal kalangan masyarakat. Kebiasaan ini merupakan adat yang pertama. Sebelum adanya agama Islam di Jawa, Kenduren ialah kegiatan doa bersama yang di pimpin oleh tokoh agama atau ketua suku. Tetapi pada zaman dahulu makanan sebagai sesaji dan untuk persembahannya. Disebabkan adanya perpaduan budaya Islam, akhirnya upacara Jawa mengalami perubahan yang sangat besar. Kebiasaan yang tadinya sejaji digunakan persembahan kemudian dihilangkan dan di makan bersama setelah acara usai. https://www.silontong.com/2018/12/01/upacara-adat-jawa-tengah/
Kesenian ebeg adalah kesenian rakyat yang memang mirip dengan jaran kepang atau kuda lumping atau jathilan. Kesenian ebeg atau kuda lumping adalah kekayaan budaya Indonesia terutama untuk masyarakat di Jawa, yiatu Jawa Tengah dan Yogyakarta. Kuda lumping atau ebeg adalah seni tari yang dimainkan dengan properti berupa kuda tiruan, yang terbuat dari anyaman bambu atau kepang. Tidak satupun catatan sejarah yang mampu dengan tepat untuk menjelaskan asal mula ebeg atau asal usul kuda lumping ini, hanya riwayat verbal yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Antara hidup segan mati tak mau Ebeg adalah salah satu kesenian tradisional yang gaungnya sudah tidak lagi nyaring terdengar. Namun di beberapa tempat seperti di Desa Kalirancang kecamatan Alian, kabupaten Kebumen, Jawa Tengah dan di desa lain, masih ada mayarakat Kebumen yang peduli dan melestarikan seni tarian rakyat ini. Grup kesenian ebeg yang bertahan dan tetap setia men...