Proyek Penelitian, Pengkajian, dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya menggali nilai-nilai budaya dari setiap suku bangsa/daerah. Penggalian ini mencakup aspek-aspek kebudayaan daerah dengan tujuan memperkuat penghayatan dan pengamalan Pancasila guna tercapainya ketahanan nasional di bidang sosial budaya. Untuk melestarikan nilai-nilai budaya dilakukan penerbitan hasil-hasil penelitian yang kemudian disebarluaskan kepada masyarakat umum. Pencetakan naskah yang beljudul Senjata Tradisional Daerah Nusa Tenggara Timur, adalah usaha untuk mencapai tujuan yang dimaksud. Sumber: Kotten, Kotten and Dewa, Remigius and Nahak, Leonard and Bell, Alex and Zesi, A. Mali (1993) Senjata tradisional daerah Nusa Tenggara Timur. Documentation. Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Jakarta. http://repositori.kemdikbud.go.id/8275/
Membahas tentang makanan khas dari NTT, ada juga satu minuman khas yang perlu kamu tahu yaitu moke. Minuman ini merupakan nira hasil sadapan dari pohon lontar atau buah enau. Bisa dibilang, moke adalah minuman keras khas masyarakat Flores. Jadi minuman ini non halal. Moke disuling menggunakan periuk tanah liat yang terhubung dengan pipa bambu. Moke ini mempunyai warna kekuningan dan rasanya lebih ringan dibanding sopi. Karena proses penyulingan masih dilakukan dengan cara tradisional, maka waktu yang dibutuhkan untuk membuat moke cukup lama serta membutuhkan kesabaran. Jika kamu membeli moke langsung di industri rumahan daerah Nusadani harganya sekitar Rp 25.000 – Rp 35.000 per botol. Tapi jika membeli di luar daerah tersebut (bukan produsennya langsung) harganya bisa mencapai Rp 100.000 – Rp 250.000 per botol. Lihat juga Makanan Khas Da erah Itulah 10 makanan khas NTT yang pastinya berbeda dengan makanan khas daerah lain. Jika kita perhatikan, ba...
Daging se’i (daging asap) merupakan produk olahan tradisional yang telah populer di NTT. Daging se’i yang diolah oleh masyarakat NTT secara tradisional umumnya menggunakan garam dapur, sendawa chili/salpeter, daging sapi dan kayu serta daun kusambi (Schleichera Oleasa) sebagai sumber asap. Pengasapan dengan menggunakan kayu dan daun kusambi akan memberikan aroma daging asap yang khas dan berpengaruh terhadap warna daging yaitu daging menjadi merah mengkilap atau merah cerah. Kelebihan yang diperoleh dari proses pengolahan daging se’i adalah daging yang diasapi dapat disimpan lebih lama dan palabilitasnya tinggi, meskipun daya pikat seleranya sepenuhnya tergantung kepada selera konsumen. Umunya dalam pengolahan daging se’i daging yang digunakan masih segar, warna merah cerah, terdiri dari serat-serat bergaris melintang yang arahnya sejajar dan daging harus bebas dari penyakit. Proses Pembuatan Se’i sebagai berikut : Proses pelunakan daging: Proses pengirisan daging sel...
Seunik namanya, unik pula makanannya. Muku loto berasal dari daerah Nagekeo, yaitu sebuah daerah di Pulau Flores. Makanan ini merupakan salah satu makanan tua yang sudah ada sejak zaman para leluhur. Muku loto adalah salah satu sajian pada saat pesta adat diselenggarakan. Kalau sekarang, muku loto juga bisa ditemukan di acara perkawinan daerah setempat. Muku artinya adalah pisang, sedangkan loto artinya hancur. Jadi, muku adalah pisang yang masih mentah yang dikupas kulit hijaunya dan menyisakan kulit dalam yang melekat pada daging buah yang akan sedikit mengental saat diolah. Warnanya putih keabu-abuan. Biasanya masakan ini diberi campuran daging babi sehingga cita rasanya khas Keo, yang tidak pernah ada di belahan Indonesia manapun. Karena biasa disajikan untuk acara adat, sulit untuk menemukan makanan satu ini di rumah makan yang ada di NTT. Membuat makanan ini pun mudah, dan tidak perlu banyak bahan. Berikut bahan dan cara pembuatannya, Bahan-bahan Pisang muda dikupas kul...
Kue Cucur merupakan makanan kesukaan masyarakat lokal maupun tamu nusantara. Para wisatawan bila berkunjung ke NTT tidak lupa memakan kue Cucur Oesao. Bahan yang dibutuhkan untuk membuat kue ini sebenarnya sangat sederhana. Resep dan Cara Membuat Cucur Oesao NTT Bahan yang digunakan untuk membuat kue cucur: 150 gr tepung beras. 15 gr tepung terigu protein sedang atau sekitar 2 sendok makan saja. Garam secukupnya. Minyak goreng secukupnya. 250 ml air. 90 gr gula merah yang diiris-iris halus. 50 gr gula pasir. 1 lembar daun pandan. Cara membuat kue cucur: Langkah pertama dalam membuat kue cucur adalah membuat larutan gulanya terlebih dahulu. Untuk membuat larutan gula, siapkan panci dan masukkan air, gula merah, gula pasir dan juga daun pandan. Masak hingga semua gulanya larut dan mendidih. Larutan gula yang telah mendidih kemudian diangkat dan disaring untuk menghilangkan butiran-butiran gula dan daun pandan tadi. Larutan gula ini dibiarkan terlebih...
Nasi Kolo / Tapa Kolo Khas Kupang Nusa Tenggara Timur Tapa kolo adalah hidangan tradisional yang sudah dibuat dan dikonsumsi secara turun menurun. Tapa sendiri memiliki arti bakar sementara kolo artinya memasak dengan bambu. Jadi tapa kolo memiliki arti memasak makanan di dalam bambu dengan cara dibakar. Uniknya, tapa kolo biasa ditemukan saat digelar upacara adat. Jadi akan sulit menemukan tapa kolo di hari biasa karena masyarakat tidak menyajikan tapa kolo sebagai santapan harian. Meskipun yang dimasak adalah nasi tapi beras yang digunakan bukan sembarang beras. Beras dari hasil panen masyarakat ini akan melalui serangkaian ritual adat oleh tetua adat kampung sebelum diolah dan dimasak menjadi tapa kolo. Cara membuat Tapa Kolo/Nasi Kolo Khas Kupang NTT: Bahan-bahan Kolo : Beras secukupnya; garam secukupnya; dan bumbu penyedap rasa sesuai selera. Peralatan Kolo : Daun pisang secukupnya; dan Bambu diameter 7 cm dan panjang 30 cm Cara Membuat Kolo: Siapkan bah...
Kolo adalah sebutan untuk hidangan nasi bakar di NTT. Kolo biasanya dimasak didalam bambu yang nantinya ditaruh diatas bara api untuk dibakar. Cara pembuatannya : Untuk proses pembuatanya, beras dimasukan kedalam bambu muda dengan panjang kira – kira 30 cm. Di dalam bambu, beras dicampur dengan air dan bumbu – bumbu. Kemudian bambu yang berisi beras, air dan bumbu ini ditaruh berdiri di bara api untuk dibakar. Jangan lupa tutup lubang termpat memasukan beras pada bambu dengan daun pisang. Proses membakar bambu diatas bara api ini memakan kira – kira setengah jam. Setelah matang, kolo dikeluarkan dari bambu dan digulung dengan daun sebagai bungkus. Kolo biasanya dikonsumsi pada acara – acara adat. Kolo merupakan menu utama cocok untuk disantap bersama dengan sayur dan lauk apa saja.
KOLO - NASI BAKAR DARIMANGGARAI Kolo yang merupakan salah satu masakan khas dari Manggarai, NTT. Sebuah nasi bakar yang dimasak dengan bambu. Bambu yang digunakan ialah bambu muda yang panjangnya kurang lebih 30 cm. Setelah diberi bumbu, nasi dibakar. Proses pematangannya dengan resep kolo khas NTT berlangsung selama 30 menit. Rasa makanan ini sangat gurih dan nikmat. Cita rasanya semakin alami, manakala terdapat campur tangan daun pisang sebagai daerah menutup bambunya. Bahan Kalo : Beras secukupnya Garam secukupnya Bumbu penyedap rasa sesuai selera Peralatan Kalo : Daun pisang secukupnya Bambu , diameter 7 cm dan panjang 30 cm Cara Membuat Kalo : Anda harus menyiapkan bahan-bahan dan peralatan yang dibutuhkan. Jangan lupa memotong bambu sesuai ukuran yang ditentukan Cucilah beras sampai benar-benar bersih. Tiriskan dan campur dengan bumbu-bumbu di atas. Tambahkan air dan aduk kembali. Masukkan beras tersebut ke dalam bambu. Ratakan dan tutup kedua lubangnya mengg...
Pada dahulu kala di puncak gunung Kelimutu atau yang biasa disebut Bhua Ria (hutan lebat yang selalu berawan), terdapat sebuah desa yang di kepalai oleh Konde Ratu. Dalam daerah tersebut, terdapat dua tokoh yang sangat disegani, yaitu Ata Polo si tukang sihir jahat dan kejam yang suka memangsa manusia, dan Ata Bupu yang dihormati karena sifatnya yang berbelas kasih serta memiliki penangkal sihir Ata Polo. Walaupun memiliki kekuatan gaib yang tinggi dan disegani masyarakat, keduanya berteman baik serta tunduk dan hormat kepada Konde Ratu. Ata Bupu dikenal sebagai petani yang memiliki ladang kecil di pinggir Bhua Ria, sedangkan Ata Polo lebih suka berburu mangsa berupa manusia di seluruh jagat raya. Pada masa itu, kehidupan di Bhua Ria berlangsung tenang dan tenteram, sampai kedatangan sepasang Ana Kalo (anak yatim piatu) yang meminta perlindungan Ata Bupu karena ditinggal kedua orang tuanya ke alam baka. Karena sifatnya yang berbelas kasih, permintaan kedua anak yatim piatu tersebu...