Suku Alas adalah sekelompok etnis yang bermukim di daerah Alas, Aceh Tenggara. Sedangkan daerah Alas disebut dengan kata Tanoh Alas. Menurut Kreemer (1922) kata "Alas" berasal dari nama seorang kepala etnis (cucu dari Raja Lambing), ia bermukim di desa paling tua di Tanoh Alas yaitu Desa Batu Mbulan. Slot Gacor 777 Ukhang Alas atau khang Alas atau Kalak Alas telah bermukim di lembah Alas, jauh sebelum Pemerintah Kolonial Belanda masuk ke Indonesia. Keadaan penduduk lembah Alas tersebut telah diabadikan dalam sebuah buku yang dikarang oleh seorang bangsa Belanda bernama Radermacher (1781). Bila dilihat dari catatan sejarah masuknya Islam ke Tanah Alas, pada tahun 1325 (Effendy, 1960:26) maka jelas penduduk ini sudah ada walaupun masih bersifat nomaden dengan menganut kepercayaan animisme. Sisa-sisa kepercayaan animisme pada masyarakat adat, biasanya nampak dalam ritual atau upacara yang digelar. Dalam tulisan ini, kita akan m...
Tarian Pepeka Ri Makka Tarian Pepeka Ri Makka berasal dari dua kata yang itu Pepe’ dan Rimakka dimana Pepe’ berarti api, Rimakka adalah tanah suci Mekkah, tarian ini mengingatkan kita pada Nabi Ibrahim yang dibakar oleh kaum Quraiz. Karena iman dan keyakinannya kepada sang khaliq turunlah Do’a Qulna yaa naaru kuunii bardan wasalaaman alaa ibraahiim laa haula walaa kuwwataa illaa billaah…..kumfayakum. Para penari terinspirasi dan menuang dalam sebuah bentuk tari yakni tari pepe’-pepeka rimakka. Dengan penuh keyakinan dan Do’a para penari membakar sarung, tangan mereka tanpa merasa kepanasan, tarian ini adanya dikampung Paropo kecamatan panakkukang kota Makassar, sudah ada sejak zaman penjajahan Jepang tahun 1942. Sekarang ini tari pepeka ri makka sering di bawakan oleh sanggar remaja kampung paropo, appe-pepe ia, yaitu menyalakan api, sifatnya menyalakan api (seperti lempion) pada serambi depan rumah atau di perkarangan. Dari acara tradi...
Empat Sultan di Maluku Utara adalah sebuah cerita yang sangat melegenda di kalangan masyarakat Maluku Utara, Indonesia. Keempat sultan tersebut adalah bersaudara kandung dan merupakan keturunan bidadari dari Kahyangan. Menurut masyarakat setempat, dari merekalah lahir pemimpinpemimpin Maluku. Bagaimana kisahnya sehingga keempat sultan tersebut dikatakan sebagai keturunan bidadari? Lalu, bagaimana mereka bisa diangkat menjadi sultan? Ikuti kisah selengkapnya dalam cerita Empat Sultan di Maluku Utara berikut ini! Alkisah, pada zaman dahulu kala, di daerah Maluku Utara, ada seorang pemuda tampan bernama Jafar Sidik. Tak seorang pun warga yang mengetahui asalusul keluarganya. Ia tinggal sendirian di sebuah rumah kecil di Desa Salero Ternate. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Jafar Sidik mencari kayu bakar di hutan dan menjualnya ke pasar. Di tengah hutan tempat ia biasanya mencari kayu bakar terdapat sebuah telaga yang berair jernih, sejuk, dan dikelilingi oleh pepohonan y...
Adat Aceh Apabila Istri Dalam Keadaan Hamil Seorang isteri pada saat hamil anak pertama, maka sudah menjadi adat bagi mertua atau maktuan dari pihak suami mempersiapkan untuk membawa atau mengantarkan nasi hamil kepada menantunya. Acara bawa nasi ini disebut ba bu atau mee bu. Upacara ini dilaksanakan dalam rangka menyambut sang cucu yang dilampiaskan dengan rasa suka cita sehingga terwujud upacara yang sesuai dengan kemampuan maktuan. Nasi yang diantar biasanya dibungkus dengan daun pisang muda berbentuk pyramid, ada juga sebahagian masyarakat mempergunakan daun pisang tua. Terlebih dahulu daun tersebut dilayur pada api yang merata ke semua penjuru daun, karena kalau apinya tidak merata maka daun tidak kena layur semuanya. Sehingga ada mitos dalam masyarakat Aceh kelak apabila anak telah lahir maka akan terdapat tompel pada bahagian badannya. Di samping nasi juga terdapat lauk pauk daging dan buah-buahan sebagai kawan nasi. Barang-barang ini dimasukkan ke...
Komplek makam Raden Arya Wiralodra terdapat di Blok Karangbaru, Desa Sindang, Kecamatan Sindang tepatnya pada koordinat 06º 19' 981" Lintang Selatan dan 108º 19' 327" Bujur Timur. Kompleks makam berada pada pemukiman. Di sebelah selatan, timur, dan utara merupakan pemukiman penduduk sedangkan di sebelah barat adalah lahan kosong yang dimanfaatkan untuk kebun. Keadaan makam sudah mengalami dua kali pemugaran. Pemugaran pertama dilakukan pada tahun 1965 dan yang kedua pada tahun 1985. Semua makam yang ada telah mengalami perombakan total. Komplek makam dikelilingi pagar tembok dengan gerbang masuk pada sisi selatan. Begitu memasuki komplek makam melalui pintu gerbang akan sampai di serambi depan cungkup makam Arya Wiralodra yang merupakan bangunan baru. Cungkup tersebut menghadap ke timur. Di dalam cungkup disekat menjadi dua ruangan yang dihubungkan dengan jalan masuk tanpa daun pintu. Pintu masuk cungkup langsung menuju ke ruangan sebelah selatan. Di ruangan ini te...
Nama Bumi Rongsok diberikan oleh Eyang Dalem Bagus Nayadimantri, mengandung arti gafura masuk tanah yang subur ( bumi = tanah, rongsok = subur /sunda), terletak di dusun Demunglandung Desa Papayan Kecamatan Jatiwaras, ± 19 km dari pusat kota Tasikmalaya, pada 269,7m, kordinat S.07º 27. 869’, E 108º 12. 376’ Eyang Dalem Bagus Nayadimantri adalah seorang ulama dari Banten yang dianggap berjasa dimasa hidupnya dalam menyebarkan agama islam, Beliau datang dari Banten bersama dengan pengikutnya sekitar tahun 1700. Pada waktu itu Banten sedang dilanda peperangan antara rakyat Banten dengan Belanda untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan. Beliau pergi meninggalkan Banten bermaksud untuk mencari tempat sebagai pemukiman yang baru, diantara pengikutnya ialah Sumapatra, Sumanegara dan Siti Saroh satu-satunya wanita yang dibawa beliau menyertai rombongan. Beliau berkeyakinan wilayah yang akan di tempat penyebara...
Wuku Tahun dilaksanakan setiap tanggal 1-14 Muharam (tahun baru Islam). Wuku Taun berasal dari kata buku yang bermakna membuka lembaran tahun baru (Islam) dan menutup tahun lalu. Tujuan upacara ini adalah untuk memohon perlindungan dari Allah Swt dan leluhur kampung, tolak bala, serta memohon keselamatan dan melestarikan tradisi gotong royong. Upacara ini dipusatkan di Bumi adat dengan doa bersama dipimpin oleh kuncen. Pada upacara ini terdapat hiburan kesenian Tarawangsa. Alamat: Kampung Cikondang Desa Lamajang Kecamatan Pangalengan Kab. Bdg Koordinat : 7° 7' 4" S, 107° 32' 40" E -
1. Lokasi dan Lingkungan Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar adalah sebuah kampung adat yang mempunyai ciri khas dalam lokasi dan bentuk rumah serta tradisi yang masih dipegang kuat oleh masyarakat pendukungnya. Masyarakat yang tinggal di Kampung Ciptagelar disebut masyarakat kasepuhan. Istilah kasepuhan berasal dari kata sepuh dengan awalan /ka/ dan akhiran /an/. Dalam bahasa Sunda, kata sepuh berarti \\\'kolot\\\' atau \\\'tua\\\' dalam bahasa Indonesia. Berdasarkan pengertian ini, muncullah istilah kasepuhan, yaitu tempat tinggal para sesepuh. Sebutan kasepuhan ini pun menunjukkan model \\\'sistem kepemimpinan\\\' dari suatu komunitas atau masyarakat yang berasaskan adat kebiasaan para orang tua (sepuh atau kolot). Kasepuhan berarti \\\'adat kebiasaan tua\\\' atau \\\'adat kebiasaan nenek moyang\\\'. Menurut Anis Djatisunda (1984), nama kasepuhan hanya merupakan istilah atau sebutan orang luar terhadap kelompok sosial ini yang pada masa lalu...
Berdasarkan sumber historiografi tradisional cikal bakal berdirinya kerajaan Sumedanglarang berawal dari kerajaan Tembong Agung (Tembong artinya nampak dan Agung artinya luhur). Berdirinya kerajaan Tembong Agung sangat erat kaitannya dengan kerajaan Galuh Pakuan yang didirikan oleh Wretikandayun 612 , sedangkan kerajaan Tembong Agung didirikan oleh Prabu Guru Haji Aji Putih (696-721). Setelah terjadinya perebutan kekuasaan di Galuh pada masa Sanjaya (723 - 732) dengan Purbasora yang dimenangkan oleh Sanjaya. Ki Balangantrang berhasil meloloskan diri dari pasukan Sunda pada malam pembinasaan Purbasora oleh Sanjaya kemudian tinggal Geger Sunten (sekarang kampung Sodong Desa Tambaksari Kecamatan Rancah, Ciamis). Ki Balangantrang berserta pengikutnya berupaya menghimpun kekuatan untuk merebut kembali Galuh dari tangan Sanjaya. Sebagai patih kawakan dan cucu Wretikandayun, Balangantrang mudah memperoleh pengikut dan pendukung, akhirnya Ki Balangantrang berhasil mendekati cicitnya Manara...