|
|
|
|
Tari Pepeka Ri Makka Tanggal 05 Dec 2014 oleh Sri sumarni. |
Tarian Pepeka Ri Makka
Tarian Pepeka Ri Makka berasal dari dua kata yang itu Pepe’ dan Rimakka dimana Pepe’ berarti api, Rimakka adalah tanah suci Mekkah, tarian ini mengingatkan kita pada Nabi Ibrahim yang dibakar oleh kaum Quraiz. Karena iman dan keyakinannya kepada sang khaliq turunlah Do’a Qulna yaa naaru kuunii bardan wasalaaman alaa ibraahiim laa haula walaa kuwwataa illaa billaah…..kumfayakum. Para penari terinspirasi dan menuang dalam sebuah bentuk tari yakni tari pepe’-pepeka rimakka. Dengan penuh keyakinan dan Do’a para penari membakar sarung, tangan mereka tanpa merasa kepanasan, tarian ini adanya dikampung Paropo kecamatan panakkukang kota Makassar, sudah ada sejak zaman penjajahan Jepang tahun 1942. Sekarang ini tari pepeka ri makka sering di bawakan oleh sanggar remaja kampung paropo, appe-pepe ia, yaitu menyalakan api, sifatnya menyalakan api (seperti lempion) pada serambi depan rumah atau di perkarangan. Dari acara tradisional inilah munculnya inspirasi terciptanya tari pepe-pepe
Masuknya islam di makassar di terima langsung Kampung Paropo pada masa kerajaan Gowa termasuk wilayah Gowa Utara. Konon Kampung Paropo merupakan tempat persinggahan dan peristirahatan raja gowa, bila melakukan perjalanan atau perlawatan. akhirnya ada inisiatif dari masyarakat setempat untuk menghibur Raja dan rombongannya dengan berbagai permainan termasuk ganrang bulo. jika di tanah jawa terkenal permainan wayang yang merupakan sarana , media yang digunakan oleh para wali songo dalam menyebarkan agama Islam, maka di wilayah Timur Nusantara yang saat itu terkenal dengan ilmu kesaktian yang hampir-hampir di luar akal sehat, di mana sifat keras suku makassar yang hanya akan tunduk setelah ia dikalahkan dengan kesaktian/kehebatan yang maha menakjubkan,,maka para penyebar agama pada waktu itu pun menyebarkan agama islam dengan adu kesaktian pula….dan di antara tradisi mereka adalah apabila pemimpin mereka telah mengalah/kalah dan atau mengikuti sesuatu, maka rakyatpun akan mengikuti pemimpinnya.. maka terjadilah adu kesaktian, yang singkat cerita dimenangkan oleh para penyebar agama Islam….dan akhirnya mereka diberi izin untuk menyebarkan agama islam di daerah tersebut.
Banyak orang yang salah paham tentang arti kalimat tersebut, bahkan beberapa personil kesenian ini pun termasuk di antaranya. Mereka kurang lebih mengartikannya dengan “bermain api di mekkah” padahal kalau kita ingin menganalisis dari sair-siar tarian tersebut, maka kita akan menemukan makna yang sangat dalam yang terkait dengan penyebaran agama islam.Dan di antara syairnya adalah :
Pepe-pepeka ri makkah
Lanterayya ri madinah
Paromba sai
Natakabbere Dunia
artinya kurang lebih
Api di Mekah
Lentera/obor dari Madinah
Kobarkanlah
Sehingga dunia berkumandang takbir(membesarkan Allah)
Dari syair di atas dapat dipahami bahwa ajaran agama Islam dimulai berasal dari kota Makkah di mana Nabi Muhammad saw. dilahirkan kemudian beliau menyebarkannya selama kurang lebih 13 tahun lamanya . Beliau mendakwahkan kalimat LA ILAHA ILLALLAH yang berarti tiada tuhan selain Allah.Kota Makkah saat itu banyak dipenuhi oleh orang-orang yang musyrik yang menyembah berhala. setelah sekian lama Rasulullah saw berdakwah, namun hanya beberapa orang saja yang beriman /percaya dan membenarkan apa yang beliau bawa. Bahkan beliau dan pengikutnya mendapatkan perlakuan yang keji dan kejam dari penduduk setempat. dan kemudian beliau mendapat perintah HIJRAH/berpindah ke Madinah. di Kota tersebut barulah agama Islam berkembang dengan pesat setelah mereka penduduk madinah mengangkat rasulullah sebagai pemimpin mereka dalam hal agama dan pemerintahan.Maka MADINAH MENJADI SIMBOL WADAH ajaran agama Islam yang kemudian dalam syair tersebut di atas dilambangkan dengan OBORNYA dan inti ajaran yang membawa cahaya disimbolkan DENGAN API….JIKA KEDUANYA TELAH BERSATU MAKA SELURUH DUNIA AKAN TERDENGAR MENDENGUNGKAN KALIMAT TAKBIR…….. dan masih banyak lagi makna yang tersirat di dalamnya…di antaranya adalah API merupakan INTI, dalam ilmu tasauf merupakan lambang hakikat/makrifat,sedangkan OBORnya adalah lambang wadah yang melambangkan SYARIATNYA….keberhasilan akan terwujud jika SYARIAT DAN HAKIKATNYA DIPADUKAN bagaikan TUBUH DAN NYAWA.
Tarian ini berdasarkan adat kebiaasan dan sebagai Icon Budaya dikampung Paropo yang bersifat tradisional dan dimainkan pada saat menyambut pesta panen dalam acara Attontong Bulang (bulan purnama) dan Maudu’ Lompoa (peringatan Maulid Nabiyyullah Muhammad SAW). Karena perkembangan zaman, modernisasi dan kurangnya perhatian pemerintah setempat, tarian ini jarang dimainkan dan bahkan hampir punah, faktor utama dikarenakan minimnya alat musik yang digunakan dan rusak serta tidak adanya bantuan dana dari pemerintah setempat serta sumber daya manusia yang kini sulit untuk mau membudayakan tarian ini.
Sumber : http://laboratoriumukmseniumi.wordpress.com/2012/10/04/catatan-tentang-pepeka-ri-makka/
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |